Di tengah wabah Corona kayak gini, udah ngerasain belom batuk-batuk kecil, atau tiba-tiba ngerasain tenggorokan gak enak setelah baca informasi tentang Corona? Kalau udah, tanda-tandanya kamu lagi ngerasain Psikosomatis. Gejala Psikosomatis ini terjadi ketika kecemasan dan rasa panik terjadi pada pikiran dan tubuh.
Ternyata, enggak cuman bikin sakit fisik, wabah Corona ini menyerang kondisi mental manusia sedunia. Hal ini ditimbulkan karena banyak faktor ya, kayak: orang yang terpaksa harus mengisolasi diri, kerja dari rumah, enggak ketemu orang, kemudian diperparah dengan terus terpapar informasi tentang wabah ini setiap harinya.
Melihat masalah tersebut, muncul beberapa inisiatif yang mendorong orang- orang biar enggak panik dan bisa berpikir tenang di tengah keterbatasan. Kali ini, Ziliun berkesempatan mengulas sebuah inisiatif tersebut. Yaitu, gerakan #TenangDiRumah. Gerakan yang dibikin bareng-bareng sama Riliv, Kok Bisa, Kreavi, dan Digitaraya.
Yuk, kita simak penjelasan langsung dari temen-temen Riliv dan Kok Bisa!
Kesehatan jiwa saat ini bukan perkara yang main-main
Kok Bisa, menyadur sebuah artikel dari Psychology Today yang berbunyi “during a pandemic, public anxiety spreads faster than the disease”. Ini yang bikin perilaku masyarakat pun berubah tiba-tiba. Hasilnya menimbulkan fenomena global, seperti panic buying, informasi hoax yang kesebar di mana-mana. Hal ini ngebikin orang-orang jadi stres dan panik. Menurut Kok Bisa sendiri, rasa stres dan panik itu dianggap bukan perkara yang main-main.
Ada aja orang yang jadi stres dan ikut memburuk kesehatannya karena kondisi yang nggak menentu gini. Makanya, selain sebisa mungkin mengkampanyekan pesan tetap di rumah, kita juga mau ngajak audiens untuk bisa #TenangdiRumah. Karena tentunya, menjaga ketenangan diri adalah langkah yang bisa kita lakuin agar tetap sehat dan produktif.
Hal ini juga diamini sama Riliv, banyaknya informasi yang simpang siur mengenai Covid-19 juga membuat masyarakat luas menjadi was-was hingga cemas. Ngeliat situasi tersebut, Riliv juga berinisiatif untuk mengkampanyekan tagar #TenangdiRumah dengan memberikan akses gratis Premium Riliv di sepanjang tahun 2020 kepada seluruh lini masyarakat yang terdampak Covid-19, utamanya bagi tenaga kesehatan di Indonesia.
Kelelahan dan tingginya kemungkinan terinfeksi penyakit merupakan risiko pekerjaan yang dihadapi oleh tenaga kesehatan selama pandemi Covid-19. Tingginya risiko dan tuntutan pekerjaan tentunya berdampak pada kondisi mental para tenaga kesehatan Indonesia.
Terus, Apa aja sih upayanya?
Fandi Andrian selaku Lead Marketing Riliv ngasih tau bahwa “pandemi yang sedang terjadi saat ini merupakan tantangan besar bagi setiap orang, terkhususnya bagi tenaga medis di negeri ini. Kami akan menggratiskan fitur Premium Meditasi Riliv selama 3 bulan untuk tenaga kesehatan yang berada di lini terdepan. Kami ingin hadir memberikan dukungan kesehatan mental yang terbaik bagi setiap warga yang terdampak”
Dalam waktu kurang dari 1 minggu, Riliv telah berhasil merancang meditasi khusus untuk mengatasi kecemasan di tengah pandemi Covid-19 berjudul #TenangdiRumah.
“Meditasi ini juga bisa dilakukan ketika kita merasa bosan berada di rumah selama berhari-hari. Mengingat Pemerintah saat ini sedang menghimbau masyarakat melakukan physical distancing dan menyarankan untuk tetap berada di rumah, serta melakukan pekerjaan dari rumah (WFH). Berada di rumah atau mengisolasi diri tentunya dapat menimbulkan kebosanan” tambah Fandi dalam wawancara.
Lain dari upaya yang dilakukan oleh Riliv, Kok Bisa sendiri langkah yang dilakukan terus ngasih informasi yang berguna buat audiens di saat seperti ini. Diawali dengan konten yang udah dimulai di instagram, dan nantinya juga bakal ada video-video series tentang #TenangdiRumah
Nah kalo dari Kreavi sendiri, ngajak kreatornya untuk berkarya dan menebarkan pesan-pesan positif tentang #TenangdiRumah Selain itu, kolaborasi ini, juga bikin wallpaper yang bantu orang-orang buat tenang di aplikasi Riliv. Yok, berkarya yok!
Walaupun dalam kondisi waspada, kita berhak untuk #TenangDiRumah
Bagi teman-teman yang membaca artikel ini, walaupun masa sekarang adalah masa-masa yang sulit, yang kadang bikin panik (penulis juga pernah panik nih, hehe). Kita bisa mengontrol pikiran kita agar lebih tenang, yang tentunya bikin fisik kita juga kuat.
Biar tenang, apa aja sih yang biasa kamu lakuin?
Ditulis oleh: Azwar Azhar