“A really great talent finds its happiness in execution.” (Johann Wolfgang von Goethe)
Banyak kok orang Indonesia yang mau jadi pengusaha. Tapi sayangnya, yang cuma mau lebih banyak dari yang bikin beneran. Macam-macam sih alasannya.
“Ide sih ada ya. Tapi nggak pengen ah mulai usaha dari ngutang sana-sini. Enaknya modal sendiri, udah agak mapan hasil jadi karyawan, baru deh bisnis mulai jalan.”
Eh tapi, mau mapan nunggu sampai kapan. Begitu mapan, ya udah keenakan.
Mulai bisnis itu kan sebisa mungkin dengan modal sesedikit mungkin. Pake resource yang ada. Yang sekarang paling gampang, ya di online.
Contohnya aja, belajar dari Mbak Venita Daben. Mbak Veni yang dulunya announcer radio dan voice over talents ini tahu kalo mau eksekusi bisnis dengan modal kecil ya dengan digital. Makanya sebelum bisnisnya mulai pun, ia sudah mengamankan domain bernama minilovebites.com.
Iya, Venita Daben adalah pemilik Minilovebites cupcakes and bakes. Ia nggak sendiri. Bersama adik dan sang ipar, tiga tahun lalu mereka mewujudkan toko kue impian dengan cita rasa homemade yang sama dengan toko kue milik mendiang Mama dengan sahabatnya dahulu.
Meski tanpa latar belakang IT, Venita Daben paham betul gimana seharusnya bisnis online dijalankan. Ia kekeuh nggak mau jualan online yang basisnya cuma di social media. Ia mau benar-benar serius dengan membangun sebuah ‘rumah’ bagi bisnisnya di website.
“Website itu kayak rumahnya bisnis kita di online. Kita emang harus punya social media ini-itu, tapi cuma sebatas perpanjangan tangan, bukan inti dan tulang punggung jualan. Kita membangun profesionalitas dengan punya website dan domain bisnis sendiri,” terang Venita.
“Saat itu, saya nggak punya basic baking sama sekali. Cuma modal suka makan kue aja, yang penting lakuin aja dulu,” kenang Venita.
Ia kemudian menggandeng adiknya, Ifa, yang emang dibesarkan dengan lidah dan selera yang sama, untuk bergabung di Minilovebites. Beruntung, Bibus, suami Ifa yang berarti adalah ipar Venita, punya latar belakang IT. Jadilah Bibus jadi penggerak website Minilovebites hingga sampai jadi kayak sekarang.
Semua desain, karakter, sampai pemilihan warna, mereka kerjakan bertiga. Nggak pakai hire jasa designer! Sambil jalan, Venita dan tim kecilnya juga mulai banyak melakukan riset tentang cupcakes dengan warna dan aksesori seperti apa yang akan menjadi karakter Minilovebites. Tanpa jasa konsultan atau gimana, ketiganya berdiskusi dan memutuskan mengusung kepribadian brand yang simpel dan straightforward untuk divisualisasikan dalam setiap desain Minilovebites. Mereka tampil dengan pilihan warna kuning, warna kesukaan Almarhumah Mama mereka.
Veni dan saudara-saudaranya memulai bisnis dengan modal dan resource yang mereka punya. Karena awalnya ngga punya karyawan, dia dan adiknya sendiri yang handle. Mereka mulai dari nggak bisa bikin kue, sampai belajar ke Amerika. Dari mulai ribet belanja, ngelayanin orderan, nge-bake, packaging, sampai delivery cuma ditanganin berdua.
Bisnis ini dimulai di sepetak apartemen kecil yang difungsikan sebagai dapur, dengan modal awal sebuah mini oven. Minilovebites kini sudah punya 25 orang karyawan, dan ngga cuma melayani pelanggan di online, tapi sekarang juga punya toko kue beneran di bilangan Mulawarman Jakarta Selatan. Omset mereka pun meningkat dua kali lipat dalam jangka waktu nggak sampai setahun. Minilovebites masih dalam perjalanannya merealisasikan website sederhana mereka jadi web store keren dimana konsumen bisa memasukkan cupcakes berbagai jenis dan rasa, ke dalam keranjang belanja!
Ini semua mereka mulai dari awal yang kecil dan modal yang terbatas. Ngga ada yang tiba-tiba jadi dan besar. Start small, start now.
Header image credit: aworkingmamadiaries.blogspot.com