Sikap empati adalah kemampuan untuk memahami apa yang orang lain rasakan dan melihat dari sudut pandang orang tersebut. Intinya, dengan punya empati, kita bisa lebih menerima kondisi orang lain. Di manapun kita berada, pastinya sikap ini harus kita tanamkan, agar kita terbiasa menjadi orang yang tidak mudah menghakimi. Dunia kerja yang banyak orang sebut sebagai dunia yang “keras” pun tetap membutuhkan sikap empati. Seperti empati sesama rekan kerja atau atasan dan bawahan.
Dunia kerja itu “keras”!
Yap, seperti yang dituliskan di atas, bahwa dunia kerja itu memang “keras” alias banyak tantangannya. Bisa saja, ada rekan kerja kita yang perasaannya gak enak, karena abis diomelin sama atasan. Contoh lainnya, atasan yang harus turun jabatannya, karena kesalahan yang mungkin ia tidak lakukan. Terus, apa yang bisa kita lakukan?
Kita bisa menunjukkan sikap empati kita dengan cara yang baik. Misalkan, dengan mendengarkan dengan seksama, memberikan pandangan yang sesuai, membiarkan mereka menangis, dll. Minimal banget, nih, kalo kita gak bisa menyelesaikan permasalahan mereka, kita bisa jadi pendengar yang baik.
Sikap empati penting untuk menjalin hubungan
Bukan rahasia umum lagi, kalo misalnya di dunia kerja, kita ketemu sama orang dengan berbagai karakter. Ada yang karakternya masih bisa “kita maklumi”, dan ada juga sebaliknya. Nah, gak mungkin banget kita jadinya awkward atau malah musuhan. Kita bisa menggunakan empati ini sebagai “dasar” untuk menjalin sebuah hubungan baik.
Yha paling enggak, ketika kita ketemu sama rekan kerja yang bawaannya uring-uringan karena ternyata ada masalah di rumah, kita gak jadinya kesal atau marah. Kita mencoba berempati dengan dia, dan gak bikin sikap uring-uringan tersebut jadi alasan kita marah ke dia.
Baca juga di sini: Empati: Bukan Cuma Perasaan, Tapi Juga Keterampilan!
Menghindari lingkungan kerja yang toxic
Wah, bayangin deh kalo gak ada sikap empati. Bisa aja nih, atasan nyuruh ngerjain laporan pas weekend, padahal lagi gak urgent banget. Bisa juga, anak magang gak dibayar sama sekali dan gak ada pengarahan yang jelas, hehe. Padahal udah kerja, lembur bagai kuda dan ngurusin project yang menggunung. Kalo orang-orang di kantor tersebut saling memahami, percaya deh gak ada tuh yang namanya lingkungan toxic. Oh, memahami ada orang yang butuh libur, memahami orang yang butuh salary, memahami orang yang butuh istirahat, dll.
Makanya, sikap empati itu wajib hukumnya di dunia kerja!
Kata “wajib” tepat buat menjelaskan pentingnya memiliki sikap empati. Supaya semua orang yang terlibat di dalam suatu pekerjaan menjadi nyaman. Perasaan marah dan kesal pun agak bisa berkurang jadinya. Eits, tapi jangan jadi toxic juga, ya, hehehe. Maksudnya, oke semua kita terima, semua kita pahami, tapi harus tahu kadar dan situasinya juga.