Trik memengaruhi psikologi pembeli memang biasa penjual lakukan untuk meningkatkan penjualan. Di ilmu marketing, ini merupakan bagian dari strategi pemasaran dan sampai saat ini masih cukup efektif menggaet pelanggan. Dilansir dari businessnewsdaily.com, psychology marketing sangat memengaruhi pembeli dalam mengambil keputusan ketika berbelanja. Serta, bisa menimbulkan reaksi pembeli yang organic dan spontan dalam waktu hitungan detik.
Banyak cara yang bisa penjual lakukan, salah satunya dengan promo. Promo memang secara praktis bisa memberikan godaan dari segi harga. Nah, proses pembeli bisa “tergoda” bisa melalui banyak hal, salah satunya adalah dengan menyentuh sisi psikologi.
Terus..terus..?
Gini, barangkali udah jadi hal yang common buat kita, ketika ngeliat promo “Buy 1 Get 1”, “JANGAN LEWATKAN KESEMPATAN PROMO BESAR-BESARAN”, “HANYA RP499.000,00”, dan lain sebagainya.
Apa hal menarik yang bisa kita kulik dari contoh promo di atas?
Ada perasaan fear of missing out (FOMO) yang penjual harapkan ketika pembeli melewatkan promo tersebut. Misalkan, kalo gak beli hari ini, mana tau besok naik harga, rugi jadinya. Bisa juga gini, kalo ada dua harga, satunya Rp500.000,00 dan satunya lagi Rp499.000,00. Perbedaannya cuma seribu doang, ya benar seribu. Tapiii, percayalah seribu itu berarti buat sebagian besar orang. Nah, hal lain yang “menggoda” adalah angka pertama yang terletak di depan harga. Rp499.000,00. vs Rp500.000,00. Sekali lagi, meskipun bedanya cuma seribu perak, namun secara psikologi orang cenderung lebih tertarik dengan harga Rp499.000,00, karena angka “4” lebih sedikit dari angka “5”.
Apa lagi trik memengaruhi psikologi pembeli yang sering ditemui?
Perhatiin, deh. Di beberapa gerai minuman atau makanan, biasanya kita akan mendapat tawaran untuk melakukan upgrade menu, baik dari jumlah atau ukuran. Ada satu hal yang bikin pembeli menjadi sulit untuk berpikir dengan bijak, yakni penawaran yang tiba-tiba saat kita hendak membayar.
Jujur dan sangaaaaat jujur, momen ini bisa jadi salah satu momen yang memaksa kita berpikir dengan cepat dan tentunya bijak. Kenapa? Karena, dengan membayar sekian rupiah, biasanya masih di bawah Rp10.000,00, kita udah bisa dapet “keuntungan” yang keliatannya “menggoda”.
Belum lagi, promo yang memberikan kita “hadiah” atau “bonus” di pembelian dengan harga tertentu. Misalnya: Kalo kita beli lima pcs barang, kita dapet hadiah piring cantik. Muncul perasaan, nih, “ah, beli tiga kayaknya nanggung, deh. Soalnya gak dapet piring cantik.” Duh, promo memang keliatannya “menggoda”, tapi gak tau apakah benar-benar penting atau justru sebaliknya.
Baca juga di sini: Mengenal Frugal Living: Gaya Hidup Hemat ala Orang Tajir Dunia
Apakah kita harus menghindari psychology marketing?
Semua punya pilihan masing-masing, ya. Ada yang memang membatasi diri agar gak cepet “tergoda”, dan di sisi lain ada juga yang justru menganggap ini adalah cara mudah untuk mendapatkan penawaran terbaik.
Dan…pastinya tergantung juga dengan isi dompet masing-masing, ehe.