Rahasia interview ada part 2-nya, nih. Yuk, langsung aja scroll ke bawah untuk menyimak apa lagi rahasia dari Samuel Ray buat kandidat yang lagi interview bareng HR!
Konteksnya di interview, manner atau matter, mana yang paling penting?
Sebelum menjawab, konteks dari interview adalah bagaimana cara kita membangun hubungan dengan orang yang akan menjadi rekan kerja kita. Kira-kira bisa gak ke depannya kita bekerja sama dan saling berkompromi. Bobot manner atau matter ada di sana secara seimbang dan menyesuaikan kebutuhan. Sebab, hal yang paling penting dari interview, yakni bukan cuma perusahaan yang menilai kita, tapi kita juga yang menilai perusahaan berdasarkan bobot manner dan matter tersebut.
Background checking itu beneran ada gak, sih, mas?
Background checking itu ada, dan berisiko banget sih itu. Soalnya kita gak pernah tau apa yang HR lakukan untuk mengecek kebenaran informasi di resume kita. Misalnya, ketika ada pertanyaan terkait gaji di perusahaan sebelumnya, atau tentang tanggung jawab di pekerjaan yang lalu, jawab dengan jujur. Contohnya, kita ada pengalaman menjadi seorang graphic designer, dan apabila HR bertanya tentang pekerjaan kita di sana. Realitanya kita mengerjakan tiga jenis pekerjaan. Dari ketiga itu, jika kita memilih untuk fokus menceritakan hanya satu pekerjaan yang paling bisa menunjukkan kualitas terbaik kita, itu boleh-boleh saja. Tapi, balik lagi, intinya, jangan bohong, ya.
Kalo Mas Samuel sendiri, tipe kandidat apa yang menarik ketika di-interview?
Kalo saya, salah satunya adalah kandidat yang punya knowledge sama perusahaan. Contohnya, dia tahu gimana perkembangan perusahaan, apa tren yang lagi berkaitan sama perusahaan, dan lain sebagainya. Cuma intinya adalah kita bisa meyakinkan HR untuk lolos ke tahap selanjutnya.
Ngomongin tahap selanjutnya, kenapa ya, HR tuh sering ghosting kandidat?
Banyak faktor yang terjadi, tergantung dengan culture di perusahaan tersebut. Bisa jadi karena kelalaian, bisa juga karena sebenarnya kandidat ini bagus, tapi sayang banget buat langsung dikasih email rejection, jadi datanya disimpan dulu untuk next opportunity. Ada juga perusahaan yang menggunakan software untuk mengirimkan email rejection kepada kandidat, tapi itu best practice-nya, sih.
Baca juga di sini: Follow-up Interview: Penting, Biar Gak di-ghosting!
Terus, kandidat harus ngapain, Mas, kalo sudah di tahap itu?
Saya menyarankan untuk take ownership dengan proses interview. Buat jangka waktu, idealnya satu bulan, jadi tiap minggu follow up ke HR-nya. Kalo gak ada tanggapan, anggap aja saja prosesnya sudah selesai. Bakalan lebih bijaksana, kalo kandidat gak marah dengan kondisi seperti itu. Mending memfokuskan energi buat hal lain dan gak usah terlalu memikirkan apa yang terjadi di balik layar.
IPK tuh penting, gak, di seleksi kerja?
Sebenarnya IPK adalah cara yang untuk melakukan sorting . Bayangin ada banyak banget kandidat yang melamar di sebuah perusahaan dan HR gak ada waktu untuk melakukan screening. Cara menyortir berkas kandidat yang common adalah dengan menggunakan nilai IPK. Jadi, kalo ada pertanyaan: penting atau gak penting, sebenarnya penting kalo kita mau masuk ke perusahaan tertentu.
Kalo IPK-nya pas-pasan gimana?
Caranya adalah dengan punya pengalaman dulu minimal tiga tahun. Kalo sudah tiga tahun kita kerja, perusahaan gak akan tanya IPK kita, tapi portofolio yang biasanya jadi pertimbangan. Buat yang sudah masih ada kesempatan untuk bagusin IPK, coba perbaiki dari sekarang. Kalo udah gak bisa, banyakin pengalaman profesional minimal tiga tahun.
Apa pesan yang seharusnya diketahui oleh fresh graduate, Mas?
Seperti yang sudah saya sampaikan di awal, bahwa interview adalah proses saling mengenal antara HR dan calon pegawai. Di sana, bisa ketahuan cocok atau enggaknya. Terus, pola pikir yang harus dibangun adalah bukan harus lulus. Okelah, seneng banget kalo misalnya bisa lulus di perusahaan yang dilamar. Tapi, ingat bahwa banyak perusahaan yang juga membuka kesempatan. Pertimbangkan juga perusahaan tersebut, kira-kira bisa membantu kamu dalam mengembangkan diri dan sesuai gak dengan value kamu.
Wah, insigthful banget ngobrolin rahasia interview sama Mas Samuel Ray. Beberapa kali saya bergumam “oh iya, bener juga” atau “baru tau, deh”. Semoga artikel ini bermanfaat buat kamu yang lagi mempersiapkan diri untuk ikut proses interview bareng HR. Nantikan interview menarik lainnya di rubrik Backstage, ya!