Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Hidup untuk bekerja, atau bekerja untuk hidup?

Mauren FitribyMauren Fitri
27/08/2014
in Opinion
0
Hidup untuk bekerja, atau bekerja untuk hidup?
Share on FacebookShare on Twitter

Manusia itu punya satu sifat dasar yaitu pemimpi. Sayangnya mimpi itu pada akhirnya berhenti disatu titik pilihan. Hidup untuk bekerja, atau bekerja untuk hidup?

Ada satu pertanyaan yang mengusik ketika saya mengikuti salah satu diskusi dalam forum Quora yaitu tentang kenapa kebanyakan orang sudah merasa puas hanya dengan ia bekerja dari pagi sampai malam atau dari malam sampai pagi, menjalani rutinitas sebagai pekerja yang menghabiskan sebagian besar waktu mudanya untuk mendapatkan gaji, saja.

Padahal kalo dipikir lagi, harusnya tiap orang itu punya mimpi dan cita-citanya masing-masing, punya target yang harus ia capai dalam kurun waktu tertentu. Misalnya pengen jadi orang kaya, punya perusahaan gede, sukses berkarir, bisa bahagiain orangtua. Atau juga kepengen bikin sesuatu yang bisa “mengubah dunia”, jadi orang yang bermanfaat buat orang lain, bisa ngebantu nyelesein masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat, atau sekedar berbagi apapun yang bisa nyenengin orang lain.

Manusia itu punya satu sifat dasar yaitu pemimpi.

Baca juga: Rombak Pola Pikir

RelatedPosts

Sekali-kali Kita Keluar dari Zona Mimpi

Libra Cryptocurrency: Is it a Good Crypto (or Not)?

image credit: junglok.org

Ada nih orang yang bisanya cuman bermimpi, punya angan-angan besar, pengen ini dan itu tapi nggak pernah ada action buat wujudin mimpinya itu. Yang agak mendingan dikit ada juga. Kayak kebanyakan temen-temen kita atau bahkan diri kita sendiri mungkin (ambil kaca) yang punya segudang impian, tapi sayangnya impian itu ya standart-standart aja. Paling mentok sebelas dua belas sama sebelah.

Indonesia itu budayanya masih budaya kawakan, jaman dulu yang belum bisa move on. Soal impian apalagi, masih kebawa sama budaya dan tradisi yang kentel menyebar di masyarakat. Masih harus manut sama apa kata orang tua, yang kita kalo udah lulus sekolah harus kerja kantoran lah, harus jadi pns lah, cari kerja yang gajinya gede lah, juga cari kerja yang dapet pensiunan.

Baca juga: Practice Doesn’t Make Perfect

Kenapa masih kayak begitu? Salah satu alasannya karena dari kecil kita dididik dengan sistem pendidikan Indonesia yang menyesatkan. Betul?

Masih inget nggak dulu jaman masih TK atau SD selalu ditanya “kalo udah gede mau jadi apa?” dan kamu punya jawaban apa? Dokter? Guru? Pilot? Atau masinis? Nggak cuman diajarin untuk patuh sama aturan “didikte”, menggambar pemandangan dengan pola yang itu-itu aja, juga pelajaran mengarang yang dibatasi dengan aturan-aturan tertentu. Tapi imaginasi akan mimpi sama cita-cita juga dibatasin.

Satu hal yang harus dirubah, mindset soal bagaimana menjadi pemimpi yang nggak cuman bisa bermimpi doang, juga bagaimana harus berani punya mimpi besar dan beda sama mimpi-mimpi kebanyakan orang.

Baca juga: Nrimo Pangkal Dijajah

Kayak kata banyakan orang, punya mimpi gede itu satu keharusan. Diatas langit masih ada langit lagi, nah itu cita-cita harus setinggi gitu, kalo bisa malah lebih. Kalo punya mimpi gede, cita-cita yang tinggi, harusnya kita akan terdorong buat selalu mencapai apa yang jadi goalnya kita. Nggak cuman cita-cita standar yang goalnya cuman karena nurutin apa kata orangtua. Malah bisa jadi lho, mimpi besar yang jadi kenyataan itu nggak cuman bawa pendapatan yang lumayan tapi juga punya impact yang besar buat orang lain. Siapa tau!

Nggak usah takut bermimpi sih. Wong mimpi itu nggak bayar kok, ngapain takut bermimpi. Ya nggak? Kecuali kamu udah hilang akal alias nggak waras sih boleh aja nggak punya mimpi. Tapi perlu diinget, mimpi aja nggak cukup. Harus ada usaha buat realisasiin biar bisa jadi karya nyata, syukur-syukur bisa jadi manfaat buat banyak orang.

Baca juga: Orang Indonesia Punya Mental Juara dari Belakang

image header credit: picjumbo.com

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: dreammimpimindsetpola pikirWhat We Thinkwork
Previous Post

Mau ‘Jalan di Tempat, Grak!’ atau ‘Maju, Jalan!’?

Next Post

Berhenti Mencari Ide Brilian

Next Post
Berhenti Mencari Ide Brilian

Berhenti Mencari Ide Brilian

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

%d