Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Toxic Productivity : Saat Produktif Jadi Destruktif

Ezra Kerenhapukh MariwbyEzra Kerenhapukh Mariw
15/06/2021
in Inner Space
0
Toxic Productivity

Toxic Productivity | Gambar oleh : unsplash.com/@_ferh97

Share on FacebookShare on Twitter

Semenjak pandemi covid-19, banyak orang yang akhirnya mengerjakan tugas dari rumah atau work from home. Namun, saat ingin menjadi produktif di rumah, ada yang terjebak menjadi toxic productivity. 

Toxic productivity adalah keinginan yang tidak sehat untuk terus produktif setiap saat. Kalo kalian familiar dengan situasi demikian, ini disebabkan oleh rasa tidak nyaman, apabila diam dan tidak melakukan kegiatan, sehingga memaksa diri untuk terus bekerja tanpa henti. Yuk, simak apa saja ciri dan bagaimana mengatasi toxic productivity. 

Ciri-ciri toxic productivity

1. Terobsesi menjadi produktif

Selama kamu punya semangat untuk produktif, itu sudah menjadi hal positif, karena kamu menunjukkan dedikasi pada tugas dan tanggung jawab pekerjaan. Namun, sesuatu yang berlebihan, akan berakibat pada sesuatu yang tidak baik, termasuk pekerjaan. Orang yang terjebak toxic productivity akan begitu fokus pada pekerjaan, sampai-sampai mengabaikan kesehatan, keluarga, sampai kebutuhan diri sendiri. 

2. Ekspektasi yang tidak realistis

Toxic productivity mulai ketika orang menetapkan target-target yang tidak realistis. Ini disebabkan oleh pola pikir bahwa sebelum dan saat pandemi, tingkat produktivitas akan sama. Padahal, ada yang berbeda ketika bekerja dari rumah. Ini yang nantinya membuat orang-orang terus memaksakan diri untuk harus produktif demi mencapai target yang sudah ditetapkan. 

RelatedPosts

Apa Itu Eating Disorder? Yuk, Cari Tau Juga Gejala dan Penyebabnya!

Apa Itu Mindfulness? Dan Ampuh Gak Sih Buat Menghilangkan Stres?

Baca juga di sini : Sikap Empati di Dunia Kerja : Penting Hukumnya!

3. Tidak suka diam dan istirahat

Saat orang sudah begitu kecanduan untuk terus bekerja, rasanya akan bersalah jika waktu dipakai untuk diam sejenak dan istirahat. Waktu yang ada sebisanya terus dipakai untuk melakukan pekerjaan. Bahkan, saat sakit, masih berupaya untuk bekerja ketimbang memakai waktu untuk beristirahat. 

Tips terhindar toxic productivity

1. Buat target realistis

Saat akan memulai pekerjaan, mulai buat daftar pekerjaan yang harus diselesaikan, buat secara realistis tanpa berlebihan. Ini bisa membantu kalian fokus saat bekerja, tanpa harus menyelesaikan tugas berlebihan. 

Jika memang ada kendala, bukan sebuah masalah untuk menyusun ulang target. Ingat, bahwa waktu dan energi terbatas, sehingga tidak perlu merasa bersalah untuk mengurangi beberapa pekerjaan. 

2. Self-care

Setelah melakukan pekerjaan yang melelahkan selama satu minggu, gak ada salahnya untuk kamu mengapresiasi dan memanjakan diri. Kamu bisa melakukan hobi seperti membaca buku, menonton film, olahraga bersama teman atau bermain game. 

Jika hari kerja, kalian bisa gunakan waktu istirahat untuk bersantai sejenak dengan menikmati minuman favorit kalian. Ini bisa membangkitkan semangat kerja kalian, loh. 

3. Bagi waktu untuk pekerjaan dan pribadi

Terakhir, kalian harus seimbangkan waktu untuk pekerjaan dan pribadi. Pada hari dan jam kerja, pakai waktu untuk mengerjakan tugas dan tanggung jawab. Pakai waktu juga untuk kehidupan pribadi, berkumpul bersama keluarga dan mengerjakan hobi. Ingat, kalian gak harus merasa bersalah saat bagi waktu untuk kehidupan pribadi. 

Itulah, ciri toxic productivity dan cara agar tidak terjebak di dalamnya. Produktivitas bukan sebuah perlombaan, jadi gak perlu berlomba-lomba untuk menjadi yang paling produktif. Yang lebih penting adalah menjaga keseimbangan hidup agar bisa hidup seutuhnya. 

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: #innerspace#toxicproductivity
Previous Post

5 Hobi Yang Jadi Pekerjaan di Industri Kreatif

Next Post

Serikat Buruh 4.0 versi Rakyat Twitter Indonesia

Next Post
Serikat Buruh 4.0

Serikat Buruh 4.0 versi Rakyat Twitter Indonesia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

%d