Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Woodpecker, Ketika Nyasar Lebih Baik Daripada Jalan Biasa

Mauren FitribyMauren Fitri
01/09/2015
in Story
1
Woodpecker, Ketika Nyasar Lebih Baik Daripada Jalan Biasa
Share on FacebookShare on Twitter
Image credit: Woodpecker Facebook
Image credit: Woodpecker Facebook

Kata orang menyasar itu sesat, salah jalur, dan kehilangan arah. Ketika kebanyakan orang menyusuri suatu jalur dan satu dari mereka beralih ke arah lain, bukan berarti orang tersebut pergi ke arah yang salah. Hal ini yang ingin dibuktikan oleh Wilsen dari Woodpecker Studio.

Lama menimba ilmu di dunia arsitektur tidak menutup kemungkinan dirinya untuk terjun ke desain interior yang sudah lama disukai Wilson. Arsitektur memang memiliki benang merah dengan desain interio,  tapi keduanya membutuhkan kemampuan yang berbeda. Meski begitu, sense of art yang didapatkan dari arsitekturlah yang mengantarkannya dalam sebuah bisnis desain interior.

“Bisa dibilang saya nyasar, ya karena suka dengan desain interior.”

Baca juga: Bagaimana Basha Market Dimulai: 960 Brand Dihubungi, 10% Berhasil Didapat

RelatedPosts

Halosis 2.0 Bikin Usaha Kecil Jadi Lebih Maju Lewat Artificial Intelligence.

7 Strategi Marketing Online yang Dibutuhkan Entrepreneur

Dari nyasar itu, Wilsen mulai merintis usaha desain interior dengan mencari partner berbisnis. Lagi-lagi, Wilsen “nyasar” dari partner-nya karena memiliki visi yang tidak sama. Akhirnya, Wilsen memutuskan untuk mendesain produknya sendiri, lalu memperkenalkan produk tersebut ke beberapa teman desain interiornya.

Dari situ ia berpikir kalau desain interior itu bersifat dinamis dan perkembangannya berubah terus. Setelah menimbang-nimbang, ditemuilah bisnis yang cocok untuk Wilsen yang sifatnya tetap yaitu furniture. Berbagai gaya furniture digelutinya, mulai dari tipe skandinavian, industrial, hingga retro.

Nyasar yang dianggap melawan arus kini membawa berkah. Hingga kini produk mahasiswa yang berkuliah di Universitas Pelita Harapan ini pun kebanjiran klien mulai dari furniture rumah, hingga kafe dan hotel.

Kalau kesasar bisa berbuah manis kayak gini, siapa lagi yang masih takut nyasar?

Baca juga: Mengangkat Potensi Lokal Lewat Thematic Bazaar

Image header credit: Woodpecker Facebook

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: basha marketfurnitureWoodpecker
Previous Post

Tau Gak, What You Post Shapes the Nation!

Next Post

Samuel Alexander, Finalis Google Science Fair: Iri Itu Kadang Perlu!

Next Post
Samuel Alexander, Finalis Google Science Fair: Iri Itu Kadang Perlu!

Samuel Alexander, Finalis Google Science Fair: Iri Itu Kadang Perlu!

Comments 1

  1. Ping-balik: Wilsen Novio dan Woodpecker Studio: Terus Belajar dan Terbuka Terhadap Kritik | Ziliun
No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

 

Memuat Komentar...
 

    %d