Tips Penulis Fiksi Pemula – Hayo, siapa di sini yang punya hobi menulis di sosial media, bahkan punya angan-angan untuk menjadi seorang penulis fiksi sukses dengan karyanya tercetak lalu mejeng di rak buku “Best Seller” atau bahkan berharap cerita kita diangkat sutrdara jadi series televisi? Tapi sayangnya, banyak penulis-penulis fiksi pemula ini justru harus menggantung mimpi-mimpi mereka karena kurang percaya diri bahkan merasa insecure terhadap karya yang sudah mereka publish.
Sering kali penulis pemula langsung menggantung cerita karena merasa nggak begitu layak untuk orang lain baca. Beberapa juga merasa bahwa skill kepenulisannya itu kentang, ceritanya pas dibaca ulang malah terkesan cringe, penulis-penulis ini sering merasa bahwa cerita mereka jelek makanya sepi pembaca, premisnya mainstream, jalan cerita terasa membosankan dan monoton, dan sambat-sambatan penuh rasa putus asa lainnya terus ghosting alias pergi gitu aja meninggalkan pembaca yang sedang menunggu kelanjutan cerita tanpa kejelasan.
Padahal itu semua hanya pendapat pribadi saja yang sering kali mematahkan motivasi diri sendiri. Memang ya, musuh terberat dalam hidup ini adalah diri sendiri dan kayaknya memang valid banget, kan? Nah, gimana sih cara biar tetap konsisten dan pede sama karya tulisan sendiri? Ada beberapa hal yang perlu diubah nih terutama dari segi MINDSET-nya, yaa.
1. Ambisi bisa menjadi racun paling mematikan
Ambisi seseorang yang biasanya menjadi penyemangat justru berbalik menjadi racun. Membuat seseorang gelap mata, overthinking, cemas, merasa gagal, dan berbagai macam emosi negatif lainnya. Apalagi, kalau sampai mengganggu ketenangan batin. Dimana harusnya menulis menjadi sarana untuk menyampaikan pesan-pesan moral melalui seni bercerita, ekspresi diri, atau metode penyembuhan diri malah berujung menyakiti diri sendiri.
Hal apapun yang berlebihan itu nggak baik. Kalian harus bisa mengendalikan diri, kapan saatnya harus totalitas dan kapan waktunya beristirahat untuk mengatur ulang strategi. Target itu perlu tapi yang realistis, jangan cenderung memaksa. Jangan berekspektasi terlalu besar karena itu cuma akan membuat kalian semakin kecewa. Ekspektasi ketinggian sampai-sampai kesusahan selama memulai karir sebagai penulis. Ayo, berubah. Control yourself is one of the best way to love yourself.
2. Jujur dan tulus saat bercerita
Biarkan kejujuran dan ketulusan kalian menyentuh hati pembaca. Bertemanlah dengan pembaca setia cerita yang sedang dikerjakan. Selalu terima apapun kritik maupun saran mereka. Karena cerita kalian bukan apa-apa kalau nggak ada mereka. Percayalah, jika apa yang kalian tulis pasti ada yang membaca. Biarkan semesta bekerja menemukan pembaca untuk kalian. Biarkan algoritma dari tag memasarkan cerita kalian. Gunakan sosial media untuk promosi di grup atau base atau ke user lain agar mereka tahu cerita apa yang sedang kalian kerjakan saat ini. Bisa juga ceritakan karakter di dalamnya. Lakukan dengan jujur dan tulus, jangan dibuat-buat pokoknya.
Baca juga di sini: 5 Penulis Perempuan Indonesia berikut Karya dan Prestasinya!
3. Ketenaran itu bonus
Hayo, jangan lupa jika sukses itu tidak didapatkan dengan cara yang instan! Butuh waktu, butuh banyak belajar, butuh jam terbang, butuh banyak konsultasi ini dan itu. Proses, nikmati prosesnya. Bagaimana orang bisa menikmati kesuksesan kalau nggak ada proses? Kan, yang bikin seseorang merasa sukses itu adalah dengan menjadi orang yang lebih baik dari proses itu sendiri, ada perkembangan dari diri kalian.
