Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Kementerian Muda Omong Doang

PutribyPutri
03/11/2014
in Opinion
0
Kementerian Muda Omong Doang
Share on FacebookShare on Twitter

Sebelumnya, saya mohon maaf jika ada yang tersinggung lagi dengan tulisan saya ini. Tapi sekali lagi, silakan buktikan kalau saya salah ya.

Kali ini, saya mau membahas betapa hebatnya generasi muda bangsa ini dalam mengkritik sesuatu hal, terutama yang tidak penting. Penekanan saya adalah kritik, apalagi mengkritik hal yang tidak penting.

Menurut saya, kritik membutuhkan pemikiran, sedikit atau banyak. Dengan pertumbuhan pemakai jejaring sosial di internet, sangatlah gampang bagi seseorang menyampaikan kritik akan satu hal.

Baca juga: Memimpikan Indonesia Serba Terbuka 

RelatedPosts

Sekali-kali Kita Keluar dari Zona Mimpi

Libra Cryptocurrency: Is it a Good Crypto (or Not)?

Kalau beneran mengkritik itu membutuhkan pemikiran, saya sebenarnya bingung kenapa tidak disalurkan untuk memecahkan berbagai masalah sosial yang ada di negeri ini. Kenyataan yang ada, lebih banyak anak muda yang menghabiskan energi IKUT-IKUTAN mengeluh, menghujat, mencela, SOK mengkritisi satu hal yang bahkan mereka tidak mengerti substansinya sama sekali.

Kalo sampai kayak gini, udah akut banget sih. (image: komikir.wordpress.com)

Contohnya nih, sekedar ilustrasi saja. Bukan kejadian sebenarnya, dan mohon maaf jika kebetulan mirip dengan keadaan yang ada. Ceritanya gini, jadi ada sebuah inisiatif menghadirkan logo baru terkait city branding. Setelah salah satu logo yang masih draft itu ada, muncul berbagai komen yang mayoritas bernada negatif. Seketika di Republik Antah Berantah itu muncul banyak PAKAR DESIGN, PAKAR LOGO, PAKAR BRANDING, PAKAR KREATIF.

Baca juga: Jangan Asal Nurut Orangtua 

Buat saya, orang-orang hebat yang jago kritik itu cocok juga mempertimbangkan karir sebagai komentator bola. Andai saja, semua komentator itu menjadi pelatih Timnas sepakbola kita. Indonesia pasti telah menjadi juara Piala Dunia. Sungguh membanggakan!

Di situasi yang berbeda, saya mengenal pribadi-pribadi hebat yang mendatangkan pemain naturalisasi seperti Irfan Bachdim. Mereka bergerak tanpa suara, tapi berorientasi hasil. Memang kehadiran pemain naturalisasi itu belum mengantarkan Indonesia sebagai juara Piala Dunia, tapi setidaknya mendorong banyak orang tua membelikan anaknya kaos timnas bertuliskan “Bachdim” di punggungnya.

Baca juga: Sistem Pendidikan Indonesia yang Menyesatkan 

Saya juga mengenal beberapa individu yang tanpa lelah mengenalkan edukasi mengenai cara membuat video online. Di saat orang hanya bisa menghujat sinetron, teman-teman saya ini berkeliling nusantara mengajak pemuda pemudi harapan bangsa ini berkarya untuk menghasilkan konten yang bermanfaat.

Harapan saya adalah Bapak Jokowi sudi menambahkan satu Kementerian guna menangani anak muda yang gemar dan lihai dalam hal ngomong doang. Jumlah mereka semakin bertambah. Pemerintah sepantasnya memberikan perhatian lebih kepada mereka. Kasihan, mungkin tidak pernah dapat perhatian dari orang tuanya. Jadinya, ya, cuman bisa koar-koar di social media.

Pak Jokowi, saya tahu banyak nama bagus sebagai kandidat Menteri Muda Omong Doang. Sumpah, banyak kandidat yang sungguh jago ngomong doang!

Baca juga: Orang yang Tersesat, Belum Tentu Tersesat

Header image credit: ballycastlesdlp.wordpress.com

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: Indonesiakritikpemudapola pikirsolusiWhat We ThinkYansen Kamtoyouth
Previous Post

Menyambut Masa Depan dengan Knowledge-based Economy (3)

Next Post

Ketika Budaya Radikal Makin Menjual

Next Post
Ketika Budaya Radikal Makin Menjual

Ketika Budaya Radikal Makin Menjual

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

%d