Potret Pekerja Disabilitas di Indonesia – Kalo ngomongin tentang dunia kerja dan pekerja disabilitas di Indonesia, apa, yang pertama kali terlintas di pikiran kalian? Kesetaraan? Sulitnya akses kerja? Atau malah diskriminasi? Sebenernya, banyak banget hal yang terjadi seputar pekerja disabilitas ini dunia kerja, tapi kadang gak begitu muncul ke permukaan!
Padahal udah banyak lho aturan dan hukum yang mengatur tentang pekerja disabilitas ini~
Apakah ada aturan dan hukum tentang pekerja disabilitas?
Tentu, dong, ada aturan dan hukum yang mengatur tentang pekerja disabilitas ini di dunia kerja. UU No. 13 Tahun 2003 mengenai isu Ketenagakerjaan Pasal 31 jelas menyebut seperti ini:
“Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memilih, mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak di dalam atau di luar negeri”.
Berdasarkan UU di atas, pemerintah punya komitmen buat memperjuangin kesetaraan hak dan kesempatan buat pekerja disabilitas tanpa adanya diskriminasi. Well, dari sini, sih, bisa kita apresiasi, ya!
Selain itu, ada juga aturan tentang kelompok disabilitas oleh Persatuan Bangsa-Bangsa alias PBB. Tercantum dalam Convention on the Protection and Promotion of the Rights and Dignity of Persons with Disabilities. Isinya kurang lebih adalah penghormatan terhadap harkat dan martabat kelompok disabilitas. Terus pengimplementasikan prinsip non-diskriminasi dan prinsip partisipatif. Serta aksesibilitas yang mudah bagi semua orang. Dan yang paling penting rasa hormat dalam menerima perbedaan.
Terkait hukum dan aturan, sekarang ini udah lengkap dan suportif banget buat para pekerja disabilitas di Indonesia. which actually udah really good banget, sih!
Apa aja, sih, yang menjadi hak pekerja disabilitas ini?
Sebagai pekerja dengan kebutuhan khusus, pekerja disabilitas ini dapet fasilitas hak-hak oleh pemerintah dalam dunia kerja. Hak-hak ini tercantum secara lengkap di UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas Pasal 5. Kayak misalnya dapetin pekerjaan dari Pemerintah, Pemerintah Daerah, atau swasta tanpa adanya diskriminasi, dapetin upah yang sama dengan pekerja yang bukan disabilitas dalam jenis pekerjaan dan tanggung jawab yang sama, dapetin akomodasi yang layak, gak di-PHK karena alasan disabilitas, dapetin program kembali bekerja, penempatan kerja yang adil, proporsional, dan bermartabat.
Selain itu ada juga hak buat memperoleh kesempatan dalam mengembangkan jenjang karier serta segala hak normatif yang melekat di dalamnya dan juga hak memajukan usaha, memiliki pekerjaan sendiri, wiraswasta, pengembangan koperasi, dan memulai usaha sendiri
Hak-hak ini wajib buat pekerja disabilitas di Indonesia dapetin supaya bisa bersaing di dunia kerja. Bisa dapetin kesetaraan, bisa hidup mandiri tanpa ketergantungan orang lain, dan juga terciptanya lingkungan kerja yang aman dan nyaman tanpa diskriminasi!
Gimana kesempatan kerjanya?
Kalo ngomongin kesempatan kerja buat disabilitas, Indonesia sendiri udah punya aturan dan hukum yang nekenin kalo kelompok ini punya kesempatan bekerja dan bisa ikut proses rekrutmen kerja yang sesuai. Bahkan, UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas Pasal 53 ngejelasin kalo Pemerintah, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah wajib buat mempekerjakan pekerja disabilitas minimal 2% dari total pekerja. Dan juga di perusahaan swasta wajib ada minimal 1% pekerja disabilitas dari total semua pekerjanya.
Di UU yang sama pasal 47, para stakeholders alias perusahaan dan pemerintah ini wajib menuhin hal ini dalam proses rekrutmen kerja supaya kelompok disabilitas bisa dapat kesempatan kerja yang layak kayak melakukan ujian penempatan untuk mengetahui minat, bakat, dan kemampuan, nyediain asistensi dalam proses pengisian formulir aplikasi dan proses lainnya yang diperlukan, nyediain alat dan bentuk tes yang sesuai dengan kondisi disabilitas, dan ngasih keleluasaan dalam waktu pengerjaan tes sesuai dengan kondisi calon pekerja dengan disabilitas
Permasalahan yang pekerja disabilitas alami
Ya… Walau udah ada aturan tentang ini-itu buat pekerja disabilitas, tapi realitasnya tetep aja ada permasalahan buat kelompok disabilitas ini. Mereka kadang juga susah buat dapetin pekerjaan yang layak karena seringkali terbentur sama kualifikasi kerja yang gak ramah buat disabilitas. Mulai dari fisik, mental, mobilitas, sampe komunikasi.
Permasalahan lainnya adalah akses tempat kerja yang gak ramah buat pekerja difabel, baik di tempat umum maupun di kantor. Gak jarang kelompok disabilitas ini nemuin kesulitan akses yang “nyusahin” pekerjaan mereka. Gimana para pekerja produktif kalo lift kantornya aja gak ramah disabilitas. Bisa jadi apa-apa telat dan nyusahin orang terus. Begitu juga dengan toilet umum yang gak ramah buat disabilitas serta gak adanya guiding block di jalanan umum! Hadeh~
Dan yang terakhir, pekerja disabilitas ini juga sering dapet diskriminasi lewat stereotip-stereotipnya. Banyak yang mandang kalo kelompok ini merupakan kelompok yang “lemah” dan cuma jadi beban di kantor aja. Mereka juga rentan banget buat dapet perlakuan bullying secara fisik dan verbal sama oknum-oknum yang gak bertanggung jawab.
Apa yang seharusnya dilakukan stakeholders terkait hal ini?
Nah, buat menghadapi seluruh masalah yang menimpa para pekerja disabilitas ini, para stakeholder wajib melirik kembali UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas Pasal 48. Dan juga mengimplementasikannya dalam kegiatan sehari-hari supaya bisa membuat pekerja disabilitas dapetin perlakuan yang “layak” di dunia kerja. Isinya kurang lebih adalah ngasih kesempatan untuk masa orientasi atau adaptasi di awal masa kerja buat nentuin apa yang mereka perlukan. Termasuk penyelenggaraan pelatihan atau magang, nyediain tempat bekerja yang fleksibel dengan menyesuaikan kepada ragam disabilitas tanpa mengurangi target tugas kerja, dan ngasih waktu istirahat yang cukup.
Selain itu juga para stakeholders wajib nyediain jadwal kerja yang fleksibel dengan tetap memenuhi alokasi waktu kerja. Terus juga ngasih asistensi dalam pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan kebutuhan khusus pekerja dengan disabilitas. Dan yang gak kalah penitng ngasih izin atau cuti khusus buat pengobatan pekerja disabilitas!
Kurang lebih begitulah potret pekerja disabilitas di Indonesia. Walau udah banyak aturan dan hukum yang berlaku, masih aja ada masalah-masalah seputar aksesibilitas dan juga diskriminasi yang menghantui mereka. Kita sebagai orang yang berkecimpung di dunia kerja wajib juga berpartisipasi buat nyiptain lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan suportif buat seluruh rekan kerja disabilitas di Indonesia.
Oh iya, untuk menemukan berbagai konten menarik lainnya seputar isu anak muda, jangan lupa main-main ke profil Instagram Ziliun juga, yuk!