Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Startup yang di-Invest Besar-besaran Itu Ternyata Untungnya Nol

PutribyPutri
18/11/2015
in Insight
1
Startup yang di-Invest Besar-besaran Itu Ternyata Untungnya Nol
Share on FacebookShare on Twitter

Selalu tergiur mendengar banyaknya startup yang mendapatkan investasi miliaran rupiah, atau bahkan miliaran dolar?

Well, here’s the truth: investasi adalah hutang, dan satu-satunya cara membayar hutang tersebut adalah dengan menghasilkan keuntungan. Pertanyaannya, udah untung belum?

Sebuah tulisan di blog kontroversial Zerohedge.com pada 10 November 2015 lalu memaparkan tentang bagaimana para startup yang masuk ke kategori unicorn (yaitu mereka yang memiliki valuasi sama dengan atau lebih besar dari 1 miliar dolar) mulai berjatuhan satu per satu.

Berjatuhan di sini bukan berarti mereka tutup atau bangkrut. Berjatuhan di sini adalah, setelah memiliki valuasi yang begitu tinggi, para startup ini kemudian tidak bisa lagi mendapatkan investasi yang senilai dengan valuasinya.

Alasannya?

Investor mulai melihat bahwa valuasi tersebut berlebihan, dan startup tersebut sebenarnya tidak menguntungkan.

RelatedPosts

Kembangkan Kreativitas dalam Komunitas

Web Design dan Digital Marketing: Anak Kembar yang Tak Dapat Dipisahkan

Baca juga: Bikin Startup Bukan Buat di-Invest!

Dropbox, misalnya, yang terakhir pada Januari 2014 divaluasi sebesar 10 milyar dolar, baru-baru ini diberi peringatan bahwa mereka tidak bisa go public (menjual sahamnya) senilai valuasi mereka dalam investment round terakhir.

Lalu, Snapchat, social media yang digemari anak muda, juga mengalami situasi yang mirip. Nilai sahamnya dipertanyakan oleh investor, dan pada akhir September lalu nilai saham Snapchat turun sebanyak 25% dalam valuasinya.

Sampai-sampai, ada istilah bahwa unicorn telah berubah menjadi zerocorn.

Bagaimana tidak? Sudah jadi rahasia umum kalau startup dengan investasi besar seringkali hanya “bakar duit”–melakukan promo besar-besaran tanpa henti, memasang harga murah hingga gratis untuk produknya, for the sake of reaching as many consumers as possible, tanpa memikirkan model bisnis atau revenue stream yang sustainable.

Baca juga: Melupakan Model Bisnis, Melupakan Esok Hari

Istilah zerocorn sepertinya sesuai untuk diutarakan, kalau memang hasil perhitungan yang ditampilkan di artikel Zerohedge tersebut benar. Valuasi seratus lebih unicorn startup yang disajikan dalam sebuah tabel (mulai dari Uber dengan 51 milyar dolar hingga Eventbrite dengan 1 milyar dolar), jika ditotal akan mencapai 486 milyar dolar.

Namun, percaya atau tidak, total keuntungan dari semua startup tersebut adalah nol.

Salah siapa? Salah orang yang bikin valuasi? Salah orang-orang kaya bodoh yang gampang tertipu? Salah venture capital? Atau sebenarnya salah kita semua yang terlalu mendewa-dewakan valuasi dan investasi? Apakah ini berarti kita harus berhenti mendorong semua orang untuk membuat tech/digital startup, and  then go back to “real” business such as manufacturing?

Mari berpikir keras (dan realistis) bersama-sama.

Baca juga: Wirausaha Bermodal Duit Orang

Header image credit: cbinsights.com

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: entrepreneurshipinvestasistartupteknologivaluasi
Previous Post

Kantor Gratis, Kopi Gratis, dan Startup Lo Masih Juga Gak Jalan?

Next Post

Menyelesaikan Masalah Gak Selalu Butuh Teknologi Canggih

Next Post
Menyelesaikan Masalah Gak Selalu Butuh Teknologi Canggih

Menyelesaikan Masalah Gak Selalu Butuh Teknologi Canggih

Comments 1

  1. Ping-balik: Startup yang Gagal itu Sering Berasumsi | Ziliun
No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

%d