Pria dengan style yang casual dan vintage ini nampaknya patut diacungi jempol. Kiprahnya di dunia event maupun bisnis di Kota Surabaya nampaknya telah diakui oleh seluruh warga urban Surabaya maupun seluruh kota di Indonesia.
Berawal ketika pertama kali pada tahun 2007, Alek Kowalski membuat sebuah store dengan nama ORE (Other Rag Enterprise). Saat itu ORE belum menjadi satu dengan The Soledad and The Sister Company, toko yang dimana menjual beberapa produk dengan basis premium brand lokal maupun internasional. Berawal dari toko kecil yang berada di daerah Surabaya Tengah dan sangat minim fasilitas tersebut membuat dirinya tergugah untuk membuat sebuah kemajuan.
Baca juga: Jangan Termakan Online Persona di Social Media!
Tujuan awal dari berdirinya ORE adalah ketertarikan Alek untuk membuat sebuah toko dengan konsep yang unik, terdiri dari cafe, fashion street style, dan menjual berbagai macam hobbies kayak CD musik. Kemudian, tahun bertahun makin berganti, industri bisnis mulai menjamur dan Alek harus selalu berinovasi untuk selalu diingat oleh pelanggan.
Pria kelahiran Malang ini telah memiliki satu anak putra dan seorang istri yaitu Dewi Asthari yang sama-sama menggeluti bidang fashion. Keduanya kemudian berjuang untuk membuat pergerakan bagi kota Surabaya. Project terbesar Alek adalah Work The Shop, Carpentier Kitchen, dan The Soledad and The Sister Company Coops yang bergerak dalam bidang pembuatan event yaitu Sunday Market Surabaya.
Baca juga: Jadi Pekerja Digital Kreatif, Mau?
Alek dan kawan-kawan Surabaya berusaha membuat kota ini lebih dikenal di kalangan luas dengan cara membuat event besar maupun kecil yang melibatkan anak-anak muda di Surabaya, contohnya yang sudah kita kenal adalah Sunday Market Surabaya. Banyak effort yang harus dikorbankan untuk mengajak warga Surabaya agar bergerak lebih maju dan lebih terpublikasi ke kota-kota lainnya.
“Sebenarnya, Sunday Market sudah saya rencanakan sejak tahun 2009 namun banyak pihak yang masih menolak dengan project tersebut karena takut pasaran mereka menurun dan menimbulkan kerugian yang besar kalau mengadakan acara seperti itu. Tapi, aku coba lagi untuk mempresentasikan ke seluruh mall agar mereka mengambil projectku. Akhirnya tahun 2012 project Sunday Market di terima oleh salah satu mall di Surabaya yaitu Surabaya Town Square,” ungkap Alek.
Baca juga: Belajar dari Kedai Kopi Bernama Starbucks
Tujuan utama Alek Kowalski membuat event Sunday Market Surabaya sederhana, yaitu mempersatukan banyak komunitas yang bertebaran di Surabaya. Mulai dari mereka yang berasal dari art, music, fashion, dan food untuk bertemu menjadi satu, berbagi ilmu, dan berkolaborasi membentuk sesuatu yang baru. Khususnya anak muda, jiwa mereka yang meledak-ledak jangan sampai digunakan untuk hal yang tidak bermanfaat, Alek berusaha menyerap dan menggunakan anak muda sebagai mesin ide untuk masa depan. Dengan kolaborasi yang semakin beragam dari berbagai sektor, Alek yakin Surabaya ini akan menjadi semakin maju.
Hingga saat ini, cita-cita Alek terhadap Sunday Market sudah terkabulkan. Event triwulan ini telah berlangsung sebanyak 7 kali sejak tahun 2012 lalu. “Harapan aku bagi kota Surabaya adalah jangan pernah berubah menjadi kota lain, jadilah pure Surabaya yang ramah, tertata rapi, dan bikin bangga. Aku nggak mau Surabaya jadi kota lain, Surabaya udah kayak jadi “hutang yang tak terbayar”, jadi semacam kalau kita sudah berkontribusi untuk Surabaya maka kita bakalan ketagihan untuk berkontribusi lagi dan lagi,” imbuh Alek.
Baca juga: Practice Doesn’t Make Perfect
“Saat ini, Sunday Market tak hanya bergerak di bidang event, namun Sunday Market juga mengeluarkan sebuah inovasi yaitu record labels,” kata Alek. Record labels diberi nama dengan S+M Record yaitu akronim dari Sunday Market Records. Lagi-lagi, bukan Alek namanya jika tidak ingin membuat sebuah revolusioner di Kota Surabaya. S+M Records mengangkat beberapa musisi indie yang telah malang melintang di dunia musik, Alek berusaha mendedikasikan dan mendokumentasikan karya musisi indie tersebut dengan free dan sangat mudah untuk diunduh. Output yang akan dihasilkan adalah kepingan CD beserta covernya, lalu beberapa fanbase link lagu agar pada nantinya penikmat juga dapat mendengarkan band tersebut. Band yang telah di rilis bersama S+M Records yaitu Call Me Nancy (Surabaya), dan Friday (Surabaya).
Image header credit: picjumbo.com