Let’s face the truth. Berapa orang sih yang kuliah untuk enlightenment, atau untuk belajar suatu hal yang mereka bener-bener suka? Cuma 1 persen kali. Sisanya kuliah untuk dapet gelar, untuk kehidupan yang lebih baik, alias untuk bisa meningkatkan taraf hidup ke depannya.
Sebuah fakta menarik dari The Atlantic, yang dibahas oleh The Young Turks di video berikut menunjukkan bahwa profesi yang berguna seperti “dokter” dan “pengacara” banyak dijalani oleh orang yang dulunya datang dari lower-income families. Sementara, profesi yang less lucrative (bukan berarti gak berguna juga ya) seperti musisi dan seniman banyak dijalani oleh mereka yang berasal dari higher-income families.
Masuk akal sih. Kuliah itu bukan dianggap sebagai tempat belajar, melainkan sebagai suatu business move atau investasi. Jadinya, gak semua orang punya privilege untuk milih jurusan kuliah apapun. Seringnya malah calon-calon mahasiswa gak berpikir untuk memilih jurusan yang dia suka atau passionate about, tapi langsung aja milih jurusan yang semua orang ambil, yang katanya bakal bikin kaya, kayak kedokteran atau perminyakan, misalnya.
Well, is this a good thing or a bad thing?
Header image credit: nextstepcareer.com
Comments 1