Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Cerita Kamar IPO #disruptiveInnovation

Mauren FitribyMauren Fitri
16/08/2016
in Backstage
0
Cerita Kamar IPO #disruptiveInnovation
Share on FacebookShare on Twitter

Kemaren abis speech di The Backstage Ziliun, seharian main sama Aiqa bikin paper toy ini. Agak nyesel sih gw yang milihin mainan ini karena ga kepikiran ini bikinnya ngeselin dan lama. 😂😂😂Gw sebenernya udah mo nyerah tapi Aiqa bilang “Ya tante Ala tadi belinya ga mikir sih, kan tadi pas speech tante ala bilang harus mikir”. 😂😂😂 Terus gw udah mau stop dia bilang “Ga boleh, ini tinggal dikit lagi tante Ala”, dan akhirnya baru selesai jam 9 malem.

papertoy

Abis itu gw mikir tadi pas speech gw ngomongin gimana kita bisa bikin disruptive innovation jawaban gw, kita harus berfikir kayak anak kecil. Anak kecil itu suka ga terima kalo ga dibolehin sesuatu. Kemaren pas di mobil Aiqa dimarahin bapaknya ga boleh cerewet terus dia nanya “Kenapa aku ga boleh cerewet? Harus ada alesannya dong bapak”.

Baca juga: Sensasi dan Kontroversi, Salah Satu Problem Solving Masa Kini

RelatedPosts

Q & A: Belajar Bisnis Hampers dari KadoBox

Q&A: Kaka Cake, Cerita Jualan Dessert Box di Kota Kecil

Kadang kita sebagai orang dewasa udah KEBIASAAN harus ngelakuin sesuatu tanpa mikir “how can I experience this world better?”. Contohnya tiap hari kita harus ngelakuin hal yang sama yaitu matiin lampu! Kalo kita mikir gimana semua itu bisa di-automate dan kita mau mengubah itu, pasti kita bisa jadi kayak Nadiem. Siapa sih dulu yang ngeliat tukang ojek bisa jadi unicorn company?

It’s easy to solve problem that almost everyone sees but it’s hard to solve problem that no one sees. It’s important to see the invisible problem not just the obvious problem.

Kemarin juga sebenernya pas mau speech udah deg-degan karena dikasih list pertanyaannya susah tentang market research, mengidentifikasi kebutuhan pasar etc, terus gw udah nanya team market research GO-JEK buat nemenin, tapi ga ada yang bisa nemenin. Terus akhirnya di stage gw bilang, “Ini mau jawaban jujur apa pura-pura keren?”. Karena gw emang ga bisa juga ngomong yang pura-pura keren itu, akhirnya gw jawab “We just learn from people from customer, and we’re the customer”.

Jujur waktu bikin GO-JEK ga ada yang ribet. Dulu kalo lagi sprint review, Nadiem selalu bikin sprint review yang bener-bener real nyoba pesen GO-JEK pesen GO-FOOD, nyoba jadi customer service, sampe manggil driver yang lagi lewat ke ruang meeting. Se-simple itu dan Nadiem sendiri itu emang top customernya GO-JEK, jadi selalu bisa dapet feedback from customer view. Setelah GO-JEK App selesai Nadiem sendiri yang dateng ke temen-temen nya satu-satu terus dia liat gimana temen nya nyoba GO-JEK App. Dan tanpa disadari kita bikin product itu yang kita serang adalah otak manusia kita harus mikir kalo user dikasih sesuatu dia akan react gimana, itu yang bikin gw mau sekolah lagi di neuroscience karena gw mau tau “How the brain works? So we can give the best experience to people”.

Baca juga: Udah Waktunya Lo Ngerti Tentang Sharing Economy

Dan satu hal lagi ini ga cuma bisa diimplement waktu bikin product loh. Kalo deketin cowo/cewe juga kita harus ngerti otak mereka. Gw baru kepikiran kemarin ini, kalo lagi makan bareng cowo/cewe yang lo suka, harusnya duduk di sebelah kirinya. Kenapa? Karena kalo kita ngomong di sebelah kirinya, masuk dari kuping kiri dan yang akan bekerja itu otak kanan mereka, nah otak kanan itu lebih ke emotional dibanding ke logic. Nah bagusnya kita duduk di sebelah kanannya, jadi yang bekerja itu otak sebelah kanan kita yang logic, jadi ga gampang diboongin :p hahaha. Ini gw baru banget kepikirannya, makanya sampe sekarang gw masih jomblo *kesian* hahaha.

Learn from people, put your empathy then solve the problems. Bahkan kadang kita bisa belajar dari anak kecil. Aiqa ga mau nyerah bikin paper toy ini padahal gw udah nyerah. Itu karena kalo anak kecil mikirnya simple pokoknya dia cuma pengen dapet apa yang dia mau, gimana caranya dia ga boleh nyerah.

Kadang kita lupa ada hal kecil disekitar kita yang ga pernah kita perhatiin yang mungkin sebenarnya kita bisa memaknai hidup dari hal kecil itu.

Sedikit foto kemarin, seru banget talkshow sama Putri Izzati, Ziliun, bener-bener Rombak Pola Pikir.

Baca juga: Ubah Potensi jadi Aksi Lewat Gerakan Nasional 1000 Startup Digital


Artikel ini ditulis oleh Alamanda Shantika dan sebelumnya dipublikasikan di sini.

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: #thebackstageAlamanda Shantikamarket researchpola pikirrombak pola pikirthe backstage
Previous Post

Identifikasi Kebutuhan Customer: Sebuah Kemauan atau Keharusan?

Next Post

Rubby Emir, Menjembatani Penyandang Disabilitas dengan Pencari Kerja Melalui Kerjabilitas.com

Next Post
Rubby Emir, Menjembatani Penyandang Disabilitas dengan Pencari Kerja Melalui Kerjabilitas.com

Rubby Emir, Menjembatani Penyandang Disabilitas dengan Pencari Kerja Melalui Kerjabilitas.com

No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

 

Memuat Komentar...
 

    %d