Berkarir sebagai Jurnalis kayak Najwa Shihab: Enak dan Menjanjikan? – “Gue pengen jadi jurnalis kayak Najwa Shihab, deh! Keren tuh kayaknya bisa ketemu orang-orang penting.”
Well, ngomongin berkarir sebagai jurnalis, kita kayaknya emang gak bisa jauh-jauh dari nama Najwa Shihab alias Mba Nana, yes.
Sebagai jurnalis senior Indonesia yang terkenal dengan pertanyaan-pertanyaan tajam nan kritisnya, Mba Nana seolah berhasil jadi role model di dunia jurnalistik.
Tapi maaf beribu maaf dulu, nih. Di artikel kali ini, kita gak bakalan bahas profil Mba Nana, karena MinZi justru lebih pengen ngulas profesi yang membesarkan nama pembawa acara Mata Najwa itu, yakni berkarir sebagai jurnalis. Mulai dari apa kerjaannya, keuntungannya, bahkan berapa gajinya!
Dan sebelum itu, coba ngaku dulu, siapa di antara lo semua yang pengen jadi jurnalis gara-gara ngeliat sosok Mba Nana? Atau ada gak yang pengen berkarir sebagai jurnalis karena iming-iming “imej keren” atau benefit yang segudang?
Sekarang, let’s check the facts!
Siapa tau, artikel ini bisa membantu lo untuk memutuskan apakah lo bener-bener siap dan cocok buat berkarir sebagai jurnalis.
Baca juga di sini: Punya “Skill” yang Bisa Dijual? Gak Usah Malu Tawarin Jasa Lo via DM!
Berkarir sebagai Jurnalis: Apa Kerjaan Jurnalis?
Pada dasarnya, walau terkesan banyak iming-imingnya, kerjaan jurnalis butuh tanggung jawab yang gak kecil! Najwa Shihab alias Mba Nana aja butuh kurang lebih 20 tahun buat bisa jadi kayak sekarang, so, emang gak gampang.
Nah, menurut KBBI, jurnalis adalah orang yang pekerjaannya mengumpulkan dan menulis berita dalam surat kabar dan sebagainya, serta biasa disebut juga sebagai wartawan.
Lebih jelasnya, tugas jurnalis adalah melakukan kegiatan jurnalistik mulai dari menulis, menganalisis, sampe akhirnya melaporkan suatu peristiwa lewat media massa–koran, majalah, radio, televisi, sampai media online.
Adapun sebelum merilis berita ke publik, seorang jurnalis juga wajib meriksa kebenaran dari berita tersebut, entah itu dengan riset atau dengan mewawancarai sejumlah narasumber buat dapetin info lebih akurat.
Seorang jurnalis juga wajib ngikutin kode etik jurnalistik–independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk–pun bisa ngasih pemahaman menyeluruh ke masyarakat terkait suatu isu atau peristiwa.
Sayangnya, jurnalis di era sekarang sering kali dituntut berpacu sama waktu, sehingga suka kelupaan tuh buat ngikutin kaidah-kaidah jurnalistik. Padahal, jurnalis itu pada prinsipnya tetep harus profesional dan bertanggung jawab sama berita yang mereka tulis. Gak bisa tuh asal jadi aja demi yang penting cepet tayang!
“Ugh, sounds hard!”
Yap, karena buat berkarir sebagai jurnalis, kita gak cukup dateng dengan modal “pengen” atau suka dan bisa nulis aja.
Baca juga di sini: Jadi Panitia Event Internasional di Indonesia? Gimana Caranya?
Kualifikasi Pendidikan dan Skill yang Dibutuhkan untuk Berkarir sebagai Jurnalis
Kualifikasi Pendidikan
Biasanya, kualifikasi pendidikan yang dinilai cocok adalah S1 Ilmu Komunikasi, Jurnalistik, Sastra, atau Hukum. Tapi, gak menutup kemungkinan buat dilamar oleh lulusan jurusan mana pun, selama dinilai kapabel.
Skill yang Dibutuhkan
- Pemahaman dasar-dasar jurnalistik, termasuk kode etik jurnalistik.
- Mampu menulis berbagai topik.
- Dapat berpikir kritis, kreatif, dan analitis–gak gampang kemakan hoaks.
- Memiliki kemampuan dalam melakukan wawancara, mulai dari attitude menghubungi narasumber, merumuskan pertanyaan, mendengarkan dan menyimak jawaban, sampai meramunya jadi sebuah materi pemberitaan.
- Punya rasa ingin tahu yang besar.
