Perbedaan Pegawai BUMN dan PNS: Sama-Sama Banyak Diminati, Tapi Enakan Mana? – Kalian tau gak sih ada berapa banyak orang yang ngelamar jadi CPNS dan pegawai BUMN tiap tahunnya? Jawabannya, JUTAAN! Mengutip pernyataan dari Tjahjo Kumolo—Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, jumlah pelamar CPNS di tahun anggaran 2021 aja mencapai 4,3 juta orang. Terus, gimana dengan pelamar pegawai BUMN? Dari data Kementerian BUMN, total pelamar pegawai BUMN juga mencapai jutaan, yaitu 1,2 juta orang.Angkanya fantastis banget gak tuh? Tapi… meskipun sama-sama punya banyak peminat dan kerja buat pemerintah, kira-kira mana yang lebih cuan dan ngasih benefit oke? Yuk, kita langsung cari tau!
Perbedaan Pegawai BUMN dan PNS
Seleksi Masuk dan Tingkat Persaingan
PNS: Secara umum seleksi CPNS terdiri dari 6 tahapan, mulai dari pendaftaran akun, pemilihan formasi, seleksi administrasi, Seleksi Kompetensi Dasar, Seleksi Kompetensi Bidang, dan pengumuman kelulusan. Tingkat persaingannya? Kalo mengacu ke seleksi tahun 2021, total pelamar yang berjumlah sekitar 4,3 juta orang harus bersaing memperebutkan 700 ribu formasi di instansi pusat, provinsi, sampe kota/kabupaten.
Pegawai BUMN: Ada 6 tahapan juga, yaitu registrasi dan administrasi online, Tes Kemampuan Dasar dan Core Values BUMN, Tes Kemampuan Bidang (TKB), wawancara, dan Medical Check Up (MCU), bela negara, dan inaugurasi. Untuk tahun 2022, 1,2 juta pelamar bersaing buat kurang lebih 2.700 posisi di berbagai perusahaan BUMN di seluruh wilayah Indonesia.
Peluang buat Pelamar
PNS: Formasi PNS tuh cukup beragam ya dari sisi kebutuhan jurusan dan jenis pekerjaannya. Tapi, tetep sih utamanya adalah jurusan-jurusan yang relate sama instansi tertentu. Misal: Kementerian Kesehatan RI udah pasti banyak buka formasi buat lulusan kesehatan. Terus, umumnya dari 1 formasi, butuh 1 s.d. 5 orang dan tiap pelamar cuma bisa milih 1 formasi di tiap seleksinya.
Pegawai BUMN: Kalo BUMN emang agak condong ke jurusan-jurusan yang relate sama korporat. Misalkan: Ilmu Hukum, Akuntansi, Administrasi Bisnis, Ilmu Komunikasi, dlsb. Walaupun ada juga formasi yang membutuhkan pelamar dari semua jurusan. Buat jumlah formasi, belum ada keterangan pastinya dari pihak BUMN. Tapi yang jelas, pelamarnya bisa milih 3 formasi di tiap seleksinya.
Jenjang Karir
PNS: Jenjang karir PNS terdiri dari golongan, yaitu I s.d. IV. Semakin tinggi angkanya, maka semakin tinggi pula jabatannya. Golongan tersebut memengaruhi pangkat, gaji, hingga benefit. Buat naik golongan, bisa berdasarkan masa kerja, tingkat pendidikan, rekomendasi atasan, lalu prestasi.
Pegawai BUMN: Jenjang karir BUMN mirip-mirip kayak di perusahaan swasta, tapi bedanya di proses kenaikan jabatannya. Jadi, jenjang karirnya dimulai dari staf, SPV, manager, sampe naik terus jadi direktur. Terus, tiap pergantian jabatan, pada umumnya bakal dikasih pelatihan atau pendidikan terlebih dahulu.
Gaji dan Benefit
PNS: Gaji pokok PNS tuh udah diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah, yaitu berkisar dari Rp1.5 juta-Rp6 juta. Selain gaji pokok, PNS juga berhak dapetin sejumlah tunjangan (tunjangan kinerja, tunjangan anak, tunjangan suami, tunjangan beras, dslb) dan fasilitas. Besar tunjangan berbeda-beda tergantung dari jabatan, wilayah, instansi. Kalo fasilitas sih, biasanya gadget, kendaraan, sampe rumah dinas. 1 lagi, PNS bakal dapet uang pensiunan tiap bulannya dengan perhitungan 2,5% x Masa Kerja x gaji pokok terakhir (usia pensiun PNS pada umumnya adalah 58 tahun).
Pegawai BUMN: Gaji pokok pegawai BUMN bisa dibilang menggiurkan. Buat level entry staff-nya aja udah bisa nyentuh angka Rp7-8 juta. Gimana dengan level di atasnya? Bisa belasan, sampe ratusan juta rupiah! Belum lagi benefitnya, yaitu berupa asuransi full–package, bonus kinerja, tunjangan, dan kesempatan beasiswa pendidikan S2 & S3. Buat jaminan hari tua, bakal dikasih 1x aja ketika udah masuk masa pensiun, tapi dalam jumlah yang *ehem* gede (usia pensiun pegawai BUMN pada umumnya adalah 55 tahun).
Gimana dengan challenge-nya?
PNS:
- Jenjang karir yang sangat bergantung pada birokrasi (bukan menitikberatkan ke prestasi/pencapaian individu)
- Sulit berkembang, karena job desc cenderung monoton
- Baru bisa ngajuin pindah lokasi kerja, setelah 10 tahun masa kerja (itu juga baru sebatas ngajuin aja)
- Harus siap ngadepin birokrasi dan administrasi-nya berliku-liku
- Budaya senioritasnya masih kerasa. Gak selalu negatif sih, tapi tetep aja gap itu masih terasa
Pegawai BUMN:
- Harus bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia
- Lumayan susah juga tuh buat bisa mencapai Work Life Balance
- Walaupun vibes-nya adalah korporat, tapi tetep ada birokrasi yang cukup ribet
- Baru bisa ngajuin pindah lokasi kerja, setelah 5 tahun masa kerja (yap, baru sebatas ngajuin juga)
- Sistem keuangannya dipengaruhi juga sama neraca perdagangan, jadi benefit pegawai bisa kena imbasnya juga
Baca juga di sini: Kelebihan dan Kekurangan Kerja di BUMN
Baik PNS atau pegawai BUMN punya peluang dan challenge-nya masing-masing. Nah, balik lagi ke individunya, lebih condong ke mana. Jadi, sebelum daftar di keduanya, cermati dulu 2 hal di atas supaya gak nyesel atau kepikiran buat resign di tengah jalan. Soalnya percayalah, resign dari PNS atau pegawai BUMN jauh lebih dilematis ketimbang resign dari profesi pegawai swasta. Ehehe~
Oh ya, Ziliun juga hadir di Instagram, lho! Jangan lupa follow juga, ya! Supaya kalian tetep update sama perkembangan dunia kerja~