Kemampuan dasar yang penting banget untuk kamu kuasai adalah kemampuan mendengarkan. Bagi sebagian orang, ini terlihat sepele, tapi sebenarnya memberikan dampak besar bagi suatu hubungan dan karir. Mengapa demikian? Sebab tanpa kemampuan mendengarkan yang baik, seseorang akan banyak salah paham dan terjadi konflik.
Lalu bagaimana caranya menjadi pendengar yang baik? Jawabannya adalah dengan menerapkan active listening atau mendengar secara aktif. Berdasarkan Verywell Mind, active listening adalah mendengarkan apa yang lawan bicara katakan secara fokus. Apa yang perlu kita perhatikan agar menjadi pendengar yang aktif? Simak poin-poin berikut ini.
Perhatikan Lawan Bicara
Ketika seseorang berbicara, tunjukkan bahwa kamu memang mau mendengarkan pembicaraan tersebut. Caranya dengan komunikasi non verbal. Pertama, kamu bisa arahkan tubuhmu kepada pembicara sebagai tanda kamu fokus memperhatikan lawan bicara.
Kedua, kamu bisa melakukan kontak mata, ini menunjukkan bahwa kamu mencoba memahami apa yang disampaikan. Ketiga, kamu bisa mengangguk, ini sebagai tanda bahwa kamu memahami dan menyetujui apa yang sudah dibicarakan.
Baca juga artikel ini: 5 Podcast Pilihan Buat Temani Kamu Beraktivitas
Mendengar dengan Pikiran Terbuka
Hal yang perlu kamu perhatikan saat menjadi pendengar yang aktif adalah mendengar dengan pikiran terbuka, tanpa adanya keinginan untuk menghakimi. Mungkin, apa yang akan kamu dengar, bertentangan dengan nilai-nilai yang kamu pegang selama ini. Jika hal itu terjadi, sebaiknya kamu dengarkan saja terlebih dahulu.
Jadi sebaiknya kamu lakukan adalah cobalah berempati kepada lawan bicara. Posisikan dirimu menjadi lawan bicara dan pikirkan apa yang mereka rasakan. Ini akan membantumu memahami kondisi lawan bicara.
Bicara Secara Bergantian
Permasalahan umum dalam sebuah percakapan adalah orang mendengar untuk merespon, bukan untuk memahami pesan yang disampaikan. Maka dari itu, untuk menjadi pendengar yang aktif, biarkan lawan bicaramu menyelesaikan apa yang ingin dibicarakan.
Hindari memotong atau menginterupsi pembicaraan, karena dapat membuat lawan bicara terganggu dan merasa tidak nyaman. Jadi, tunggu lawan bicara selesai, kemudian kamu bisa memberi tanggapan. Buat kamu yang sulit untuk fokus mendengarkan saja, kamu dapat melatih untuk tidak merespon pembicaraan dengan mendengarkan podcast, misalnya.
Berikan Umpan Balik
Setelah kamu mendengarkan mendengarkan pembicaraan, saatnya kamu memberikan respon kepada lawan bicara. Namun, sebelum memberi respon biasanya kamu akan mengetahui apakah lawan bicara ingin mendapatkan saran atau hanya ingin meluapkan perasaan saja.
Jika hanya ingin meluapkan perasaan, sebaiknya kamu tidak perlu panjang lebar memberi saran, cukup dengarkan saja. Sedangkan jika lawan bicara ingin mendapatkan saran atau nasihat, berikan respon sesuai dengan yang sudah kamu pahami. Usahakan respon tersebut memang objektif dan hindari kesan menceramahi ketika memberikan tanggapan.
Yap, itulah penjelasan mengenai menjadi pendengar secara aktif. Meskipun sederhana, jika kamu terapkan dalam hubungan personal atau pekerjaan, ini dapat memberi nilai lebih bagi diri, lho. Nah, setelah tau cara menjadi pendengar yang aktif, jika ada orang yang bicara dengan kamu, segera praktekkan ya!