So what I would say, in summary, is execution definitely matters a lot. The idea matters a lot. But timing might matter even more. – Bill Gross
So many startup succeed, so many startups fail. Tentunya kalo lo bikin startup, maunya yang sukses dong, kalo bisa sesukses Uber, jangan kayak Friendster yang sekarang menghilang entah ke mana.
Sebenarnya, kenapa sih ada startup yang berhasil, dan ada yang gagal? Apa itu cuma kuasa Tuhan? Gak juga, banyak faktor yang berpengaruh terhadap sukses gaknya suatu startup, mulai dari ide (ide yang busuk susah bertahan), tim (tim yang gak solid dan saling melengkapi gak akan bisa mengeksekusi dengan baik), model bisnis (kalau startup lo gak bisa kasih revenue stream yang stabil mau gimana?), hingga funding.
Ternyata, kata Bill Gross dari IdeaLab, faktor yang paling berpengaruh adalah timing. Gak kepikiran kan sebelumnya? Ini kata Bill Gross:
“…it’s not to say that the idea isn’t important, but it very much surprised me that the idea wasn’t the most important thing. Sometimes it mattered more when it was actually timed.”
Baca juga: To Copy or Not to Copy: The AirBnB New Logo
Gross memberi contoh AirBnB, yang kalo dari ide sebenarnya terbilang aneh. Ya bayangin aja, orang nyewain space di rumahnya buat seorang stranger (yang bisa aja adalah seorang serial killer) bermalam. Tapi, timing yang pas bikin AirBnB sukses besar, yaitu karena saat itu resesi lagi parah-parahnya, dan orang perlu extra money, jadi mereka mikir, ya udahlah sewain aja (sambil berdoa stranger yang dateng gak aneh-aneh).
Terus gimana dong tahu apakah timing kita udah pas belum? Kata Bill Gross sih gini:
“And the best way to really assess timing is to really look at whether consumers are really ready for what you have to offer them. And to be really, really honest about it, not be in denial about any results that you see, because if you have something you love, you want to push it forward, but you have to be very, very honest about that factor on timing.”
Baca juga: Sharing Economy: Ngirit Plus Hemat Pake AirBnB dan Uber
Header image credit: gsb.stanford.edu