Jeli melihat peluang adalah karakter yang wajib dimiliki oleh entrepreneur. Peka terhadap masalah yang dihadapi banyak orang adalah kunci untuk membuat perusahaan start up yang hebat. Ya, jadinya nggak asal aja bikin usaha. Setiap usaha yang sukses justru berangkat dari masalah.
Maka, bersyukurlah kamu yang saat ini tengah dilanda masalah. Bisa jadi, masalah yang tengah kamu alami bisa menjadi ide brilian untuk mendirikan usaha. Seperti yang dialami oleh Gregorius Bimantoro, atau yang akrab disapa Bimo.
Berlatar pendidikan kedokteran, tak lantas membuat Bimo membatasi diri untuk mempelajari hal lain. Bersama timnya, Bimo pun mendesain sebuah aplikasi bernama ProSehat. Sekali lagi, aplikasi ini berangkat dari masalah yang dihadapi oleh banyak orang.
Baca juga: Ali Usman dan Aplikasi DuwetKU, Berawal dari Keborosan Diri Sendiri
Pernah berobat ke dokter, kan? Setelah kita menerima resep dari dokter, hal selanjutnya yang dilakukan adalah pergi ke apotek. Sebagai orang awam, kita tentu tidak banyak mengenal berbagai nama obat yang tertulis di resep dokter. Ya, pergilah kita ke apotek membawa resep dokter. Eh, sudah jauh-jauh pergi ke apotek, ternyata obat yang dicari tidak tersedia. Ya, okelah cari apotek lain. Tidak sedikit waktu, tenaga, dan biaya yang terbuang untuk hal ini.
Kebayang kan betapa repotnya mencari obat di saat genting. Padahal, obat tersebut sudah sangat dibutuhkan oleh anggota keluarga yang sakit. Lihat, pernahkah kita merasakan masalah itu?
Dengan jeli, Bimo melihat peluang ini. Itulah yang mendasarinya mendesain aplikasi bernama ProSehat. Tak berhenti sampai melihat adanya masalah, Bimo dan tim pun mendalami permasalahan tersebut. Akhirnya, mereka pun hadir dengan solusi. Cukup dengan memesan di ProSehat, obat yang dibutuhkan akan segera diantar. Jadi, waktu yang terbuang untuk bolak-balik ke apotek bisa digantikan dengan memberi perhatian bagi anggota keluarga yang sakit.
Baca juga: Lunas.in, Aplikasi Hutang yang Dibuat Lulusan Kedokteran dan Mahasiswa Ekonomi
Berbagi kepada Ziliun, Bimo menilai sifat rasa ingin tahu yang tinggi harus terus ditumbuhkan oleh entrepreneur. “Selain sifat curious, kita juga harus memiliki sifat tangguh. Tapi, jangan pernah bebal atau keras kepala. Di sini, peran mentor sangat diperlukan,” ungkap Bimo.
Ide brilian Bimo pun dilirik oleh ajang pencarian bakat bagi para developer bertajuk Seedstars. ProSehat menjadi salah satu dari 12 startup terbaik Indonesia yang mendapat undangan untuk pitching. Bukan sembarang pitching, pemenang terpilih akan mewakili Indonesia di ajang Seedstars World yang akan diadakan di Jenewa, Swiss.
Kerja keras Bimo selama ini pun terbayar. Pro Sehat pun berhasil terpilih untuk melenggang ke Jenewa. Ya, hal ini lagi-lagi berkat kepekaan Bimo terhadap masalah yang terjadi. Kalau Bimo cuek, ProSehat nggak pernah terwujud. Atau, bisa jadi orang lain yang yang ada di posisi Bimo.
Mulai sekarang, mari bersyukur dengan setiap masalah yang terjadi dalam hidup kita. Ayo, belajar untuk menjadi solusi. Nggak bisa ngoding jadi alasan? Kolaborasi, Bung!
Baca juga: Teman Jalan, Solusi Mobilisasi Hemat Untuk Mahasiswa
Image header credit: prosehat.com