Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Psikologi Warna untuk Branding, Emangnya Penting?

Elly WidyarnibyElly Widyarni
29/03/2021
in Workipedia
0
Psikologi warna untuk branding

Psikologi Warna untuk Branding | Ilustrasi oleh Alya Rosidi

Share on FacebookShare on Twitter

Dari berbagai elemen brand identity yang pernah Ziliun bahas sebelumnya, ada satu elemen yang paling mencolok dan langsung menarik mata. Yak, apalagi kalo bukan warna. Warna suatu brand ditentukan dari identitas dan nilai dari produk yang akan kita tawarkan.

Warna sendiri dipercaya bisa bawa efek psikologis atau emosi tertentu saat dilihat. Bukan cuma untuk design dan hal visual, emosi dan efek psikologis dari warna ini juga perlu kita bawa dalam branding sebuah bisnis. Terus, penting gak sih kita pertimbangin aspek psikologis dari warna untuk brand ini?

Sebenarnya makna atau emosi yang dibawa dari sebuah warna bisa beda-beda tergantung sama personal experience tiap orang. Tapi, walaupun begitu, pemilihan warna untuk brand identity dengan pertimbangan color psychology bisa jadi langkah praktis untuk menentukan identitas dari brand kita. Misalnya, kita pengen produk yang jiwa muda banget, warna apa nih kira-kira yang paling sesuai ya?

Yuk, coba liat psikologi warna yang bisa kita pakai untuk identitas brand kita!

Merah

Warna merah sering banget kita temuin di produk-produk makanan ataupun retail. Warna ini biasanya membawa perasaan semangat, berani, cinta, kekuatan ataupun gairah. 

RelatedPosts

Beasiswa S2 Luar Negeri Fully Funded, yuk Daftar!

Pindah Kerja? Ini Cara Beradaptasi di Lingkungan Baru

Kuning

Kuning adalah warna yang kalo kita liat membawa emosi ceria, penuh harapan, optimisme dan kebahagiaan hingga kreativitas. Warna kuning juga bawa kesan yang hangat buat customer dan bakal cocok buat bisnis-bisnis yang butuh komunitas yang kuat.

Hijau

Warna hijau biasanya memberikan kesan kesegaran, kesehatan, kekayaan, kemakmuran, pertumbuhan, dan sesuatu yang sifatnya berkembang. Warna ini sering kita liat sebagai identitas di beberapa start up yang juga menggambarkan bahwa bisnis yang mereka bangun bakal terus berkembang.

Biru

Biru identik dengan warna laut ataupun langit yang membawa kesan ketenangan, kedamaian, harmoni, tanggung jawab hingga kepercayaan. Dengan kesan itu, warna biru sering banget kita temuin jadi identitas untuk beberapa produk financial dan perbankan karena kesan keamanan dan kepercayaan itu. 

Hitam

Warna satu ini kalo kita liat bakal langsung membawa kesan yang kuat, elegan, netral dan formal. Warna ini paling sering kita temuin di produk-produk fashion, otomotif ataupun hal-hal yang membawa kesan elegan dan formal di produknya. 

Ungu

Ungu biasanya nunjukin perasaan untuk warna yang royal dan membawa kesan kemewahan, ekslusif, kreativitas dan otentik. Warna ungu emang jarang kita liat yah di produk-produk, tapi dengan warna ini kamu bisa menampilkan kesan kreatif dan otentik. 

Oranye

Walaupun terkadang warna oranye terlihat mencolok, tapi warna ini membawa kesan yang ramah, enerjik, aktif dan berjiwa muda. Cocok banget buat produk yang ingin langsung mencuri perhatian dari pandangan pertama. 

Pink

Warna satu ini dalam sekali pandangan menunjukkan kesan feminim, sesuatu yang cantik, kehangatan, kelembutan dan cinta. Kalo pengen bawa kesan yang hangat dan penuh cinta di produk kamu, bisa banget deh pake warna ini untuk brand identity. 

Nah, udah tau kan ya makna dan aspek psikologis dari warna-warna tadi.

Baca juga: Branding, Marketing = Kunci Supaya Bisnis Tetap “High Selling”

Terus gimana caranya buat menentukan warna untuk brand identity kita?

Pertama, tentuin dulu brand value atau personality yang pengen kita bawa di produk yang akan kita tawarkan. Buat nentuin, gampangnya sih coba pikirkan kita ingin produk ini dilihat seperti apa oleh customer?

Dari sejak awal mencetuskan ide bisnis, nilai-nilai seperti ini harusnya udah clear dan jelas. Udah jelas? Kalo udah, apa sih kesan yang dibawa dari nilai atau pesan yang ada di produk itu? Dari sana, warna yang sesuai bakal bisa kita tentuin, deh! Brand value ini haruslah ada di setiap elemen brand identity untuk produk tadi secara konsisten. 

Kedua, kenalan dengan target market. Tentuin dulu nih siapa sasaran untuk produk kita tadi, dari sana kita bisa coba PDKT buat tau karakter dari target tadi. Kalo udah kenal, coba deh cocokin warna yang tepat dengan karakter mulai dari usia hingga gender dari target market. 

Terakhir, jangan lupa untuk konsisten  menggunakan warna yang udah ditentuin tadi buat berbagai keperluan produk kita. Mulai dari feed media sosial sampai packaging produk. Dijamin branding produk bakal makin oke, deh!

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Previous Post

Gen Z Ikut Seleksi CPNS Gak Nih?

Next Post

Jangan Cuma Keren, Magang Juga Harus Sesuai Karir Impian!

Next Post
Magang jangan asal keren

Jangan Cuma Keren, Magang Juga Harus Sesuai Karir Impian!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

%d