Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Sensasi dan Kontroversi, Salah Satu Problem Solving Masa Kini

Mauren FitribyMauren Fitri
02/03/2016
in Opinion
1
Sensasi dan Kontroversi, Salah Satu Problem Solving Masa Kini

Image: cloudfront.net

Share on FacebookShare on Twitter

“You don’t get to 500 millions friends without making a few enemies.” – The Social Network

Film The Social Network lebih menceritakan mengenai kehidupan Mark Zuckerberg sebagai “manusia biasa”. Bagaimana kehidupan sehari-hari Zuckerberg diceritakan melalui sisi personalnya dengan jelas. Mulai dari awal mula penciptaan FaceMash, yang didasari akibat rasa patah hati Zuckerberg, hingga kemudian berevolusi menjadi Facebook seperti yang kita ketahui sekarang. Tidak tanggung-tanggung, kehadiran FaceMash dan aplikasi untuk menghubungkan sesama mahasiswa di Harvard ini, memunculkan sensasi yang luar biasa. Begitu pula pihak kampus yang menentang tindakan dari Zuckerberg, sehingga berujung pada drop out-nya Zuckerberg karena ingin fokus mengurus Facebook.

Kejadian demi kejadian yang mengarahkan Zuckerberg pada konflik mulai dari masalah sosial di lingkungannya, ekonomi, bahkan hingga menuju ranah hukum. Sehingga memunculkan “a few enemies” yang tidak menyukai pribadi Zuckerberg. Walaupun beberapa orang tidak mendukung upaya Zuckerberg untuk mewujudkan misi Facebook: to give people the power to share and make the world more open and connected, tapi dia terus menerus merealisasikan apa yang diyakininya.

Baca juga: Bulletinboard, Kolaborasi antara Pendidikan dan Teknologi

Image: cnnindonesia.com
Image: cnnindonesia.com

Selain kisah dari luar negeri, ada pula kisah dari dalam negeri, yaitu Nadiem Makarim, CEO dari Gojek. Awal kemunculan Gojek saja sudah membuat heboh negeri ini. Disusul dengan beberapa follower perusahaan sejenis. Pro kontra yang terjadi akibat adanya Gojek ini banyak macamnya. Mulai dari driver Gojek yang diancam oleh pangkalan ojek sekitar hingga mengarah ke kekerasan fisik, bertentangan dengan hukum karena motor dianggap bukan sebagai alat transportasi umum, hingga pencabutan ijin beroperasinya Gojek oleh pemerintah.

RelatedPosts

Sekali-kali Kita Keluar dari Zona Mimpi

Libra Cryptocurrency: Is it a Good Crypto (or Not)?

Jika dihubungkan antara kasus Facebook dengan Gojek, keduanya memiliki dua kemiripan. Yaitu sama-sama menggunakan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan. Facebook dengan kehidupan sosialnya. Dan Gojek dengan alat transportasinya, hingga disebut sebagai salah satu solusi mengatasi kemacetan terutama di Jakarta. Kemiripan yang kedua, baik Facebook maupun Gojek, mereka menimbulkan kehebohan, memunculkan sensasi, dan menimbulkan kontroversi dari pihak lain. Sebenarnya, jika ditilik lebih dalam, sensasi dan kontroversi merupakan kunci utama dari kehadiran seorang problem solver.

Baca juga: Menyelesaikan Masalah Gak Selalu Butuh Teknologi Canggih

Dengan sensasi dan kontroversi, mereka berhasil merekonstruksi sistem yang benar-benar dibutuhkan oleh khalayak luas pada jaman sekarang. Walaupun banyak pihak yang menentang, tetapi pada akhirnya, tidak ada yang mampu mengalahkan massa yang membutuhkan jasa mereka. Bukan berarti, sesuatu yang menuai sensasi dan kontroversi adalah tanda-tanda dari problem solver. Tidak semuanya seperti itu. Lihat dulu kasusnya seperti apa. Baik Zuckerberg maupun Nadiem, keduanya merupakan sosok jenius yang mampu merekayasa sudut pandang sosial dan gaya hidup bertransportasi masyarakat. Sensasi dan kontroversi yang semacam inilah yang seharusnya kita tiru untuk bisa menjadi solusi dari problem solving yang dihadapi oleh masyarakat luas.

Udah siap bikin sesuatu yang “kontroversi”?

Baca juga: Urban Farming, Cara Teknologi Mendekatkan Kita pada Alam

Image header credit: cloudfront.net

 

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: FacebookgojekkreativitasMark Zuckerbergnadiem makarimproblem solverproblem solvingThe Social Network
Previous Post

Menjadi Full Time Entrepreneur, Bukan Full Time Fundraiser

Next Post

Teater Legiun: Berdampak Sosial Lewat Seni

Next Post
Teater Legiun: Berdampak Sosial Lewat Seni

Teater Legiun: Berdampak Sosial Lewat Seni

Comments 1

  1. Ping-balik: Uniformity, Is It Good or Bad? | Ziliun
No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

 

Memuat Komentar...
 

    %d