Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Practice Doesn’t Make Perfect

PutribyPutri
14/08/2014
in Story
1
Practice Doesn’t Make Perfect
Share on FacebookShare on Twitter

Pepatah bilang, “Practice makes perfect.” Benarkah?

Waktu lagi usaha, kadang kita suka capek dan bertanya-tanya sama Yang di Atas, “Harus nyoba sampe berapa lama lagi sih?” Sambil berpegang sama prinsip “man jadda wa jadda”: di mana ada usaha, di situ ada jalan. Sebelumnya, Ziliun udah pernah ngebahas apa bener ada jalan di setiap usaha. Dan bahwa kita semestinya “focus on strength”, bukan “focus on improving weakness”.

Terus ketika kita udah nemu kekuatan untuk dikembangkan, latihan seperti apa yang bikin sempurna? Ini dia kata Malcolm Gladwell dalam bukunya, “Outliers”.

Baca juga: Perempuan Berprestasi di Teknologi Itu Bukan Cuma Mitos

The rule of 10,000 hours

RelatedPosts

Halosis 2.0 Bikin Usaha Kecil Jadi Lebih Maju Lewat Artificial Intelligence.

7 Strategi Marketing Online yang Dibutuhkan Entrepreneur

The “10,000” hours of rule? 😀 (Image: comicenglish.com)

Argumen Gladwell, berdasarkan temuan empiriknya: kunci utama kesuksesan adalah menguasai satu bidang tententu. This clearly has to be something we’re good at, right? Penguasaan tadi hanya bisa kejadian, kalau kita udah ngelakuin latihan minimal banget selama…..10.000 jam! Jeng!

10.000 jam itu, kalau kita fokus latihan efektif selama 5 jam setiap harinya, makan waktu 2.000 hari, alias 5,5 tahun lamanya. Durasi ini tergantung seberapa getol kita latihan tiap harinya sih.

Emang, banyak faktor untuk jadi orang sukses (dan berguna, tentunya). Kesempatan, lingkungan, sumber daya, sampe soal network. Tapi kata Gladwell, kunci utamanya tetep latihan selama 10.000 jam tadi. IQ setinggi apapun juga nggak cukup kalau nggak pakai latihan.

Gladwell ngambil studi kasus beberapa orang sukses nan tersohor. Sebutlah, Bill Gates dengan Microsoft-nya, Mozart, dan The Beatles yang melegenda itu.

Bill Gates dengan background keluarga kaya raya, mendapat kesempatan belajar di sekolah pertama di Amerika yang punya klub komputer. Di sana ia belajar ngutak-ngatik komputer sampai pada saat di-DO dari Harvard dan bikin perusahaan sendiri, Bill Gates udah latihan programming lebih dari 10.000 jam lamanya. Mozart juga sama aja. Di usia 21, ia udah menciptakan sekian banyak concerto hasil berlatih selama lebih dari 10.000 jam. The Beatles, band rock yang saat naik daun tahun 60-an, mereka udah naik panggung 1200 kali! Itu udah minimal 12.000 jam habis buat bermusik, meski sebatas panggung amatiran. See?

Baca juga: Video Viral Itu Kuasa Tuhan Tapi Bisa Dikondisikan

Practice doesn’t make perfect

Image: gonzotennis.com

Kita bebas menginterpretasikan aturan 10.000 jam latihan untuk kesuksesan ini. Sukses emang nggak instan, tapi juga nggak sesederhana angka 10.000 itu.

Malcolm Gladwell juga menyinggung-nyinggung elemen kesempatan. Karena tanpa kesempatan, latihan sampe sejuta jam juga nggak akan tuh sukses kesampaian. Ya misalnya aja, ada orang mau jadi penyanyi. Setiap hari latihan 3 jam full nyanyi, tapi…..cuma di WC!

Ya nggak akan kesampean kan? Kecuali kalau dia berani menciptakan kesempatan dengan nyanyi di panggung-panggung, dan ngubek peluang ikut audisi Indonesian Idol kek, atau dari kondangan ke kondangan. Intinya, peluang. Yang sekaliber Bill Gates pun sukses karena ia mendapat kesempatan belajar di sekolah yang ada komputernya, in the first place.

Baca juga: Kreavi: Mengapresiasi Kreator Visual Lokal untuk Berkarya

Selain itu, kita juga mesti belajar dari kegagalan. Kalo latihan 100,000 jam tapi porsinya gitu-gitu aja dan nggak disesuaikan, di-improve, dan belajar dari kegagalan sebelumnya, gimana mau berkembang? Ya kan!

After all, ini bukan sekedar soal banyak-banyakan jam dan kuantitas latihan. Tapi juga kualitas. Always push for something new, aim for greater goal. Yuk!

Header image credit: remixyourhealth.wordpress.com

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: belajarentrepreneurshipMalcolm GladwellOutlierspola pikirpracticestrategisuksesteoriWhat We Think
Previous Post

Kenapa Bodoh Itu Mesti Dipiara

Next Post

#ziliun17: Online Social Movement Indonesia

Next Post
#ziliun17: Online Social Movement Indonesia

#ziliun17: Online Social Movement Indonesia

Comments 1

  1. Ping-balik: Menjadi Spesialis di Tengah Lesunya Ekonomi Global (2) | Ziliun

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

%d