Siapa sih yang gak suka baca komik di sini? Pasti dari kita punya komik favorit, entah itu Doraemon, Naruto, One Piece, Detective Conan, dan kamu bisa sebut banyak judul komik lainnya. Karya cerita dalam bentuk komik mampu menggerakkan geliat industri kreatif di sebuah negara, contohnya bids lihat Jepang. Tapi di Indonesia sendiri udah banyak banget kreator-kreator lokal yang bikin komiknya sendiri dan juga punya basis masa yang lumayan gede.
Contohnya itu ada Asahinasae, kreator lokal yang udah cukup berpengalaman menerbitkan karyanya di berbagai platform digital. Kali ini, saya berksempatan untuk mewawancarai Asahinasae tentang kiprahnya selama ini, tentang tantangan dan peluang di dirinya selama berkarya. Ga perlu lama-lama, mari simak wawancara di bawah ini!
Boleh ceritain dong awal perjalanan dalam berkarya (mulai dari platform apa)?
Sejak SD saya sangat suka menggambar, awalnya hal ini hanya dipandang sebagai hobi oleh orang tua karena mereka tidak melihat adanya potensial yang dapat “menghasilkan” dari menggambar. Awal mula menyelami digital art pada tahun 2008, saya mulai mencoba membagikan karya-karya saya di Deviantart. Di sana saya berkenalan dengan komunitas-komunitas seni untuk menambah wawasan agar saya bisa lebih berkembang.
Saya juga menggunakan platform lain seperti pixiv, facebook page, twitter dan instagram sebagai media saya dalam membagikan dan juga berkomunikasi dengan orang-orang yang suka dan mendukung karya saya. Pada tahun 2017 saya diberikan kesempatan untuk menerbitkan webtoon saya di satu platform lokal dan dari situ awal mula saya menyelami dunia perkomikan digital /webtoon.
Tantangannya yang dihadapi apa saja sih selama menjadi kreator?
Untuk yang paling pertama, jelas tantangannya adalah bagaimana saya bisa terus berkembang dan improve. Sering kali saya mempertanyakan apa saya bisa untuk menjadi seperti artis yang saya idolakan? Juga rasa frustasi karena keterbatasan skill saya dalam berkarya tak jarang membuat saya jadi jenuh dan down. Lambat laun saya akhirnya berusaha mengubah pola pikir dan terus mengasah ilmu dengan berpegang kokoh pada motto hidup saya “give 100% on all things that you do, so that there will be no room for regret.”
Tantangan lainnya adalah tentang pola pikir orang-orang sendiri mengenai karya seni. Banyak orang yang mematikan pasar seni karena menganggap kalau seni itu tidak ada harganya dan harusnya dapat diakses secara gratis dan bebas. Hal ini ditambah dengan industri seni yang (menurut saya) masih belum banyak cukup membatasi ruang gerak para kreator.
Apakah menjadi komikus dan ilustrator adalah pekerjaan utama Asahinasae? Apakah ada pekerjaan lain, dan bagaimana mengatur waktunya?
Di masa pandemi ini, saya sementara menyibukkan diri dengan kerjaan freelance baik ilustrasi maupun desain grafis. Karena pekerjaannya sendiri bersifat acak jadi tidak ada cara khusus dalam pembagian waktu. Waktu luang pun biasa saya habiskan untuk menyelesaikan rancangan cerita baru saya dan memasak. Saya juga selalu berusaha mengosongkan waktu sore untuk olahraga di rumah.
Sejujurnya saya merasa banyak orang yang stress dan frustasi dengan situasi sekarang yang amat tidak menentu. Saya juga sudah 7 bulan menetap di rumah. Jujur tidak jauh berbeda dengan saat saya dulu menggarap webtoon, namun rasa takut terhadap penyakit dan kesehatan terus mengganggu pikiran. Saya yakin banyak orang juga merasakan hal yang sama dan menurut saya hal yang bisa kita lakukan adalah berusaha menyibukkan diri dan menjalin komunikasi dengan teman-teman atau keluarga.
Gimana reaksi para pembaca dari Asahinasae ketika mulai menyebarkan karya di KaryaKarsa?
Saat awal saya mengumumkan bahwa tidak dapat melanjutkan sisa cerita di platform terdahulu, berita ini sempat menuai berbagai macam reaksi. Sebagian besar yang saya dapat adalah usaha penolakan dan keberatan dari pembaca yang balik lagi merasa kalau selama ini bisa mendapatkan konten secara cuma-cuma kenapa harus mengeluarkan uang.
Saya pun sempat gundah dengan keputusan yang saya ambil karena di dalam pikiran saya, rasanya banyak orang yang memang belum paham betul bagaimana effort seorang komikus / artist membuat karya. Saat saya membagikannya ke Karyakarsa, saya tidak memiliki banyak ekspektasi karena di pikiran saya saat itu hanya keinginan untuk tidak menggantungkan pembaca yang sudah mengikuti cerita saya dari 2018.
Di luar dugaan ternyata masih banyak juga pembaca yang mendukung saya dan bahkan berterima kasih pada saya karena melanjutkan ceritanya sampai habis.
Hal ini jujur membuat saya terharu dan sangat berterima kasih dan dari sini saya juga mulai berpikir kalau mungkin beberapa kalangan penikmat karya sudah mulai terbuka dengan ide konten berbayar atau karya berbayar. Sehingga hal ini dapat menjadi media sendiri bagi para penikmat karya untuk memberi dukungan lebih pada content creator favorit mereka.
Harapan ke depan dari Asahinasae apa nih?
Saya berharap industri kreatif di Indonesia bisa terus maju dan memberikan kesempatan bagi kreator-kreator lokal untuk berkarya dan menghasilkan uang dari melakukan apa yang mereka sukai. Selain itu saya harap teman-teman yang menikmati karya saya dapat terus mendukung saya dan saya harap apabila nanti diberi kesempatan untuk menyelami dunia perkomikkan lagi, teman-teman juga tetap mau mendukung, menanti, dan membaca karya saya. Semoga kalian selalu dilindungi dan sehat selalu.
Nah, jadi gimana nih yang masih mikir-mikir mau terbitin karyanya? Semoga cerita dari Asahinasae bisa nambah perspektifmu ya terhadap industri ini!