Dewasa bukanlah tentang umur. Dewasa sama sekali bukan berarti lebih tua dari remaja. Menurut saya, dewasa adalah sebuah pola pikir untuk menjadi bertanggung jawab dan menjadi tahu diri.
Menjadi bertanggung jawab bisa diartikan mengerti otoritas yang dimiliki atau diberikan untuk melakukan hal yang menjadikan seseorang dapat diandalkan. Lagi-lagi ini definisi yang saya karang sendiri. Silakan tidak setuju.
Menjadi tahu diri menurut saya itu artinya mengerti hak dan kewajiban serta melakukan hal-hal yg sepantasnya dilakukan tanpa melanggar hak dan kewajiban orang lain.
Menjadi bertanggung jawab dan tahu diri itu mendatangkan banyak konsekuensi apabila gak dilakukan. Jam terbang dan pengalaman sangat berperan di sini. Banyak-banyaklah bertanya kepada orang yg dianggap lebih dewasa.
Buat yang bermimpi membangun sebuah usaha rintisan dengan bantuan malaikat bernama “investor”, mohon seribu mohon pahami dulu artinya menjadi dewasa. Dana yang “dititipkan” oleh sang investor itu harus dikembalikan. Bayangkan apabila sang CEO/Founder (penemu) itu seorang tipikal gak bertanggung jawab serta gak tau diri.
Saya mengenal seorang penemu usaha rintisan yang begitu bertanggung jawab. Pada saat investor memberikan budget 1 juta rupiah untuk membeli meja, dia malah mencari tukang kayu yg bisa membuatkan meja hanya dengan harga 200 ribu aja. Buat saya, itulah salah satu contoh menjadi bertanggung jawab dan tahu diri. By the way, umur sang penemu waktu itu 22 tahun ajah.
Saya juga sering bertemu dengan anak muda ajaib (wonderkid) yang berpikir dia adalah reinkarnasi dari Mark Zuckerberg, padahal jelas-jelas Mark masih hidup. Yang mereka gak tahu adalah Mark itu memiliki banyak mentor di belakangnya. Mark tahu diri, tahu kapasitasnya sampe di mana. Gak seperti anak muda ajaib yang kerjaannya cuman mencetak kartu nama dengan title CEO/Founder.
Buat para CEO/Founder masa depan, berpikirlah secara dewasa sebelum memulai sebuah usaha. Pikirkan bagaimana nasib karyawan yang dipimpin oleh bos yang kayak anak kecil. Menjadi dewasa adalah mindset, bukan masalah umur. Dan menonton film dewasa gak menjamin menjadikan seseorang dewasa!
Header image credit: deathtostock
Comments 2