Kita percaya bahwa kita lahir bukan tanpa alasan. Ada peran tertentu yang harus kita laksanakan. Sayangnya, kita tidak selalu tahu peran seperti apa yang perlu kita jalankan untuk bisa membuat hidup kita bermanfaat bagi orang lain dan tidak sia-sia. Peran itu harus kita tebak-tebak sendiri apa dan bagaimana menjalankannya. Yang jelas, peran itulah yang menjadi tujuan hidup kita.
Pertanyaannya, kapan kira-kira kita bisa mendapat gambaran utuh tentang tujuan hidup kita?
Jawabannya: KAPAN-KAPAN
Sebagian orang lebih diberkati daripada yang lain karena sejak kecil pun sudah menunjukkan tanda-tanda “ke mana” ia mau mengarahkan hidupnya, sehingga orang tuanya pun bisa memfasilitasi anak mereka dengan segudang les sesuai dengan minatnya. Sebagian lagi terinspirasi dari mata pelajaran tertentu di sekolah, mengambil jurusan serupa saat kuliah, lalu mengambil profesi sesuai prospek jurusannya. Tapi, sebagian lagi masih “bengong” setelah menyabet gelar S1. Sebagian lagi mulai kehilangan gairah di tengah rutinitas di atas meja, di depan layar komputer, yang telah dijalaninya selama lebih dari satu dekade. Sebagian lainnya menjalani jutaan profesi yang tersedia untuk mengepulkan asap di dapur sambil berharap suatu saat nanti ia dapat benar-benar mencintai pekerjaannya.
Baca juga: Cuma Orang Lemah Yang Berpikir Hidup Ini Tidak Adil
Pertama-tama, mari kita samakan persepsi kita tentang tujuan hidup. Tujuan hidup bukanlah pekerjaan apa yang ingin kita lakukan atau sederet goals yang sekiranya bisa membuat kita “bahagia”, itu semua hanya sebagian wujud nyata dari tujuan hidup. Mencari tujuan hidup adalah mencari visi, misi dan prinsip hidup. Proses pencarian ini tidak dapat diukur atau diprediksi waktu selesainya, sebab pencarian ini merupakan bagian dari pencarian jati diri yang, seperti kita telah ketahui, membutuhkan proses yang berbeda-beda bagi setiap orang.
Pertanyaannya, bagaimana saya tahu kalau itu tujuan hidup saya?
Kamu akan dengan tanpa ragu menjawab pertanyaan, “Kenapa saya berada disini?” sebab kamu akan memiliki alasan yang kuat untuk tetap memperjuangkan apa yang kamu anggap sebagai tujuan hidup kamu tersebut, bahkan meskipun kamu tidak dibayar. Thomas Alva Edison bahkan harus melalui 1000 kegagalan untuk akhirnya menghasilkan penemuan telepon yang fenomenal. Kegagalan tersebut tidak menjadi alasan baginya untuk melanjutkan apa yang menjadi passion-nya.
Baca juga: Modal Sukses Itu Beruntung Doang?
Nah, pertanyaan terakhir, bagaimana caranya saya mencari tujuan hidup saya?
The Backstage: Taking Youth Potential to the Next Level hadir bagi kalian yang mungkin masih “kabur” tentang tujuan hidup kalian, meragukan pekerjaan kalian sekarang atau bahkan ingin memulai sesuatu yang benar-benar baru. Kalian akan berkesempatan untuk ‘ngobrol-ngrobrol asik’ dengan Yansen Kamto (Chief Executive, KIBAR), Vidi Aldiano (Founder, Krowd) dan Putri Tanjung (Founder, Creativepreneur Event Creator) pada Selasa, 20 Juni 2017 nanti dan belajar bagaimana para creative founder ini menemukan tujuan hidup mereka dan menghasilkan manfaat dari visi mereka. Untuk ikutan, registrasi di: ziliun.com/backstage