Berapa Lama BPJS Tenaga Kerja Bisa Dicairkan? – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Tenaga Kerja merupakan program publik yang bertujuan buat ngatasi risiko ekonomi bagi para pekerja. Nah, jaminan-jaminan ini penting banget buat kelangsungan hidup para tenaga kerja baik pas masih jadi karyawan atau bahkan udah pensiun.
Salah satunya jaminan yang ada adalah Jaminan Hari Tua (JHT). Jaminan ini ternyata bisa, lho, kalian cairkan meski belum pensiun. Tapi… Ada syarat dan ketentuannya. Kalo kalian penasaran, kalian bisa baca artikel ini sampe abis, ya!
Kapan, sih, dana BPJS Tenaga Kerja ini bisa kalian cairkan?
Sesuai Peraturan BPJS No.7/2015 BPJS Tenaga Kerja bisa nasabah cairkan sebanyak 100% kalo kondisinya kayak gini:
- Udah pensiun
- Cacat total tetap
- Meninggal dunia
- Mengundurkan diri
- Sedang gak kerja selama minimal 1 bulan
Tapi, buat kalian yang masih kerja dan lagi terdesak sampe butuh dana BPJS Tenaga Kerja, kalian bisa carikan sebanyak 10%-30%. Syaratnya kalian harus udah jadi anggota selama minimal 10 tahun.
Syarat dan prosedurnya gimana, tuh?
Ada beberapa dokumen yang wajib kalian persiapin kalo mau cairkan dana saldo ini. Berikut list lengkapnya:
- Kartu BPJS Tenaga Kerja
- KTP
- KK
- Buku rekening tabungan
- Surat keterangan kerja dari perusahaan
Nah, kalo kalian udah menuhi syarat-syarat wajib di atas, kalian bisa lanjut ke prosedur pencairan dananya. Berikut ini prosedur-prosedurnya:
- Datang ke Kantor BPJS Tenaga Kerja lebih awal supaya dapet antrian pertama
- Mengisi formulir JHT
- Tunggu antrian dipanggil
- Serahkan dokumen wajib yang udah kalian persiapin
- Menandatangani surat pernyataan tidak bekerja (buat yang mau cairkan 100%)
- Pilih prosedur pencairan sesuai keinginan, lewat rekening (proses 5-7 hari kerja), atau tunai (nunggu sampe 3 jam di tempat)
Baca juga di sini: Contoh Slip Gaji dan Cara Memahami Komponennya
Jadi pengen ngecek saldo BPJS Tenaga Kerja. Gimana caranya, ya?
Sebenernya, ada banyak cara buat ngecek saldonya, bisa lewat SMS, ATM, sampe datang langsung ke Kantor BPJSnya. Tapi, supaya praktis dan bisa kita cek kapan aja, artikel ini bakal ngasih tau cara ngeceknya lewat website. Berikut ini adalah caranya:
- Buka website BPJSTKU
- Kalo kalian belum punya akunnya, pilih Daftar Pengguna
- Lanjut milih satu segmen: PU, BPU, atau PMI
Pilih PU buat Penerima Upah untuk pekerja yang digaji
Pilih BPU atau Bukan Penerima Upah buat individu yang memiliki penghasilan dari usaha sendiri kayak pedagang, petani, dan driver ojol
Pilih PMI atau Pekerja Migran Indonesia buat WNI yang dapet gaji di luar negeri
- Masukkan alamat email pas udah milih segmen dan tekan Kirim
- Cek kode verifikasi di inbox email dan balik lagi ke website BPJSTKU
- Masukkan data diri mulai dari nomor NIK, nama lengkap, tanggal tahir, nomor HP, dan kartu peserta
- Buat password dan jangan lupa catat supaya gak lupa tiap kali mau login lagi~
- Lanjut login pake email dan password yang barusan kalian daftarin
- Dan terakhir pilih “Lihat Saldo JHT” dan kalian bisa ngeliat nominal saldo JHT yang terkumpul~
Nah, itu dia informasi lengkap seputar pencarian dana ini yang perlu kalian ketahui sebagai pekerja. Walau mungkin sedikit rumit, semoga informasinya bermanfaat dan kalian gak jadi TMI juga~
Akhir kata, tetep semangat, ya!Oh iya, untuk menemukan berbagai konten menarik lainnya seputar dunia kerja dan pengembangan diri, jangan lupa main-main ke profil Instagram Ziliun juga, yuk!