Setelah kemarin kenalan sama Awanio, startup yang berfokus pada proses pengelolaan server, yuk kita ngobrol-ngobrol sama Iskandar Soesman, Founder dan CEO dari Awanio. Iskandar kali ini berbagi cerita tentang bagaimana perjalanan beliau membangun sebuah tim yang solid sehingga terciptalah Awanio.
Baca juga: Berkenalan dengan Awanio: Teknologi Serverless yang Ramah untuk Developer Pemula
Ternyata tim Awanio ini anggotanya ada empat orang aja lho. Seperti banyak startup lainnya, Iskandar memulai Awanio bersama teman-tamannya. Tapi menurut Iskandar, walaupun timnya berasal dari pertemanan, ada dua prinsip yang harus kita pegang dan jaga yaitu attitude dan trust.
“Prinsip yang saya pegang selama ini dalam membuat team adalah attitude first, skill will follow,” ujar Iskandar.
Iskandar mengatakan, dari beberapa kali pengalamannya dalam membuat tim, tim yang bagus adalah yang bisa berkomunikasi satu sama lain dengan empati. Hal itu juga menjadikan seseoarng yang skill-nya masih rata-rata bisa terbantu oleh mereka yang memiliki skill lebih tinggi. Menurut Iskandar, dengan adanya attitude, komunikasi menjadi lebih lancar antar sesama anggota tim. Sehingga terbentuk suasana “apa yang bisa saya bantu” antara satu dengan yang lainnya. Prilaku seperti ini secara tidak langsung menciptakan mekanisme transfer skill antar sesama anggota.
“Juga sebaliknya, jika yang diutamakan adalah skill tanpa melihat attitude, maka yang ada adalah persaingan yang tidak sehat antar sesama anggota,” tutur Iskandar. Jangan-jangan, nantinya yang memiliki skill lebih tinggi akan merasa superior dan berhak mendapatkan reward tertentu. Belum lagi sikap-sikap negatif lainnya yang akhirnya justru menghancurkan tim itu sendiri.
Baca juga: Dikritik Dikit, Jangan Langsung Enggak Berkutik!
Ketika membangun Awanio, budaya yang Iskandar bangun adalah bagaimana anggota tim bisa aktif untuk menentukan pekerjaan apa yang paling perlu dia lakukan. Untuk bisa mencapai hal seperti itu, hal yang perlu ditanamakan sejak awal ke semua anggota tim adalah rasa memiliki terhadap produknya. Memberikan kepercayaan kepada anggota tim juga merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan self of belonging bagi anggota tim.
Walaupun memiliki budaya ‘saling bantu’, pembagian peran dalam tim tetap hal yang penting. Di Awanio, peran di dalam tim dibagi menjadi dua, yaitu frontend dan backend. Tapi pembagian tersebut, kata Iskandar, bukanlah batasan yang kaku. Karena adakalanya antar tim ini bs membantu timnya dari divisi lain.
Nah, jadi kalau lo pengen bangun startup bareng temen, harus siap saling bantu ya!