“Marketing communication tuh sales ya?” “Eh ini ada lagi istilah Business Development, nanti tugasnya ngapain aja sih?” “Bedanya di mana deh?”
Dua profesi di atas sering sulit buat dibedain, bahkan ada yang menganggap kalo keduanya sama. Nah seperti biasa, seri di Workipedia kali ini Akan membahas pertanyaan-pertanyaan di atas dengan penjelasan yang menarik!
Yuk, mulai dari Marketing Communication!
Tugas utama bagian marketing communication adalah menjalin kerja sama dengan pihak eksternal yang potensial. Tanpa pihak eksternal, brand atau perusahaan gak akan menjangkau ke banyak pihak. Setelah mereka dapet “rekan kerja”, tugas anak mereka lainnya adalah menyusun strategi pemasaran yang salah satu sasarannya juga buat pihak eksternal.
Bagian marketing communication juga ikut menyusun materi pemasaran bareng copywriter, graphic designer, atau bahkan content creator. Nanti hasilnya tuh berbentuk event, campaign, promosi, giveaway, dll. Contoh: Bagian marketing communication di sebuah startup bidang pendidikan punya tanggung jawab untuk menjalin kerja sama dengan pihak sekolah, siswa, dan wali murid. Kenapa? karena mereka pihak yang bakalan pake produk startup tersebut. Gimana caranya bikin mereka tertarik buat pake produknya? bisa dari event, promosi, campaign, dll.
Nah, kalo Business Development?
Di sebuah perusahaan biasanya ada divisi atau departemen yang khusus ngurusin target pasar, klien, kompetitor, sama kondisi pasar secara umum maupun detail. Supaya apa? supaya perusahaan bisa menghasilkan profit atau keuntungan dalam bentuk materi.
Bagian Business Development bertugas menganalisis pihak-pihak eksternal. Mulai dari kriteria, behavior, keunggulan, kelemahan, sama apa momentum yang terjadi sama mereka. Nanti hasilnya baru diolah buat kepentingan pemasaran dan perluasan bisnis, seperti rencana bisnis jangka pendek, menengah, sampai ke jangka panjang. Plus, nentuin target yang mau dicapai dan cara buat meraih target tersebut.
Contohnya?
Bagian business development juga mantau gimana progress pemasaran dan penjualan produk di pasaran, entah itu naik atau turun. Untuk ngurusin ini, mereka bakal kerja bareng sales dan marketing communication juga.
Nih biar kebayang, ada contohnya: Ada startup makanan sehat yang lagi pengen memperluas pasar, Nah bagian business development punya tanggung jawab untuk riset, seperti seberapa suka orang-orang sama makanan sehat? sebelumnya udah ada usaha yg sejenisnya gak? atau makanan sehat tuh yang disukai oleh orang-orang tuh kayak gimana sih?
To sum up, sebelum bagian marketing communication turun ke “lapangan”, ada bagian business development yang ngasih hasil risetnya, supaya kalo mau strategi pemasarannya berhasil, harus didukung sama riset yang kuat. Udah gak bingung lagi kan?