Tren Kerja WFA alias Work From Anywhere, Apa Aja Kelebihannya? – Setelah kita akrab sama tren kerja yang namanya WFO (work from office), WFH (work from home), hingga hybrid (gabungan antara WFO dan WFH), belakangan ada tren baru yang ramai digalakkan berbagai perusahaan di seluruh dunia, bahkan di Indonesia.
Tren kerja WFA alias work from anywhere ini sendiri mengizinkan seluruh karyawan buat seratus persen bekerja dari mana aja lantaran dianggap memiliki berbagai kelebihan tersendiri.
Pertanyaannya kemudian, emang iya WFA ini nguntungin pekerja banget? Yuk, kita bedah!
Baca juga di sini: Memaknai Efisiensi Kerja dari Sistem Work From Home (WFH)
Apa Itu Tren Kerja WFA atau Work From Anywhere?
Faktanya, akhir-akhir ini udah banyak banget perusahaan yang nerapin sistem kerja WFA atau yang dikenal sebagai work from anywhere. Bukan sekadar dari rumah, si pekerja bisa milih mau kerja dari kafe, perpustakaan, bahkan lobi rumah sakit sekalipun. Adapun satu temuan yang mencolok adalah kelebihan dan manfaat yang diperoleh sama karyawan dari sistem kerja ini.
Karyawan perusahaan banyak yang menganggap kebebasan ini ngebikin mereka memiliki kelebihan buat tinggal di mana aja. Perusahaan yang nerapin WFA ini juga jadi salah satu nilai lebih bagi para jobseeker buat ngelamar atau nerima tawaran pekerjaan.
Gimana gak? Dengan WFA, mereka bisa lebih bebas untuk ngambil side job lain karena mereka gak perlu ngabisin waktu buat perjalanan dari-dan-menuju kantor yang melelahkan. Hal ini pun jelas jadi kelebihan tersendiri buat yang suka jadi freelancer.
Tahun 2015, studi dari Nicholas Bloom dkk bilang karyawan yang milih sistem kerja WFA berhasil ningkatin produktivitas mereka sebesar 13%. Lalu ketika karyawan-karyawan itu ditawari pilihan apakah mau tetep WFA atau balik lagi kerja dari kantor, tentu aja mereka lebih milih WFA karena merasa sistem ini punya banyak kelebihan dibanding WFO. Hasilnya, produktivitas mereka pun naik signifikan sampe 22%!
Pertanyaan pun muncul. Apa udah saatnya ya karyawan dikasih kebebasan sendiri buat nentuin tempat kerja yang cocok sama dia?
Baca juga di sini: WFH Itu Work From Home, Bukan Watch From Home!
Kelebihan WFA Bisa Bikin Kita Mencapai Work-Life Balance?
Bukan cuma lebih produktif seperti yang udah dijelasin di atas, kelebihan WFA lainnya juga bikin karyawan jadi lebih bahagia, lho. Hal ini terjadi lantaran para karyawan menganggap kebebasan buat tinggal di mana aja sebagai nilai tambah yang penting.
Bagi mereka yang lagi double job, WFA tentu sangat membantu lantaran ngemudahin mereka buat jadi “digital nomad.” Yap, siapa sih yang gak mau keliling dunia sekaligus dapat cuan dari kerjaan utama?
Dengan kata lain, tren kerja WFA pun seolah ngasih kesempatan bagi karyawan perusahaan buat mencipatan work-life balance (WLB)–yang ngasih ruang bagi individu untuk buat tumbuh secara personal maupun profesional. Karyawan yang WLB-nya baik pun akan lebih bahagia. Tentunya, ini bakalan menguntungkan organisasi atau perusahaan, karena karyawan yang bahagia bakalan lebih produktif dalam bekerja.
Baca juga di sini: Work-Life Balance di Dunia Kerja: Mitos atau Fakta?
Kuasai 3 Skill Ini Kalo Lo Mau Nikmatin Kelebihan Tren Kerja WFA!
Nah, tadi udah dipaparin cukup panjang kan mengenai kelebihan-kelebihan dari tren kerja WFA. Sekarang, kalo lo suatu saat pengen milih kerja secara WFA, lo harus memiliki beberapa skill ini buat menunjang sistem WFA tersebut. Sebenernya ada banyak, tapi seenggaknya ada 3 skill bare minimum yang harus lo kuasai.
1. Punya growth mindset
WFA kadang emang ngasih kita banyak kelebihan, tapi bukan berarti sistem ini gak punya kekurangan juga. Lo bisa aja ngerasa terisolasi karena jarang ketemu temen kantor sampai batas kehidupan personal dan profesional lo yang mengabur. Dengan milih WFA, punya growth mindest bakal bikin lo mudah beradaptasi, fleksibel, dan mengambil inisiatif belajar dan berkembang.
2. Skill komunikasi dan kolaborasi yang oke
Faktanya, 70% hingga 93% dari semua komunikasi bentuknya non-verbal. Wajar banget kalau kemudian WFA menyisakan banyak ruang terjadinya miskomunikasi kalau karyawannya gak bisa komunikasi dengan baik secara virtual.
Seseorang dengan kemampuan komunikasi yang ciamik jelas bakal bikin suasana kolaborasi lebih kondusif dan lancar, walau terpisah jarak. Meskipun penting juga buat perusahaan ngebangun lingkungan kerja yang kolaboratif dan ngasih tools yang tepat untuk proses kolaborasi tadi, baiknya kita juga punya keterampilan komunikasi dan kolaborasi sedari awal. Makanya, kita perlu banget mengasah kemampuan ini!
3. Digital mindset is a must!
Digital mindset adalah talenta yang meliputi kemampuan kita dalam menguasai teknologi digital di bidang yang digeluti. Sesederhana kita harus menguasai setidaknya pembuatan dokumen secara online atau teknologi video conference pas meeting bareng tim internal. Aneh dong kalo kita WFA tapi gak punya kemampuan digital yang baik?~
Pada intinya, mau WFA atau tetap berangkat kerja ke kantor, semuanya pasti perlu persiapan. Sesimpel menyiapkan kompetensi yang sesuai dengan sistem kerja yang berlaku.
Dari penjelasan soal tren kerja WFA barusan, kira-kira siapa aja nih yang nanti pengen kerja secara WFA? Udah cukup kebayang kan kelebihannya apa aja? Inget! Jangan lupa siapin juga skill-skill yang udah MinZi jelasin di atas, ya!
Oh iya, buat kalian yang pengen nyari tahu soal konten-konten menarik seputar dunia kerja, finansial, hingga self-development, kalian bisa banget nih main-main ke akun Instagramnya @ziliun! Jangan lupa klik tombol follow-nya juga, yap!
*Tulisan ini merupakan hasil karya peserta Workipedia Academy Batch 2