Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Ngobrolin Industri Komik Bareng Sunny Gho, CEO Kosmik dan Co-founder Popcon Asia (1)

Mauren FitribyMauren Fitri
12/08/2015
in Backstage
2
Ngobrolin Industri Komik Bareng Sunny Gho, CEO Kosmik dan Co-founder Popcon Asia (1)
Share on FacebookShare on Twitter

Dari kemaren-kemaren kita ngebahas terus sosok Sunny Gho, semuanya nggak jauh-jauh dari industri kreatif, komik, dan Popcon Asia. Sekarang kita masih mau bahas dia lagi nih, jangan bosen ya? :p

Ngomongin publisher dan kontennya

Kalo ngomongin industri komik Indonesia, memang belakangan industri ini lagi naik daun banget. Selain komik-komik kita jadi viral di dunia maya, dengan acara kayak Popcon Asia kemaren jelas ngebantu banget para kreator buat memperkenalkan karya-karyanya. Bahkan nggak menutup kemungkinan para pelakunya bakal berkolaborasi setelah ketemu di event kemaren.

Tapi, semua itu aja nggak cukup buat ngembangin industri ini menurut Sunny Gho! Memang sih, iklim industri komik di Indonesia ini udah bagus, jumlah publisher tahun ini ada kali 10 kali lipat dari tahun 1990an. Dulu, komikus itu banyak, tapi penerbitnya yang nggak ada. Puncaknya tahun 2009 ketika Koloni muncul. Publisher sekarang udah mau nerbitin komik lokal, selain memang karena merasa jadi sebuah kewajiban buat ngembangin industri komik dalam negeri, permintaan dari para kreator lokal juga bejibun mengalir. Sayangnya, semua itu nggak cukup kuat buat ngembangin industri komik di Indonesia kalo para publisher ini nggak konsisten nerbitin komik-komik lokal, kata Mas Sunny.

Menurutnya, selain para publisher konsisten nerbitin konten lokal, para komikusnya sendiri juga harus menjaga kualitas kontennya, nggak cuman gambarnya, tapi juga isinya. Komik Indonesia itu harusnya punya ciri khas, jadi kalo dibawa ke ranah internasional, orang yang ngelihat bakal langsung tahu kalo ini komik asal Indonesia. Pokoknya jangan sampe komik-komik Indonesia ini krisis identitas karena banyaknya komik asing yang masuk dan mempengaruhi kreator.

RelatedPosts

Q & A: Belajar Bisnis Hampers dari KadoBox

Q&A: Kaka Cake, Cerita Jualan Dessert Box di Kota Kecil

Baca juga: Q&A: Sunny Gho, Lewat Kosmik Terbitkan Komik Lokal Terbaik Indonesia

Kosmik-Mook
Image credit: jakartavenue.com

Kamu kalo merasa punya karya bagus tapi belum berani maju ketemu publisher, bisa lho nyobain nerbitin komik secara independen. Kayak misal SiJuki nih, yang awal mula terbitnya di Facebook. Baru deh lihat respon pembaca begimana!

“Dulu kita nggak bisa ngasah karena nggak ada medianya. Sekarang penerbitan udah berbagai level dari yang entry level sampe yang standarnya tinggi banget. Keep doing aja nanti lama-lama akan bagus.”, kata Mas Sunny.

Ngomongin kreatornya

Kalo ada yang bilang Indonesia itu kekurangan kreator, duh salah banget itu mah! Kayak Mas Sunny misalnya, tahu kenapa beliau bikin Kosmik? Salah satu alasannya ya apalagi kalo karena kita itu punya talent yang banyak pake banget. Tahun 2006, seorang Sunny Gho harus ‘kabur’ ke luar negeri untuk bisa berkarya. Masa iya, udah hampir 10 tahun berlalu kita bakal terus ngebiarin talent kita ‘kabur’ satu per satu?

Baca juga: 3 Hal yang Dibutuhkan Industri Komik Indonesia

“Dengan gue bikin Kosmik, gue bisa bikin panggung buat mereka. Gue kan dulu kerja di Amerika, berlatarbelakang dari situ sekarang gue berusaha menahan terjadinya orang-orang kayak gue harus kabur ke luar negeri buat kerja. Di sini, kita bikin lapangannya. Nah kalo di Indonesia aja ada, ngapain lagi mereka harus keluar negeri? Logikanya kan gini, lo akan keluar negeri kalo di Indonesia nggak ada. Justru kalo nggak dibuatin tempatnya, kita bakal losing talent.”

Kata Mas Sunny, profesionalisme komikus di Indonesia itu perlu diuji dalam jangka panjang. Nengok negara seberang: Jepang, misalnya. Di sana, ada kali talent yang udah 10 tahun nerbitin komik baru dia istirahat, terus selang beberapa waktu baru nerbitin lagi. Nah, di Indonesia kita nggak tau apakah para talent bisa terus-terusan bagus semangatnya kayak sekarang.

Satu lagi yang nggak boleh dilupakan adalah freelancer! Mas Sunny bilang, separuh talent di Kosmik itu adalah freelancer, dan mereka ini yang perlu untuk bener-bener di-maintain. Kita musti bisa ngerangkul para freelancer ini, sekali lagi ya biar mereka-mereka ini nggak ‘kabur’.

Baca juga: The End of Makko and to The Brave Old World

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: industri kreatifkomik indonesiakomik lokalkreativitassunny gho
Previous Post

How Collaboration Leads to Great Ideas

Next Post

Ngobrolin Industri Komik Bareng Sunny Gho, CEO Kosmik dan Co-founder Popcon Asia (2)

Next Post
Ngobrolin Industri Komik Bareng Sunny Gho, CEO Kosmik dan Co-founder Popcon Asia (2)

Ngobrolin Industri Komik Bareng Sunny Gho, CEO Kosmik dan Co-founder Popcon Asia (2)

Comments 2

  1. Ping-balik: NGOBROLIN INDUSTRI KOMIK BARENG SUNNY GHO, CEO KOSMIK DAN CO-FOUNDER POPCON ASIA (2) | Ziliun
  2. Ping-balik: Semakin Khas Indonesia, Komik Semakin Bisa Go International | Ziliun
No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

 

Memuat Komentar...
 

    %d