Mungkin kita pernah berpikir menjadi seorang pebisnis. Tapi pernah gak sih terlintas untuk membangun kerajaan bisnis dan kitalah yang jadi rajanya? Itulah yang dipikirkan Richard Branson, salah satu orang di dunia yang telah berhasil membangun kerajaan bisnisnya di tujuh sektor yang berbeda.
Richard Branson emang dikenal sebagai “orang gila” dalam dunia bisnis. Mulai dari saat dia memutuskan nama perusahaannya Virgin, nama yang agak berisiko di tahun 1970-an, Branson selalu menantang dunia. Menurut Branson, inovasi tidak selalu berarti menghasilkan sesuatu yang pertama atau paling besar, melainkan menghasilkan sesuatu yang terbaik. Bermimpilah dan munculkan beberapa gagasan baik yang terpenting kita melakukan sesuatu yang baik semampu kita.
Virgin Group adalah salah satu perusahaan milik Branson, merek gaya hidup ternama, terpercaya, dan paling dinikmati oleh jutaan orang di di dunia. Mulai dari maskapai penerbangan sampai yang terbaru hotel serba gratis di AS, Virgin Hotels.
Baca juga: Rombak Pola Pikir
Uniknya, hotel ini tidak ada meja resepsionis. Para tamu bisa check-in dengan cara memindai kode dari ponsel di mesin yang nantinya akan mengeluarkan kartu untuk kunci kamar. Sampai di ruangan, aplikasi yang bernama Lucy ini memungkinkan para tamu untuk mengatur suhu ruangan, mengganti saluran TV dan masih banyak lagi. Belum selesai, Richard Branson memberikan banyak hal secara gratis. Mulai dari Wi-Fi yang gratis, hingga bebas biaya late checkout. Bahkan, room service bisa digunakan tanpa tambahan biaya! Saat-saat tertentu tepatnya ketika happy hour, ada fasilitas minuman gratis yang bisa dinikmati di bar lounge.
Semua keunikan tersebut bukannya cuma iseng-iseng gak berdasar, tapi dibuat karena Virgin Hotels memang sengaja didedikasikan untuk wisatawan perempuan. Branson berusaha agar semua fasilitas di Virgin Hotels female-friendly, sesuai dengan customer insight yang didapatkannya setelah beberapa kali melaksanakan Focus Group Discussion. Seperti, ruangan yang disediakan khusus untuk makeup, ruangan terpisah untuk mengirim makanan kalau tamu lagi males bukain pintu dan shower yang dilengkapi bangku untuk melakukan aktivitas kewanitaan, contohnya shaving.
Baca juga: Billy Dahlan: Jatuh Bangun Membesarkan Bisnis Perhotelan
Ga melulu ngembangin dirinya sendiri, Richard juga pengen karyawannya bisa berinovasi agar nantinya Virgin Group bisa terus eksis. Dalam usaha mendorong inovasi karyawannya, Richard ga menerapkan strategi penghargaan terbaik. Branson ga pernah ngasih nilai 100 pada hasil kerja siapapun. Dia percaya bahwa sebagus apapun sesuatu, pasti masih ada ruang untuk perkembangan. Masalah besar itu sebenernya ada saat seseorang sudah menyempurnakan sesuatu. Saat mereka percaya bahwa mereka berhasil, kebanyakan orang akan cenderung duduk tenang saat orang lain berusaha keras untuk memperbaiki kerjaanya.
Sebuah penghargaan ada kalanya negatif kalau ngebuat seseorang ngerasa dibatasi oleh hadirnya orang yang dia lagi, dia lagi. Ga semua merasa terpacu sama persaingan, malah ada yang sebenernya keren tapi mereka minder. Sebenernya ketika mereka bekerja sepenuh hati mereka justru akan menghasilkan apa yang mereka tidak pernah bayangkan. Mungkin kebebasan inilah yang selama ini Richard nikmati.
Filosofi ini mungkin bertentangan dengan aturan bisnis pada umumnya di mana harus ada komando dari pusat. Tapi, kenyataannya hal ini menjadi salah satu kunci keberhasilan bisnis Richard. Ngasih kebebasan kepada karyawan ternyata bisa numbuhin passion kuat dalam bekerja, lho. Kultur kuat Grup Virgin adalah berani menerobos aturan-aturan tradisional dalam berbisnis dan selalu melihat nilai lebih ketimbang profit dari strategi out of the box itu.
Etos kerja yang kaya gini pastinya bakal ngedorong Virgin Group terus menerus mengejutkan kita dengan inovasinya yang sedemikian rupa. Bagi Branson, hidup ini cuman sekali dan kesenangan itu penting, we might as well enjoy it. Itulah bukti Virgin Group tidak pernah berhenti berinovasi pada setiap karyanya.
Baca juga: Vacation Rental: Berakhirnya Era Hotel Berbintang
Header image credit: businessinsider.com