Biarpun cuma kardus, ternyata juga bisa jadi keren di tangan anak kampus.
Kardus yang biasanya cuma sekedar dipake kemasan makanan atau kemasan elektronik, dan cuma berakhir sebagai kotak buat nge-pak barang, di tangan anak-anak Desain Produk ITS Surabaya jga bisa jadi benda yang mempunyai nilai jual tinggi.
Empat pemuda kreatif penggagas ide tersebut ialah Angger D Wiranata, Indra Syamsu, Muhammad Arif Susanto, dan Octiana Dwi Anggara. Dengan nama DusDukDuk, kardus-kardus yang biasanya Cuma berakhir di gudang buat nge-pak barang itu kini bisa disulap menjadi berbagai macam furniture yang unik.
Berawal dari project PKM mereka, DusDukDuk ini kemudian terus berlanjut hingga sekarang. “Iya, awalnya kita dimulai dan didanai dari PKM,” kata Octiana menjelaskan.
Baca juga: Intellectual Property: Matang, Siap Masak, dan Karbitan
Ide awal dibuatnya pun nggak jauh-jauh. Awalnya mereka mendapat tugas kuliah buat bikin tempat duduk dari kayu, kemudian oleh mereka dikembangkan hingga menjadi berbagai macam produk hingga sekarang.
Uniknya lagi, kita kan suka sebel nih kalo punya sesuatu yang samaan sama orang lain, nah DusDukDuk bisa mengerti kesebelan kita ini nih. Di DusDukDuk, customer bisa request atau custom nih mau dibikin apa furniture kardus mereka. Jadi, setiap desain pasti berbeda untuk setiap pembeli, jadi produk setiap pembeli berasa limited, karena memang dibuat secara manual dan handmade. Kan kita suka agak bangga-bangga gimana gitu kan kalo punya barang yang limited cuuma kita doing yang punya dan lain daripada yang lain. Oh iya, selain itu, keunikan produk mereka ini juga ramah lingkungan, karena terbuat dari kardus.
Oke, tunggu. Kardus kan dari kertas? Biarpun tebel gitu kan tetep aja dari kertas, terus gimana dong?
Baca juga: Masa Depan Bisnis di Tangan Teknologi Informasi
Angger Diri Wiranata, Indra Syamsu, Muh. Arif Susanto, dan Octiana Dwi Anggara menyulap kardus bekas jadi kursi dan meja yang nggak hanya memuaskan secara visual, tapi juga kuat dan fungsional.
Tenang, DusDukDuk udah punya lapisan khusus buat melindungi kardus ajaib ini. Jadi, kalo kena cipratan air masih tetep kuat. Lapisan ini gunanya untuk meminimalisir air tembus ke kardusnya.
Dengan cairan khusus yang membuat lapisan kardus jadi kaku dan tahan air, kursi buatan Dus Duk Duk bahkan bisa lo duduki berdua, atau bahkan lo pijak dengan dua kaki.
Oh iya, nggak cuma furniture meja kursi aja ternyata, mereka juga bikin untuk keperluan dekorasi, element interior, jam dinding, pigura, hingga siluet wajah. Kalo pemakaian wajar-wajar aja, dan selama nggak dekat-dekat api, produk Dus Duk Duk bisa bertahan sampai 2 tahun, begitu klaim mereka.
Baca juga: Jangan Terlalu Gampang Kagum
Sejauh ini pemesan produk-produk mereka bermacam-macam. Mulai dari butik, café, rumah tangga, dan lain-lain. Bahkan mereka juga pernah mengerjakan pesanan dari Luna Maya untuk produk display di butiknya. Orang nomor satu Jawa Timur, Pak Dhe Karwo (Gubernur Jawa Timur) juga pernah pesan untuk kursi dan satu set kursi anak-anak.
Karya mereka nggak hanya menarik perhatian Gubernur tingkat provinsi, tapi juga sampai menggaet artis Ibukota sebagai pelanggan setia. Jauh dari Surabaya, kreativitas ramah lingkungan dari keempat mahasiswa angkatan 2009 dan 2010 ini juga terpilih mewakili ITS pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Sebuah proses panjang memang. Dimulai dari tugas mata kuliah dasar desain, keempatnya berkomitmen menjadikan Dus Duk Duk sebagai bisnis yang mereka seriusi. Menggandeng supplier kardus dari Mojokerto, Dus Duk Duk resmi meluncurkan brand mereka pada event Ide Art April 2013 lalu. Dus Duk Duk aktif pamer karya dan jaring pelanggan lewat macam-macam event, seperti Jatim Kreatif 2013. Yang terbarunya, mereka ngeksis di ajang Popcon Asia 2014 kemarin, dengan booth berupa ruang tamu dari kardus, Dus Duk Duk banget.
Baca juga: #ziliun17: Social Innovation Apps Indonesia
Hasilnya jelas, mereka sampai dapat pesanan untuk 2000 unit packaging, rak, meja belajar, bahkan furnitur untuk dekorasi butik dan hotel. Kreatifnya, Dus Duk Duk juga menerima pesanan khusus seperti tambahan karikatur, corak, warna, atau sentuhan ornamen seperti batik.
Tuh kan, buat yang selama ini cuma bisa ngeluh rumahnya kepenuhan kardus, coba deh jadi sedikit lebih kreatif dengan mengalihfungsikan kardus menjadi lebih bermanfaat dan punya nilai jual tinggi. Yang suka ngeluh sampah menggunung juga tuh, tunjukkan dong kalau kalian generasi muda Indonesia yang kreatif dan nggak cuma bisa ngeluh dengan berhasil ‘menyulap’ sesuatu yang biasa-biasa aja menjadi luar biasa. So, get up from your seat and create a new hit!
header image credit: dusdukduk