Pasti buat kamu yang pengen jadi freelancer, portofolio adalah “nyawa”, karena dari sana, kelihatan banget kualitas karya dan kredibilitas si freelancer itu sendiri. Tapi sebenarnya membahas tentang mempromosikan karya, juga berkaitan dengan persaingan dengan freelancer lainnya. Nah oleh karena itu, dibutuhkan tips dan trik supaya portofolio freelancer bisa dilirik oleh para calon klien, check it out!
- Tentukan tujuan portofolio
Sebelum menyusun konten portofolio, sebaiknya perhatikan dengan baik jasa yang dibutuhkan oleh calon klien. Setelah itu, sesuaikan dengan karya yang pernah dibuat. Misalkan, seorang calon klien membutuhkan pembuatan logo, maka freelancer bisa meletakkan karya yang berhubungan dengan hal tersebut, jadi tidak semua karya harus dimasukkan. Pilihlah yang relevan dan terbaik!
- Pilihlah platform yang tepat untuk menunjukkan hasil portofolio mu
Platform di sini bisa berarti situs atau aplikasi buat calon klien melihat hasil karya freelancer. Bisa menggunakan situs seperti Adobe Portofolio, Behance, Wix, Muck Rack, Dribble, media sosial atau situs pribadi, bahkan publikasi dari pihak lain. Kalo kamu adalah freelancer writer, bisa banget menggunakan situs seperti wordpress atau medium contohnya untuk dijadikan portofolio. Jadi, gak harus semuanya berbentuk katalog yang sudah didesain sedemikian rupa, sesuaikan aja dengan karya yang mau ditunjukin.
- Jangan desain berlebihan
Hal yang terpenting untuk dipertimbangkan sebenarnya adalah konten dari portofolio itu sendiri, bukan desain. Desain itu ibaratkan pendukung, supaya gak kesannya monoton. Buatlah calon klien fokus ke konten portofolio, bukan desainnya.
- Ceritakan behind the scene portofolio
Sebuah karya bisa memiliki nilai lebih apabila terdapat cerita atau history di baliknya.
Itu juga bisa menunjukkan kepribadian si pembuat karya. Contoh cerita yang bisa dibagikan adalah filosofi, inspirasi, tujuan, orang yang terlibat di dalam proses pembuatan karya, dll.
- Rekomendasi klien
Ini bisa jadi bagian yang penting untuk menumbuhkan kepercayaan calon klien dengan si freelancer. Soalnya salah satu pertimbangan calon klien bukan cuma dari karya yang dibuat, tapi bisa juga dari faktor lain, misalkan siapa klien yang pernah ditangani dan tingkat kredibilitas.
Dengan tips dan trik di atas, portofolio kamu bisa jadi lebih dilirik, karena gak cuma menjual karya yang oke, tapi juga faktor-faktor lainnya, seperti dari sisi historis dan kredibilitas kamu sendiri. Ayo semangat utak-atik portofolio mu supaya bisa menarik hati para calon klien!