Setelah hampir 7 bulan dunia dilanda oleh pandemi Covid-19, para ilmuwan dunia terus berupaya untuk mengembangkan vaksin yang sekiranya ampuh menjadi antibodi manusia. Berbagai riset pun telah dilakukan, seperti negara China melalui Perusahaan Sinovac, sebuah perusahaan swasta yang didukung oleh pemerintah China dengan menggunakan metode konvensional untuk membuat vaksin agar virus itu tidak bisa mengembangkan diri. Atau negara Rusia yang telah melakukan uji coba vaksin bernama Sputnik-V pada bulan Juni dan Juli lalu.
Sejumlah ilmuwan Rusia meluncurkan laporan pertama mereka tentang vaksin virus Covid-19 yang diproduksi negara mereka. Klaimnya, penggunaan vaksin disebut dapat memicu respons imun tubuh manusia. Kajian itu juga terbit di jurnal kesehatan The Lancet dengan hasil yang didapatkan adalah setiap peserta uji coba vaksin terbukti mengembangkan antibodi untuk melawan virus Covid-19. Tak ada pula efek negatif yang serius terhadap kesehatan para peserta uji coba.
Melihat respon yang positif dari para ilmuwan dan peneliti, pemerintah Rusia pada Agustus lalu mendaftarkan hak paten vaksin yang rencananya akan digunakan untuk kepentingan domestik. Hal itu menjadikan Rusia sebagai negara pertama di dunia yang mengambil langkah itu, sebelum data terkait vaksin itu benar-benar dipublikasikan.
Ada kabar juga dari perusahaan bioteknologi Amerika Serikat, Moderna, yang menyatakan bahwa persentase efektivitas vaksin yang mereka kembangkan sudah mencapai 94.5% untuk mencegah penularan Covid-19. Hal ini terbukti dari uji coba fase III terhadap 30 ribu relawan pada bulan Oktober lalu. Terus kabar baiknya lagi adalah gak ada efek samping yang bener-bener serius dan membahayakan kesehatan. Kata pihak Moderna, mereka bakal segera mengurus administrasi izin distribusi vaksin ini ke Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat. Kalo di-acc, mereka punya target untuk mengembangkan virus sampai dengan 20 juta dosis di tahun ini dan untuk tahun kedepannya bahkan targetnya mencapai 1 miliar.
Bagaimana dengan Indonesia?
Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek/BRIN, Ali Ghufron Mukti, mengatakan vaksin Merah Putih buatan LBM Eijkman ditargetkan akan diproduksi pada Desember 2021. Ia menjelaskan bahwa persiapan vaksin Covid-19 memerlukan proses panjang agar keamanan dan efektivitasnya bisa teruji. Vaksin Merah Putih sendiri baru bisa diberikan pada awal 2021 untuk dilakukan tahapan uji klinis. Saat ini, proses pengembangan vaksin merah putih masih dalam tahap pembuatan di laboratorium.
So, what’s the good news?
Perusahaan Pfizer mengumumkan keunggulan persentase efektivitasnya yang sudah mencapai 95 persen, sedikit lebih unggul dari pada vaksin Moderna, dan tidak memiliki efek samping yang membahayakan. Uji klinis vaksin Pfizer ini melibatkan 43.000 relawan di Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa. Data final uji analis mengevaluasi 170 infeksi Covid-19 yang telah dikonfirmasi.
Menurut data dari uji tahap akhir, vaksin Pfizer menjadi sangat efektif melawan virus Covid-19 28 hari sejak dosis pertama dan efektivitasnya konsisten. Data lainnya juga menunjukkan bahwa vaksin Pfizer memberikan tingkat perlindungan yang tinggi terhadap Covid-19 selama 29 hari setelah dosis pertama.
Pada tahun 2020, perusahaan Pfizer memproduksi 50 juta dosis vaksin atau untuk 25 juta orang. Sedangkan untuk tahun 2021, diklaim akan ada 1.3 miliar dosis atau untuk 650 juta orang, dengan catatan Inggris sudah memesan sebanyak 30 juta dosis.
Indonesia kebagian gak tuh vaksinnya?
Masih belum dipastikan sebenarnya, karena sejauh ini Indonesia baru memiliki komitmen untuk mengimpor vaksin asal China, yaitu Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac. Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartanto, juga menyatakan pelaksanaan vaksinasi belum dapat dipastikan, menunggu izin resmi dari BPOM. Namun, diakui pengadaan vaksin dari sejumlah negara yang telah selesai melakukan uji klinis akan dilakukan pada bulan Desember, ujarnya.
Finger crossed! semoga semua upaya para ilmuwan untuk mengembangkan vaksin berbuah manis ya, guys. Supaya kita semua bisa kembali ke masa di mana bisa dengan bebas ke luar rumah tanpa harus diselimuti rasa khawatir dan parno!