Gimana Cara Kita Berinteraksi Sama Penyintas HIV/AIDS? – Human Immunodeficiency Virus atau yang biasa kita sebut HIV merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan manusia. Nah, virus ini tuh jadi penyebab utama seseorang bisa mengalami penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome alias AIDS yang ngebuat tubuh jadi rentan kena infeksi oportunistik kayak paru-paru dan otak, kanker, penyakit jantung, pembuluh darah, gangguan neurologis, sampe masalah gangguan pencernaan.
Di kalangan masyarakat, penyintas HIV/AIDS punya stereotip yang cukup buruk karena seringkali dikaitin sama hal-hal negatif, kayak prostitusi, dan sering gonta-ganti pasangan. Dampaknya, mereka ini sering kena diskriminasi kayak diisolasi di masyarakat, dan dapat perlakuan yang gak adil di dunia kerja. Gak jarang orang-orang sering menghindari interaksi sama penyintas HIV/AIDS ini karena takut tertular.
Jangan takut berinteraksi sama penyintas HIV/AIDS!
Foto oleh: Canva Original Asset
Perlu kita ketahui bareng-bareng, HIV/AIDS itu gak sebegitu gampangnya nular ke orang-orang. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, HIV/AIDS ini cuma bisa menular lewat 4 cara aja. Yaitu berhubungan seksual yang nyebabin “keluarnya” cairan air mani, vagina dan pra ejakulasi, transfusi darah, gonta-ganti jarum suntik, dan juga ASI ibu hamil penyintas HIV/AIDS ke bayinya.
Gak ada tuh mitos tentang liat-liatan, ngobrol, atau pegangan tangan sama penyintas HIV/AIDS bikin kita jadi ketularan, salah kaprah banget! Hal ini diperkuat menurut penelitian amfAR yang nyatain kalo HIV/AIDS ini gak bisa nyebar cuma karena berenang di kolam renang umum sama penyintas HIV/AIDS, batuk atau bersin berdekatan sama mereka, dan berbagi alat makan bersama sampe ciuman dengan penyintas ini.
So, jangan lagi, deh, kita ini ngejauhin bahkan mendiskriminasi penyintas HIV/AID. Kasian! Penyitas juga, kan, manusia yang lagi berjuang demi hidupnya sendiri. Harusnya kita kasih mereka support and love supaya mereka bisa kuat ngejalanin hidup sehari-hari!
Dos and Don’ts berinteraksi sama peyintas HIV/AIDS
Dos-nya udah pasti kita harus mempelajari tentang fakta HIV/AIDS ini. Gimana penyebarannya, apa aja yang berpotensi jadi penularan, sampe yang gak bikin HIV/AIDS ini menular. Ini jadi hal pertama yang penting banget. Karena, once kita udah paham sama hal ini, kita bisa terhindarkan dari sikap diskriminasi sama penyintas HIV/AIDS.
Kita jusa bisa ngebantu kalo mereka emang butuh pertolongan. But, one thing for sure kita harus tahu batasan-batasan pertolongan supaya gak kena penularan. Biar lebih aman, kita bisa bisa bantu konsultasiin sama tenaga medis terdekat! Ada hal penting juga yang perlu kita perhatiin pas lagi berinteraksi sama penyintas HIV/AIDS.
Kita musti jaga hati dan perasaan mereka dengan gak nyinggung soal kondisi mereka di tempat umum. Kalo emang kita beneran peduli, kita bisa, kok, ngobrol empat mata sama penyintas dan tanyain kondisi serta perkembangannya. Kalo lagi ngumpul bareng mereka, ya, kita mestinya harus nyiptain suasana yang asik dan gak bikin mereka tegang. Alihin percakapan ke hal-hal yang seru supaya mereka jadi “lupa” sama beban yang lagi mereka pikul. Tapi… Kita tetep perlu aware, ya, sama kondisi dan apa-apa aja yang jadi perhatian khusus penyintas HIV/AIDS, supaya kalo ada apa-apa, kita bisa cepet tanggap ngelakuin sesuatu!
Ada pula hal yang wajib kita hindari adalah hal-hal negatif kayak percaya sama stereotip tentang HIV/AIDS. Intinya, walau kita tahu kalo HIV/AIDS ini adalah penyakit yang berisiko tinggi. Kita tetep bisa, kok buat hangout dan asik-asikan bareng selama kita aware. Dan yang perlu digarisbawahi adalah Kita gak boleh diskriminatif, nah, hal ini bisa kita mulai dengan berinteraksi dengan baik ke mereka!
Oh iya, untuk menemukan berbagai konten menarik lainnya seputar isu anak muda, jangan lupa main-main ke profil Instagram Ziliun juga, yuk!