Setiap orang, atau bahkan setiap negara, mungkin punya prinsip sendiri tentang mana yang benar dan mana yang salah. Bagaimana kalo kita bandingkan hal itu, antara di Indonesia dengan di belahan dunia lain?
Saya pernah dengar cerita dari seorang kenalan yang baru liburan ke Eropa. Di sana dia naik taksi, dan pada satu titik, taksi itu harus membayar sejumlah uang ke sebuah pos tanpa penjaga. Ngeliat pos itu ngga ada yang jaga, kenalan saya itu spontan berkomentar ke si supir taksi, “Ngga ada yang jaga tuh. Ngga apa-apa dong kalo ngga bayar, tinggal lewat saja,”.
Si supir taksi malah bertanya dengan serius, “Kenapa harus ngga bayar? Kan memang sudah kewajiban untuk membayar di sana.”
Kenalan saya itu merasa seperti tertampar mendengar respon si supir taksi itu. Ini cerita yang sederhana memang, namun uniknya cukup membekas di benak saya. Bagaimana tidak, cerita ini menunjukkan minimnya moral dari orang-orang Indonesia pada umumnya. Kenalan saya ini jelas berpendidikan, dan tingkat ekonominya kelas atas, tapi ia pun sadar kalo dari sisi moral masih kalah jauh dengan supir taksi di sana.
Baca juga: Nixia, Kibarkan Eksistensi Perempuan di Dunia Gaming
Di negara barat, agama boleh saja bebas. Tapi moralitas tetap ada. Lihat aja toko-toko dan pom bensin yang ngga ada penjaga. Ngga ada masalah, karena semua orang sepakat mematuhi peraturan yang berlaku. Sementara di Indonesia, ada tempat-tempat yang berbangga punya yang namanya “Kantin Kejujuran”. Kantin itu juga ngga ada penjaga, tapi paling ngga beberapa lama bangkrut, karena ngga sesuai antara barang yang terjual dengan pemasukan.
Iya, saya setuju kalo ada pendapat yang bilang standar moral tiap orang atau tiap negara memang beda. Dalam beberapa hal, orang Indonesia juga santun dan taat sama norma-norma yang ada. Sayangnya, moralitas di sini cenderung karena takut diomongin atau dilihat orang lain. Beda sama di luar negeri sana yang murni karena kesadaran diri sendiri. Dari cerita sepele tadi, jelas dong mana yang punya standar moral lebih rendah. Di sini atau di sana?
Menurut saya, ini dia biang keladi yang bikin negeri ini semrawut. Moralitas di negeri ini bisa dibilang aneh. Seorang lansia yang mencuri karena benar-benar kelaparan justru dipenjara lebih lama dari koruptor yang merenggut hak orang banyak.
Baca juga: Focus On The Fundamental
Kalo ada orang yang masih heran kenapa negara ini ngga maju-maju, menurut saya sih akar permasalahannya ya ini. Kita boleh punya jutaan orang pintar, dan memang Indonesia mampu mencetak orang-orang hebat. Tapi kalo moralitas orang-orang hebat itu rendah, kemungkinan besar dia malah merugikan buat orang lain.
Well, ngga ada gunanya sih nunjuk-nunjuk dan marah ke pemerintah. Mulai aja dari diri sendiri. Moral gue udah bener belum ya? Kok buang sampah masih sembarangan, nerobos lampu merah, nyontek, dan bohong terus? Hati-hati, karena bisa jadi lo berkontribusi menambah keterpurukan bangsa ini.
Baca juga: Melawan Media Mainstream Dengan Zine
Header image credit: 4.bp.blogspot.com