“Judge a man by his questions rather than his answers.” – Voltaire
Kita sering dengar istilah “Malu bertanya, sesat di jalan” dan Ziliun juga pernah menulis artikel tentang diam belum tentu emas, bahwa anak muda sekarang harus speak up their ideas.
Memang bener sih, tapi kenyataannya, banyak yang menyalahartikan ini dengan speak up dan ngomong apapun tanpa mikir atau mendengarkan terlebih dahulu.
Contoh paling nyata yang teman-teman sering lihat mungkin adalah di masa kita sekolah atau kuliah. Biasanya, di kelas ada anak-anak aktif yang sering banget angkat tangan dan nanya pertanyaan ke guru. Ada dari anak-anak yang memang nanya karena ingin tahu, tapi ada juga yang cuma mau cari perhatian atau malah nanya supaya dapat poin tambahan (nah lho?). Jatuhnya, pertanyaan yang ditanyain rata-rata suka gak berbobot: pertanyaan yang udah kejawab ditanyain lagi, atau justru gak relevan sama konteks pelajaran.
Baca juga: Hal yang Harus Diberantas, Minimnya Moralitas
Ya, gak ada salahnya sih nanya kalau belum mengerti dan gak ada salahnya ingin terlihat aktif, tapi masa sih semurah itu nanya cuma buat dapat nilai? Inti dari proses belajar gak cuma dengan terus bertanya, tapi juga mendengarkan. Kalau guru ngomong panjang lebar, tapi lo masih nanya hal yang udah dijelasin berkali-kali, apa gak bodoh namanya?
Di acara-acara seminar juga, banyak banget kejadian serupa. Misalnya, ada pembicara seminar yang share kisah suksesnya, jatuh bangun bikin bisnis atau mencapai cita-cita. Tiba-tiba, di sesi tanya jawab ada yang angkat tangan dan nanya, “Gimana sih, biar bisa jadi sukses kayak Kakak?”
Ya dari tadi si pembicara emangnya ngomong tentang apa.
Baca juga: Penting Mengerti Konteks, Bukan Cuma Konten
The thing is, supaya bisa speak up dengan lebih berbobot, coba cerna dulu apa yang orang udah katakan. Kalau seorang pembicara seminar cerita dia berkali-kali gagal dan bangkit, berarti lo bisa simpulin kan bahwa untuk jadi kayak dia ya harus “pantang menyerah”, jadi itu jawaban dari pertanyaan yang ingin lo ajukan.
Anak muda harus speak up ide-idenya, tapi jangan bertanya cuma karena ingin bertanya. Don’t ask for the sake of asking, kecuali mau terlihat gak punya bobot di depan orang-orang.
Baca juga: What is Networking, Actually?
Header image credit: mertylefkoe.com