Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Sweta Kartika, Memasukkan Unsur Indonesia di Tiap Karya

PutribyPutri
24/06/2015
in Story
2
Sweta Kartika, Memasukkan Unsur Indonesia di Tiap Karya
Share on FacebookShare on Twitter

#popcon2015 adalah rangkaian artikel Ziliun selama bulan Juni mengenai profil kreator pilihan dalam rangka menyambut Popcon (Popular Culture Convention) Asia 2015. Festival komik, film, mainan, dan animasi terbesar di Asia ini akan diselenggarakan di Jakarta, 7-9 Agustus 2015. Rangkaian profil ini juga dimuat oleh majalah Marketeers edisi Juli 2015.

Sweta Kartika adalah seorang komikus lulusan S2 FSRD ITB. Ia mulai menggeluti dunia komik sejak SD, terinspirasi dari komik Amerika, Manga, dan komik Eropa seperti komik Marvel, Dragon Ball, Detective Conan, Asterix, Tintin, dan Donald Bebek.

Image credit: popconasia.com

Bersama ketiga temannya, Sweta mendirikan sebuah studio ilustrasi dan desain yang memusatkan karya-karyanya pada desain visual tradisi Nusantara, bernama Wanara Studio. Saat ini, Sweta sudah menerbitkan banyak komik seperti “The Dreamcatchers” yang diterbitkan oleh Koloni, “Wanara” yang dulu diterbitkan secara online di Makko.co, Grey and Jingga yang ditayangkan setiap minggu secara independen lewat halaman Facebook pribadinya, dan masih banyak lagi.

Penggemar Family Guy ini juga menelurkan proyek unik REPOOBLYQ QDJY yang dilafalkan “Republik Keji”. REPOOBLYQ QDJY ini adalah sebuah kabinet pemerintahan virtual di mana para penghuninya berkepala kotak. Bahkan, republik ini punya bahasa sendiri yaitu BAHASA QDJY, terinspirasi dari ejaan Bahasa Indonesia yang belum disempurnakan.

Baca juga: Chris Lie, Komikus Lokal dengan Karya Internasional

RelatedPosts

Halosis 2.0 Bikin Usaha Kecil Jadi Lebih Maju Lewat Artificial Intelligence.

7 Strategi Marketing Online yang Dibutuhkan Entrepreneur

Image credit: koloni-fanartist.deviantart.com

Sweta yang mewarisi darah seni darah ayahnya ini, paling suka dengan komik buatannya: The Dreamcatchers, karena komik tersebut merupakan karya original hasil riset alam bawah sadar dan stimuli mimpi. Untuk membuat komik ini, Sweta banyak belajar mengenai dunia mimpi dalam kajian Neurosynapsis serta belajar mitos-mitos mimpi untuk menghasilkan cerita The Dreamcatchers.

Pemuda yang lahir di Kebumen 25 tahun lalu ini, selalu berusaha memasukkan unsur-unsur tradisi Indonesia ke dalam setiap karyanya. Harapannya, setiap komik Indonesia itu punya ciri khas. Salah satu proyek komik dengan unsur Nusantara yang kental baru-baru ini adalah Nusantaranger, di mana Sweta juga ikut terlibat.

Saat ini, nama Sweta Kartika termasuk dalam jajaran rising star dalam dunia komik Indonesia. Selain itu, dia juga tergabung dalam Fabula Agency, talent management untuk top visual artist lokal.

Terkait IP, ini kata Sweta, “Jalur terbaik untuk tampil di kancah IP global adalah dengan mengangkat konten kearifan lokal dan menyasarkannya ke market yang tepat melalui pengemasan yang modern. Dalam pengembangan IP itu, kreator harus selalu berpikir 25 tahun ke depan, bagaimana karyanya bisa tetap sustainable dan berkembang, juga bagaimana agar license-nya layak dikerjasamakan dengan produk lain, sehingga potensinya bisa dipikirkan semenjak proses awal karya itu diciptakan.”

Baca juga: Beng Rahadian, Mengangkat Harkat Martabat Komik Indonesia

Header image credit: farizaitsna.tumblr.com

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: ArticlesIndonesiaindustri kreatifkomik lokalkreatifitaspopcon2015popconasiaprofilesweta kartika
Previous Post

Devina Sugono dan Basha Market, Merayakan Industri Kreatif Surabaya

Next Post

Eno Bening, Melawan Tayangan Mainstream dengan Cleansound Studio

Next Post
Eno Bening, Melawan Tayangan Mainstream dengan Cleansound Studio

Eno Bening, Melawan Tayangan Mainstream dengan Cleansound Studio

Comments 2

  1. Ping-balik: Kearifan Lokal Itu Gak Harus Berbau Tradisional | Ziliun
  2. Ping-balik: Berkenalan dengan Pemenang LINE Webtoon Contest: Annisa Nisfihani | Ziliun

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

%d