Memasuki bulan Juni, isu Pilpres alias Pemilu Presiden 9 Juli nanti mulai panas. Di televisi, tiap jam ada aja diskusi politik ngebahas peluang masing-masing bakal calon presiden. Bukan cuma itu, para politikus dan pengamat pun coba-coba memprediksi potensi floating mass alias suara mengambang, yaitu mereka yang nggak berafiliasi dengan partai manapun, dan belum nentuin mau nyoblos siapa, atau bahkan mau nyoblos atau ngga.
Pas nomor urut kandidat udah keluar, kampanye pun makin menjadi-jadi. Banyak orang makin heboh mengekspresikan preferensi dan pandangan pribadi mereka di jejaring sosial. Golongan yang tadinya apatis dan masa bodo, sampe muak gara-gara timeline penuh dengan kampanye dan pengamat politik dadakan. Fakta, opini, sampai fitnah dan ejekan menyebar dengan mudah di ranah online.
Hari gini, event sebesar Pemilu memang ngga akan bisa lepas dari teknologi. Bukan cuma di Indonesia, beberapa negara lain di luar sana sudah menerapkan teknologi untuk membantu pelaksanaan pemilu dengan lebih baik.
Di Amerika Serikat, sebuah organisasi bernama Random Act of Kindness memulai pengembangan aplikasi bernama AdHawk pada tahun 2011. Aplikasi ini berfungsi semacam SoundHound tapi untuk iklan kampanye. Aplikasi yang kemudian dibiayai dan dikembangkan oleh Sunlight Foundation ini dapat memberitahu kepada para penggunanya, siapa pihak yang berkepentingan terhadap iklan ini dan bagaimana upaya mereka untuk mempengaruhi suara massa.
Aplikasi ini bekerja dengan cara menangkap audio di smartphone, yang kemudian diterjemahkan oleh aplikasi tersebut ke dalam informasi seperti: siapa yang mensponsori iklan tersebut, berapa banyak dana yang diterima dan dihabiskan untuk beriklan, laporan media atas belanja iklan dari si pengiklan, serta di mana pengguna bisa mencari informasi tambahan seputar kampanye ini.
Selain itu, pada pemilu 2012, Presiden Barrack Obama juga melucurkan aplikasi mobile bernama ‘Obama for America’. Aplikasi yang tersedia secara gratis pada platform iOS maupun Android ini menawarkan beragam informasi seputar kandidat dan pemilu. Mulai dari berbagai kebijakan partai, informasi cara memilih, bagaimana cara menjadi relawan, hingga mendonasikan dana kampanye bagi tim Obama. Pesaingnya pada saat itu, Mitt Romney, pun meluncurkan sebuah aplikasi bernama ‘Mitt’s VP’, yang bertujuan mengumumkan siapa bakal calon wakil presiden pilihan Romney dalam pemilu tersebut.
Masih banyak lagi contoh-contoh penerapan teknologi untuk membantu kelancaran pelaksanaan pemilu, maupun membantu terciptanya pemilu yang lebih baik.
Gimana dengan aplikasi pemilu di Indonesia?
Kita juga bisa lho, bikin sesuatu yang berguna, bukan sekadar bikin rusuh di timeline. Banyak banget hal yang bisa dilakukan untuk membantu Pilpres 2014 kali ini.
Salah satunya adalah dengan mengikuti API Pemilu: Code for Vote 2.0 Challenge, sebuah ajang kompetisi aplikasi yang terselenggara berkat kerjasama Google Developer Group (GDG) Jakarta dan Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem).
Kompetisi ini mendorong talent developer lokal untuk memanfaatkan data yang disiapkan dalam bentuk API Pemilu, dan menciptakan perubahan dengan mengembangkan aplikasi berbasis web atau mobile yang bermanfaat dalam menyukseskan Pemilu.
Kompetisi API Pemilu: Code for Vote 2.0 Challenge ini sudah dibuka. Tim dengan aplikasi terpilih akan diundang untuk menghadiri demo day di Jakarta pada hari Sabtu, 14 Juni 2014.
Endpoints API Pemilu yang dapat dimanfaatkan oleh peserta untuk mengembangkan aplikasi adalah sebagai berikut.
- Campaign Finance API: Lamporan finansial kampanye dari kandidat, partai, dan donor indipenden untuk pemilu legislatif 2014
- Stamps API: Satu set gambar terkait pemilu yang dapat digunakan untuk mengemukakan opini atau sikap terkait pemilu dengan gambar yang menarik.
- Presidential Candidate API: Informasi biografi tentang para kandidat, serta janji-janji yang telah dibuat, jadwal kampanye, video terkait, visi dan misi, dan kutipan yang mereka buat.
- Election Violations API: Sebuah database yang dapat dicari terkait laporan pelanggaran pemilu yang dikumpulkan oleh Bawaslu RI.
- Social Media API: Sebuah arsip yang dapat dicari terkait posting media sosial oleh dan tentang para kandidat.
- Presidential FAQ API: Jawaban untuk pertanyaan yang sering diajukan tentang pemilihan presiden.
- Legislative Election Results: Endpoint anggota legislatif terpilih yang akan memiliki hasil pemilu lengkap untuk DPD dan DPR.
Yuk, sama-sama kita sukseskan pemilu kali ini, dan berkontribusi untuk negeri melalui teknologi. Daftarkan diri di bit.ly/code4vote, sekarang!