Drama Startup lagi populer banget di Indonesia belakangan ini. Ada banyak Instastory dan pertanyaan ‘kamu tim Nam Do San atau Han Ji Pyeong?’ yang aku denger belakangan ini. Mulai dari teman-teman yang emang ngefans dengan hal-hal berbau Korea, sampai jadi trik marketing beberapa brand. Unik juga yah fenomenanya!
Tapi ketimbang trennya, sebagai anak startup sendiri dari awal karir, yang aku pertanyakan malah ‘se-booming apa sih drama Start-Up sendiri di negara asalnya?’. Pasti penasaran dong, seberapa akurat juga drama itu sendiri kalau dibandingin dengan kehidupan para startup di Korea Selatan dan apakah sosok-sosok ganteng ala Nam Do San dan Han Ji Pyeong serta CEO macam Dal Mi itu ada di dunia nyata?
Oleh sebab itu, Ziliun ngajak ngobrol beberapa startup Korea Selatan langsung termasuk Andy Choi, Co-founder dari Quotabook, Beom-Kyu Lee, CEO dari Teamsparta, dan David Choi, CEO dari Editmate. Dan ternyata ada lho aspek-aspek yang akurat dari drama itu tapi tentu aja ada juga yang enggak, apa aja sih, sudah Ziliun rangkum di bawah ini.
Oh iya, kalau bingung tentang istilah-istilahnya, kita juga punya nih kamus mini buat kamu supaya lebih paham lagi tentang dunia startup, baca di sini yaaa!
Gimana popularitas drama Start-Up sendiri di Korea Selatan?
Andy Choi mengatakan kalau di Korea sendiri sih rating-nya sekitar 5%, bukan rating yang buruk tapi juga bukan drama yang sangat populer. Di Korea sendiri tren anak muda banyak di startup baru belakangan ini karena dulu banyak di antara mereka yang ngincer untuk kerja di perusahaan besar kayak Samsung.
Sekarang sih, kalau kata Beom-Kyu Lee, banyak yang mau kerja di startup karena lebih fleksibel juga kerjanya dan punya keleluasaan dalam bekerja ketimbang di korporat. Ya untuk poin ini, kurang lebih sama kayak di Indonesia, guys!
Ada gak sih Sandbox kayak di drama?
Ada kok, kata David Choi, biasanya program akselerator untuk startup begini dijalankan oleh perusahaan besar seperti Samsung C-Lab dan Shinhan Futures Lab. Tapi biasanya nih, program tersebut juga akan memberikan investasi awal untuk startup-nya, bukan hibah seperti yang dilakukan di Sandbox.
Secara keseharian sebagai startup, apakah dramanya mirip dengan realitanya?
Ketiga orang yang Ziliun wawancarai sih menjawab kalau kurang lebih dari kesehariannya sama. Mulai dari kegiatannya, gimana memutuskan sesuatu dengan orang-orang penting, membangun produk, hingga pitching, drama Startup sudah cukup nih menggambarkan realita anak-anak startup Korea Selatan pada umumnya. Tapi ada yang kurang akurat, misalnya dalam memilih CEO dan kisah cinta antara C-level di dalam drama, plus rentang waktunya untuk sukses itu terlalu cepat. Ya, namanya juga drama!
Kenapa kedua hal itu gak akurat dalam drama?
Andy Choi bilang, untuk memilih seorang CEO, biasanya yang dipilih adalah orang yang membangun startup itu sendiri alias founder-nya. Jadi secara umum, kemungkinan yang lebih realistis untuk jadi CEO Samsan Tech berarti Nam Do San sendiri temen-temen, bukan Dal Mi yang sebetulnya orang luar startup-nya. Dan di C-level juga kayaknya enggak ada cinta segitiga di dalam drama, orang-orang sudah terlalu sibuk dengan pekerjaannya sendiri dan menjadi profesional saat ketemu dengan koleganya.
Hal ini juga dibenarkan sama David Choi, malah katanya ada banyak founder startup yang menunda pernikahan mereka lho karena gak punya waktu untuk pacaran. Terlebih, membangun startup itu sendiri gak mudah. Semua hal dalam membangun startup itu sendiri adalah tantangan. Mulai dari menemukan masalah yang oke untuk diselesaikan, membuat solusi yang baik, menyeleksi orang-orang di dalam startup dan membangun tim yang baik, mengembangkan startup, menaikkan pendapatan, berkompetisi di pasar, mencari investasi, hingga memanajemen diri sendiri supaya gak burn-out!
Sementara di dalam drama, laju pertumbuhan dan suksesnya Samsan Tech juga cepet banget ternyata! Kalau di sana 8 minggu, di dunia nyata bisa banget jadi 8 tahun. Waduh!
Gimana tren startup sendiri di Korea Selatan?
Di Korea Selatan sekarang startup udah lumayan banyak, ada juga media untuk startup seperti StartupRecipe, termasuk startup untuk AI seperti Samsan Tech. Tapi banyak startup yang berfokus ke isu sosial seperti membangun komunitas untuk menyatukan hobi orang-orang supaya makin sering ketemu orang baru atau bahkan dapat teman kencan. Interesting!
Selain itu, sebagai tambahan dari Beom-Kyu Lee, drama Startup ini sendiri membuat banyak anak muda tertarik untuk berkarir sebagai Venture Capitalist alias VC seperti Han Ji Pyeong. Siapa sih yang gak mau kayak doi, muda, kaya, dan sukses?
Segitu dulu ngobrol-ngobrol kami! Temen-temen sendiri, mau jadi founder kayak Nam Do San, jadi CEO kayak Dal Mi, atau jadi VC kayak Han Ji Pyeong nih?