Ketenaran? Penulis besar pun nggak langsung jadi tenar, kok. Mereka juga melalui proses yang berat. Dengan proses-proses itu sudah mengantarkan mereka ke titik yang mereka inginkan. Cobalah untuk tetap aktif menulis, ikuti lomba-lomba cerpen dan kepenulisan lainnya, atau ajukan sinopsismu ke editor platform baca atau editor penerbit targetanmu! Yakin bahwa ketekunanmu akan membawa hasil. Kalau tiba-tiba ceritanya tenar, anggap saja itu bonus.
4. Berhenti mengecilkan diri sendiri!
Well, jika bukan kalian yang menganggap diri kalian berharga lalu siapa lagi? Ayo, berhenti menganggap orang lain jauh lebih bagus dari kalian. Tapi, jangan malah menganggap diri kalian selalu lebih baik dari orang lain, yaa.
Pola pikir yang salah ketika kalian mencoba menyandingkan diri dengan orang lain. Coba pertimbangkan lagi, kalian hidup di lingkungan yang berbeda, belajar hal berbeda setiap harinya, membaca buku yang berbeda, memiliki selera yang berbeda entah dia tim bubur diaduk atau nggak diaduk. Enyahkan anggapan itu. Kita semua tidak akan pernah sama maka dari itu outputnya juga beda.
“Tulisan dia bagus.” Mungkin buku bacaan dia dan referensinya lebih banyak dari kalian. Jadi, apa yang harus kita lakukan? Baca buku lebih banyak atau tonton film untuk referensi cerita, ini sangat membantu proses brainstroming, loh. Siapa tahu kosa kata kalian menjadi lebih baik dan bagus setelah membaca, siapa tahu adegan dalam cerita bisa lebih berkembang dan seru karena visualisasinya lebih jelas setelah menonton film. Habiskan waktu senggang untuk memikirkan bagaimana cara menyajikan karya yang lebih baik lagi. Bukan malah diam dan meratap!
Ayo, berubah lebih produktif. Buat ceritamu lebih baik lagi. Karna apapun yang kalian tulis saat ini adalah momen terbaik yang pernah ada di hidup kalian. Jadi, nikmati itu!
5. Bersikap bodoh amat itu sangat perlu.
Sering overthinking? Abis overthinking terus ngapain? Pasti nggak ngapa-ngapain, kan? Diem dan makin ragu buat ambil keputusan? Banyak ide tapi nggak pernah tertuang jadi tulisan? Nulis panjang banget tapi nggak pernah di-publish?
Mungkin tips penulis fiksi pemula lainnya adalah jika ada waktu luang, posisikan diri sendiri sebagai pembaca objektif. Jika kalian jujur dengan diri sendiri, akan ada alasan di mana kalian berfikir tulisan itu layak atau nggak untuk di-publish. Atau, bersikap bodoh amat alias TEROBOS AJA, biarkan pembaca atau orang lain yang koreksi dan menilai.
Siapkan hati yang besar apabila muncul bad comment atau koreksi penulisan. Ya, karna jam terbang masih pendek. Masa iya, mau jadi anti-kritik pas dikoreksi? Be kind to everyone! Nggak ada salahnya baikin orang, kok. Learn something even they’ve throw a trash to you and change it into a treasure next day! Let your words enchant people out there, let them in love with your characters, let them stuck with your story!
Tetap ramah sama siapapun. Boleh-boleh aja membiarkan bad comment tapi semisal ada kritik membangun yang positif dan teguran karena ada pihak yang tersinggung, jangan ragu untuk mempertimbangkan. Itu akan membantu kalian dalam berproses juga, loh. Kalau ocehan nggak ada manfaatnya buat kalian, ya bye! Jangan masuk ke pikiran banget. NGGAK SEHAT! Yang dipikir harusnya pembaca setia aja deh.
Mungkin nggak ada penulis yang sempurna di dunia ini. Mereka semua punya masalah pribadinya masing-masing ketika menulis. Tapi nggak jarang kalo banyak orang yang selalu berusaha menjadi lebih baik lagi di kemudian hari. Menjadi versi yang lebih baik dari sebelumnya dan tetap belajar. Seringlah berbenah dalam segi teknik kepenulisan. Sekarang sudah banyak sekali tutorial, seminar, dan kursus online gratis kok. Tetap belajar dan jangan pernah meragukan bakat kalian sendiri, yaa. Semoga tips penulis fiksi pemula ini bermanfaat buat yang baca, ya!