Tahun-tahun awal startup pasti akan menghadapi banyak tantangan. Mulai dari segi operation model, business model, pendanaan, hingga sumber daya manusia. Bahkan, tiga tahun pertama biasanya penuh dengan masalah. Rasanya tidak akan ada habisnya kalau kita membahas tentang kebutuhan startup. Itu pula yang pernah dihadapi oleh Peter Shearer, founder dari Wahyoo, startup berupa platform bagi para pengusaha warung makan untuk menjual layanan mereka.
Ditemui dalam acara peluncuran Gojek Xcelerate di Jakarta, Peter berbagi cerita mengapa akselerator ini sangat penting di ekosistem startup Indonesia. Menurutnya, banyak orang yang dapat dengan mudah membuat startup, namun tidak semua startup bisa bertahan. Apalagi untuk berkembang menjadi besar.
Startup membutuhkan banyak strategi dan harus pandai melihat kesempatan. Di sisi lain, semakin besar startup, akan semakin banyak hal yang berubah dan perlu diperhatikan. Tak aneh jika founder merasa kewalahan dengan semua itu. Kebutuhan untuk berdiskusi dan mentorship pun menjadi salah satu langkah penting untuk perkembangan startup.
Maka, Peter menyadari betapa pentingnya akselerator untuk membantu mereka melewati dan memberikan jawaban atas berbagai permasalahan. Wahyoo yang kini sudah dua tahun berjalan, akhirnya berkesempatan mengikuti akselerator Digitaraya pada awal tahun 2019. “Di sini kami bisa menemukan solusi-solusi, juga mencari mentor yang sesuai dengan kebutuhan Wahyoo,” ujar Peter.
Baca juga: Inkubator Dan Akselerator Bisnis, Apa Sih Bedanya?
Peter mengatakan, dengan mengikuti akselerator telah membuka banyak akses bagi Wahyoo. Akselerator seperti Digitaraya membuka banyak koneksi untuk para startup yang mengikuti program akselerasi kepada partner-partner mereka, seperti Google dan McKinsey. Pengalaman dari para partner menurutnya sangat membantu untuk perkembangan Wahyoo.
Akses yang juga didapatkan oleh Wahyoo adalah kesempatan showcase di Hongkong dan menjadi pembicara di event internasional lainnya. Keberadaan akselerator akan sangat membantu para founder startup untuk mengembangkan bisnisnya. “Karena akselerator juga bisa mengenalkan startup ke venture capital,” tutur Peter.
Editor : Riani Sanusi Putri
Foto : Enrico Jonathan