Polusi Udara Jakarta: Masalah yang Tak Kunjung Menemukan Solusi – Belakangan ini, Jakarta dinobatin sebagai peringkat pertama lagi. Tapi, bukan sesuatu yang harus dibanggai, tapi justru kita harus perhatiin. Menurut IQAir Per 2 Juni 2023 kemarin, Jakarta nempatin urutan nomor 1 dalam hal polusi udara dengan indeks kualitas udara di angka 159 dan konsentrasi polutan utama PM2.5. Nomor 1 tapi bukan prestasi~
FYI, pencemaran PM2.5 ini udah termasuk yang paling berbahaya. PM2.5 berbentuk partikel halus berukuran setara sehelai rambut dibelah 20. Kalo partikel ini terhirup dan mengendap di saluran pernapasan bagian bawah dan ke dalam aliran darah, bisa nyebabin berbagai macam penyakit. Misalnya kayak Infeksi Saluran Atas (ISPA) dan juga Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).
Angka ini udah mengkhawatirkan dan gak sehat banget buat warga yang tinggal di Jakarta. Tentunya, hal ini terjadi bukan tanpa sebab. Menurut hasil inventarisasi emisi Pemerintah DKI Jakarta dan Vital Strategies, penyebab utama polusi udara di Jakarta adalah aktivitas industri dan kendaraan bermotor.
Gak heran sih, karena emang Jakarta ini dihimpit sama 8 Pembangkit Listrik Tenaga Umum Batu Bara dalam radius 100 km. Dan yang bikin lebih parah, ada 118 fasilitas industri yang secara langsung memengaruhi polusi udara. Belum lagi kendaraan bermotornya, Jakarta merupakan provinsi nomor 2 dengan jumlah kendaraan bermotor terbanyak se-Indonesia. Macet iya, polusi juga. Hadeh.
Terus, apa sih dampaknya buat warga yang tinggal di Jakarta?
Sumpah, dampaknya ini gak main-main! Bahkan menurut peneliti dari University of Chicago– Michael Greenstone, dampak polusi udara di Jakarta ini enam kali lebih berbahaya dari pada penyakit HIV/AIDS! Lebih lanjut, ia bilang kalo 10.3 juta jiwa di Jakarta bakal kehilangan harapan hidup rata-rata sebesar 2.4 tahun akibat polusi udara ini.
Ya gimana gak, kualitas udara yang buruk bisa nyebabin berbagai penyakit, terutama masalah pernapasan. Menurut data dari Katadata, polusi udara di Jakarta udah nyebabin 5.5 juta kasus infeksi saluran pernapasan akut alias ISPA setiap tahunnya. Hal ini bikin biaya kesehatan meroket sampe Rp60,8 triliun pada 2020.
Menurut survei yang berjudul “Persepsi Masyarakat terhadap Kualitas Udara di Indonesia” pada Agustus 2021 pada warga Jabodetabek, banyak warga yang ngeluhin dampak dari polusi udara ini. Keluhannya antara lain adalah batuk dan bersin, sakit kepala, iritasi mata, hidung, tenggorokan, dan kulit, kelelahan, iritasi kulit, dan juga sesak napas.
Pemerintah juga udah coba beberapa hal untuk ngatasin polusi udara ini
Pemerintah tentunya gak tinggal diam. Ada beberapa upaya yang dilakuin sama buat nanganin masalah polusi udara ini. Salah satunya lewat Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta yang luncurin tiga alat pemantau kualitas udara beberapa waktu lalu. Alat ini bakal ngasih data yang lebih akurat dengan mengukur tingkat PM, black carbon, dan kondisi cuaca dan angin yang punya dampak signifikan buat kualitas udara.
Pemprov DKI Jakarta juga ngelakuin kerja sama industri dari luar kota dan juga gelar uji emisi di wilayah Bodetabek baru-baru ini. Ini dilakuin karena aktivitas industri di sekitar Jakarta berdampak langsung ke pencemaran udara di Jakarta itu sendiri. Well, itu merupakan upaya yang baru. Tapi, ternyata, sebelumnya pemerintah pun udah lakuin beberapa upaya dari dulu.
Misalnya kebijakan yang ngatur kendaraan bermotor di Jakarta wajib uji emisi pas 2020. Terus, ada kebijakan acara di Jakarta wajib mengganti mesin diesel ke baterai dari PT PLN. Selain itu, pemerintah juga ngeganti bus berpolusi tinggi jadi bus yang ramah lingkungan di tahun 2019. Tapi sayangnya segala upaya itu keliatannya gak membuat IQ Air Jakarta turun sampe 2023 ini…
Sebagai warga yang terdampak, kita bisa kok lakuin gerakan kecil supaya IQ Air bisa turun. Kita bisa mulai ngurangi jejak emisi karbon pribadi dengan milih transportasi umum. Terus, membiasakan jalan kaki jika tujuannya gak jauh-jauh amat. Kita juga bisa mengurangi konsumsi makanan yang diolah dengan arang bakar serta konsumsi rokok karena asapnya bisa memberi kontribusi pada polusi udara.
Untuk menemukan konten menarik lainnya seputar isu anak muda, yuk kunjungi profil Instagram Ziliun! dan jangan lupa di-follow juga!