Value Proposition Canvas (VPC) adalah salah satu faktor kenapa produk bisa laku di pasaran, karena VPC ini yang memberi nilai tambah untuk menjawab kebutuhan konsumen. Kira-kira begini penjelasannya, kan udah banyak banget tuh produk yang fungsinya hampir sama. Nah supaya laku di pasaran, maka harus ada yang membedakannya, pake apa? pake VPC ini salah satunya.
Di dalam VPC, terdapat dua aspek yang digunakan sebagai indikator, yaitu aspek konsumen (customer profile) dan aspek produk. Aspek konsumen berfungsi untuk mengetahui permasalahan yg dimiliki konsumen, yang di dalamnya terdiri lagi dari 3 poin, yaitu:
1. Gain (produk atau layanan apa yg diharapkan oleh konsumen)
2. Pain (perilaku konsumen terhadap kebutuhan mereka yg belum terpenuhi)
3. Konsumen (permasalahan konsumen dari sisi emosional, fungsional, dan sosial)
Terus ada juga aspek produk yang berfungsi untuk merespon permasalahan yg dimiliki konsumen, dengan tiga poin-nya, yaitu:
1. Gain creator (nilai unik sebuah produk)
2. Product & services (produk dan layanan yg menjawab kebutuhan konsumen)
3. Pain relievers (solusi dari permasalahan konsumen)
Coba ambil studi kasus yha tentang pentingnya Value Proposition Canvas
Misalkan kita mau jualan produk biskuit nih, tapi kan udah banyak biskuit di pasaran, entah itu yang langsung beli di supermarket atau pun bikin sendiri. Kalo gitu, kenapa gak coba bikin sesuatu yang beda, misalkan biskuit yang kandungan gula-nya rendah. Coba kita gunain Value Proposition Canvas supaya jelas nih siapa target pasarnya, apa yang bisa jadi selling point, dan keunikan dari produk lain.
Dari aspek konsumen, kita coba jabarin dulu:
1. Gains (jajanan biskuit yang rendah kandungan gula-nya, supaya aman buat orang yang lagi diet atau jaga pola makan)
2. Pains (suka khawatir sama jajanan biskuit yang bisa naikin berat badan)
3. Konsumen, untuk konsumen ini dipecah lagi jadi tiga poin, yaitu:
- Emosional (biskuit rendah gula bisa mengurangi kekhawatiran konsumen yang memang concern sama kandungan makanan)
- Fungsional (konsumen tetep bisa makan biskuit)
- Sosial (gak harus nyari makanan pengganti biskuit)=
Baca juga: Mengapa Perang Harga dalam Berbisnis itu Gak Bagus?
Terus lanjuttt ke aspek produk, kita jabarin begini:
1. Gain creator: Mendapatkan informasi kandungan makanan yang lengkap di kemasannya, harga terjangkau dibandingkan kompetitor
2. Product & services: Biskuit rendah gula
3. Pain relievers: Konsumen tidak harus berhenti mengkonsumsi biskuit, karena masih ada alternatif lain dengan rasa yang sama
Dari studi kasus di atas, keliatan gimana VPC, sangat membantu memetakan target pasar dan selling point sebuah produk. Banyak juga contoh aplikasi atau platform yang VPC-nya sudah sesuai atau jelas, sehingga menjadi sangat laku di pasaran.
Pastikan banget nih antar komponen VPC sudah bersinergi dengan baik. Pastiin juga kita bisa mengenal siapa customer-nya, gaya hidup mereka, dan apa saja kebutuhan-kebutuhannya. Kalo kita gak tahu siapa customer kita, akan terjadi ketidakcocokan pada produk atau layanan yang kita tawarkan.
Nah, kalo gitu, intinya dengan adanyaValue Proposition Canvas, maka bisa menyempurnakan produk atau jasa yang sudah ada. Tujuannya adalah untuk mempermudah yang bikin bisnis untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh customer dan bagaimana mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan kebutuhan customer.