- Teliti, cermat, dengan kemampuan nalar dan logika yang baik.
- Disiplin, terutama soal deadline.
- Jujur dalam menyampaikan informasi.
Baca juga di sini: Gagal Probation: Alasan dan Tips Biar Kalian Gak Ngalamin
6 Keuntungan Berkarir sebagai Jurnalis
1. Kesempatan berpetualang, jalan-jalan, dan belajar segudang hal baru
Biasanya, ada sejumlah penugasan liputan yang bakal ngasih kalian kesempatan buat jalan-jalan ke luar kota bahkan luar negeri. Tentunya dengan penugasan ini, kalian bisa sekalian belajar banyak hal baru. Gak jarang, kalian juga bisa makan enak dan nonton konser gratis, lho!
2. Punya wawasan yang lebih luas
Menjadi jurnalis bakal menuntut kalian buat terus-terusan menggali informasi dengan lebih dalam. Ibarat sambil menyelam minum air, kalian juga bisa mendapat wawasan yang lebih luas dari kerja jurnalistik. Terus, kalo kalian tadinya adalah jurnalis di rubrik ekonomi yang dipindah ke rubrik olahraga atau politik, wawasan kalian tentunya bakal makin bertambah!
3. Ketemu orang penting
Bukan gak mungkin berkarir sebagai jurnalis akan mempertemukan kalian sama sejumlah orang atau tokoh penting, mulai dari artis, musisi, bahkan pejabat sampe presiden. Bisa sekalian bangun networking, kan?!
4. Jam kerja yang cenderung fleksibel
Mengingat pekerjaan seorang jurnalis yang berkaitan erat dengan liputan dan proses mengumpulkan berita, wawancara sana-sini, jam kerja kalian juga tentunya fleksibel dan gak harus duduk seharian di kantor.
5. Berkontribusi buat masyarakat
Profesi jurnalis juga bisa dibilang tugas “mulia” ketika kalian bisa berkontribusi buat masyarakat. Kalian bisa ngasih mereka wawasan baru, atau bahkan meningkatkan empati mereka ketika membaca berita terkait suatu peristiwa.
6. Bonus (versi MinZi): Jadi terkenal kayak Najwa Shihab
Ya, kalau kita terbukti punya kemampuan dan kredibilitas, mungkin aja, kan?
Baca juga di sini: Contoh Pesan Permintaan Koneksi di LinkedIn, Jangan Pilih yang Standar!
Berapa Gaji Profesi Jurnalis?
Nah, jadi gini. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta sebetulnya udah menetapkan upah layak untuk para jurnalis di ibukota pada 2021 sebesar Rp8.366.220/bulan.
Tapi emang, ternyata menurut survei AJI Jakarta, masih banyak media yang belum menerapkan upah “layak”, bahkan ada yang masih Rp1 juta!
FYI, menurut survei AJI Jakarta, daftar jurnalis 2021 masih ada di kisaran angka:
- Media Online (55 responden): Rp2,5 juta-Rp7,7 juta
- Media Cetak (17 responden): Rp2,75 juta-Rp8,45 juta
- Radio (8 responden): Rp1 juta-Rp5,1 juta
- Televisi (17 responden): Rp2,5 juta-Rp 7 juta
Baca juga di sini: Beda Skill Content Writer vs Copywriter, Gak Cukup Cuma Bisa Nulis!
Berkarir sebagai Jurnalis: Kesimpulannya?
Tentunya kalo ngomongin prospek profesi ini sendiri, sebetulnya selama masyarakat masih butuh media massa sebagai sumber informasi yang akurat, kebutuhan akan profesi jurnalis tentu tetap tinggi. Dan kalo ngomongin gaji, ya mudah-mudahan aja gaji jurnalis ke depannya bisa makin layak lagi!
Cuma inget! Berkarir sebagai jurnalis butuh sederet kesiapan, termasuk dedikasi dan tanggung jawab. Apalagi seorang jurnalis juga terkenal harus siap siaga kapan pun ada penugasan, bahkan gak jarang harus masuk kerja pas hari libur. Ehehe~ siap gak tuh?
So, buat kalian yang minat jadi jurnalis, boleh bangetlah siapin diri mateng-mateng dulu sebelum ngelamar-lamar ke media!
Anw, ada profesi lain yang pengen kalian request buat MinZi ulas lebih dalam, gak?
Bolehlah langsung DM ke profil Instagram Ziliun sekalian follow dan intip-intip konten menarik lainnya di sana seputar dunia kerja dan pengembangan diri. Cusss~