Siapa coba yang ga kenal Bu Risma dan sepak terjangnya yang terlihat sangat nyata, mulai dari menutup lokalisasi pelacuran, sampai ikut ngurusin korban kecelakaan pesawat.
Menjelang MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), Bu Risma juga udah nyiapin ancang-ancang nih kalo menurut Ziliun. Bukti nyata yang bisa kita lihat sekarang itu Tatarupa, sebuah workshop untuk desainer grafis muda dan pengusaha UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Tatarupa dilatarbelakangi oleh suatu kendala, di mana produk makanan lokal yang rasanya enak banget, seringkali bungkusnya agak-agak kurang gimana gitu ya.
Ya ini kan umum banget terjadi, secara yg bikin sale pisang pada umumnya ga bisa pake photoshop ataupun Illustrator buat ngebikin desain packaging yang benar benar merepresentasikan produk serta menarik perhatian.
Baca juga: Ibu Risma: Jangan Jadi Entrepreneur Hanya Karena Bosen di Rumah
Sementara mahasiswa jurusan desain pada umumnya, mereka antara ga bisa ngebikin sale pisang yang nagih banget atau cuma tahunya jalur kerja yang pasti, yaitu kerja di perusahaan besar aja dan nerima proyek desain dari klien. Klasik.
Untuk itu, Pemerintah Kota Surabaya ngebanting setir dari jalur yang udah ada, berkolaborasi dengan Kreavi dan ADGI SUB (Asosiasi Desainer Grafis Indonesia Surabaya Chapter) untuk membangun jembatan antara desainer grafis muda dan pengusaha UMKM. Dari situ, jadilah berbagai macam oleh-oleh khas Surabaya yang berubah dari upik abu jadi Cinderella. Cek deh produk hasil kolaborasi kedua pihak ini di sini.
Kalo dibandingin sama sale pisang yang biasanya jadi oleh – oleh andalan kamu, berkali – kali lipat lebih keren produk hasil Tatarupa ini kan? Mana kemasan yang bisa bikin kamu membayar harganya sampe 2x lipat?
Baca juga: Devina Sugono dan Basha Market, Merayakan Industri Kreatif Surabaya
Ditemui di Basha Arcade, Bu Risma sangat puas akan hasil Tatarupa. Hampir semua anak muda yang ikut serta, menghasilkan inovasi yang luar biasa. Almond crispy, kacang, hingga siomay yang dulu dibuat dengan tujuan semata mengenyangkan, karena ada inovasi dari para desainer muda, jadi punya taste yang berbeda meski bahannya sama aja.
Bu Risma yakin, karena produk yang luar biasa dan out of the box, masyarakat kita jadi memiliki nilai tambah untuk bisa bersaing di MEA dengan tetap melibatkan bahan – bahan yang lokal dan tradisional, tapi dilengkapi dengan packaging yang modern. Go sale pisang!