Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Tiga Bahan Bakar Entrepreneur

PutribyPutri
06/02/2015
in Opinion
0
Tiga Bahan Bakar Entrepreneur
Share on FacebookShare on Twitter

Sejauh yang saya lihat hari ini, usaha entrepreneur yang memiliki kesempatan berhasil lebih tinggi adalah usaha entrepreneurship yang menekankan tabungan bahan bakarnya secara terbalik. Berusaha dahulu berguna untuk orang lain, menyesuaikan dengan passion, baru mengenai modal finansial yang dimiliki.

Pertama-tama marilah kita pahami bahwa entrepreneurship bukan metode ajaib untuk membuat orang cepat kaya. Pelatihan entrepreneurship tidak serta merta membuat seseorang dapat membangun bisnis yang sukses dalam sekali percobaan. Bahkan seorang Jan Koum yang hari ini kita kenal sebagai orang yang berhasil membangun bisnis senilai 19 milyar dolar pernah menyatakan terpikir untuk berhenti mengerjakan WhatsApp. Sejatinya entrepreneurship adalah ilmu untuk kembali bangkit dengan melakukan perbaikan hingga mencapai sukses.

free printable personal loan forms

“Entrepreneur adalah orang yang jatuh 10 kali tapi bangkit 11 kali.” – Ir. Ciputra

Ir. Ciputra sebagai salah satu penggiat entrepreneurship di Indonesia seringkali mengucapkan hal tersebut. Tentunya ketika kita mendengar atau membaca kutipan di atas yang terbersit dalam benak kita adalah sebuah pertanyaan “Apa yang dapat membuat kita bangkit lagi?”.

Untuk memiliki kekuatan bangkit kembali ada 3 bahan bakar yang harus dimiliki oleh seorang calon entrepreneur.

RelatedPosts

Sekali-kali Kita Keluar dari Zona Mimpi

Libra Cryptocurrency: Is it a Good Crypto (or Not)?

Baca juga: Hidup untuk Bekerja, Atau Bekerja Untuk Hidup?

Jan Koum, co-founder Whatsapp, bahkan sempat terpikir berhenti. Image credit: bloomberg.com

Bahan bakar yang pertama adalah uang. Jangan mimpi membangun bisnis dengan ide yang bahkan diri Anda sendiri tidak bersedia menanam modal di dalamnya. Jangan mimpi membangun bisnis tanpa modal yang padahal ketika Anda parkir atau *maaf* buang air kecil saja Anda harus bayar. Jika Anda saja tidak melihat usaha entrepreneurship Anda lebih penting daripada kebutuhan anda buang air kecil, maka jangan mengharapkan orang lain melihat usaha entrepreneurship Anda penting.

Tentu ada cara untuk meminimalkan penggunaan bahan bakar pertama ini yaitu teknologi dan mentor. Penggunaan teknologi akan membuat bahan bakar uang Anda lebih efektif daripada menggunakan cara-cara konvensional, maka pelajarilah bagaimana teknologi dapat membantu kelangsungan bisnis Anda. Dan tentunya keberadaan mentor dapat membantu Anda menghindari kesalahan-kesalahan ekonomis konyol yang mungkin terasa cerdas untuk Anda.

Namun jangan keliru, bahan bakar uang hanya akan membuat anda bangkit kembali sekitar 3 kali. Jika usaha entrepreneurship Anda berhasil dalam 3 kali kebangkitan, itu keberuntungan Anda. Sayangnya sering kali Anda membutuhkan kebangkitan lebih banyak dari 3 kali.

Baca juga: Pilih Kapal Pesiar, Perahu Sekoci, Atau Speedboat?

Saat itulah Anda membutuhkan bahan bakar yang kedua. Bahan bakar yang kedua adalah passion. Ketika Anda memutuskan untuk melakukan usaha entrepreneurship Anda pada jalur passion Anda, maka Anda sedang berada di jalur yang tepat. Karena ketika bahan bakar uang itu terasa menipis dan tidak menguntungkan lagi maka bahan bakar passion akan membuat Anda terlepas sejenak dari kungkungan logika. Seringkali bahan bakar passion membuat entrepreneur bekerja lebih keras dan lebih cepat sehingga mendapat hasil lebih cepat pula.

Namun patut dipahami bahwa bahan bakar passion pun hanya akan memberi -nda nyawa kebangkitan kembali sekitar 3 kali. Pada kejatuhan ke-4 setelah bahan bakar uang Anda menipis, logika akan menelan passion Anda bulat-bulat.

Lalu bagaimana jika Anda tidak begitu beruntung sehingga membutuhkan kebangkitan ke 7, 8, 9,10, atau 11?

Baca juga: Working at Startup: Are You In For The Money or For The Values?

Bahan bakar terakhir seorang entrepreneur adalah “success story”. “Success Story” yang saya maksud di sini adalah ketika usaha entrepreneurship Anda memberikan dampak pada hidup orang lain. Senada dengan AirBnB yang meletakkan penyelamatan rumah pertama dari sitaan bank menjadi salah satu milestone dalam perjalanan bisnisnya. Ketika usaha entrepreneur yang Anda lakukan semata-mata bertujuan untuk membuat Anda kaya, sesungguhnya Anda telah kehilangan kesempatan untuk menabung bahan bakar ketiga ini: bahan bakar pamungkas yang akan membuat Anda bangkit lebih banyak dari sekedar kemampuan finansial atau passion Anda. Ketika apa yang Anda lakukan berguna dan membantu orang lain.

Sejauh yang saya lihat hari ini, usaha entrepreneur yang memiliki kesempatan berhasil lebih tinggi adalah usaha entrepreneurship yang menekankan tabungan bahan bakarnya secara terbalik. Berusaha dahulu berguna untuk orang lain, menyesuaikan dengan passion, baru mengenai modal finansial yang dimiliki. Maka adalah sebuah langkah yang sangat bijak untuk memilikirkan hal yang dapat membantu orang banyak sebagai landasan anda memulai sebuah usaha entrepreneurship. Karena itu berarti Anda sedang mempersiapkan tabungan untuk bahan bakar pamungkas Anda.

Baca juga: Orang Sukses, Belum Tentu Berguna

Maka jika sebelum hari ini Anda merasa untuk menjadi entrepreneur berarti harus memiliki modal finansial yang cukup, hari ini saya menyemangati Anda untuk segera memulai selama anda telah memiliki bahan bakar ketiga dan kedua. Sebelum terlambat..

Dan jika sebelum hari ini anda merasa kekuatan finansial adalah satu-satunya modal untuk mencapai kesuksesan dalam ber-entrepreneurship. Ya.. semoga kekuatan finansial Anda masih cukup membuat Anda bangkit lagi dan bangkit lagi setelah kejatuhan yang ketiga. I wish you a really good luck.

Header image credit: kostastsiaras.gr

 

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: Articlesentrepreneurshippassionpola pikirstartup
Previous Post

Trivia: Venture Capital di Indonesia

Next Post

Our Approach To Innovation is Dead Wrong

Next Post
Our Approach To Innovation is Dead Wrong

Our Approach To Innovation is Dead Wrong

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

%d