Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

New Normal bikin Gak Normal

Ade I. SakinabyAde I. Sakina
12/09/2020
in What's Hypening
0
New Normal | Foto: Gianni Orefice on Pexels.com

New Normal | Foto: Gianni Orefice on Pexels.com

Share on FacebookShare on Twitter

New Normal bikin Gak Normal

Rasanya ketika memasuki awal tahun 2020, banyak orang yang memiliki optimisme tinggi; entah untuk urusan karir, studi, bahkan percintaan. Ternyata baru dua bulan berjalan, di bulan Maret, pandemi mulai masuk ke Indonesia. Seketika media sosial ramai dengan orang-orang yang entah kenapa jadi “latah” dengan melakukan panic buying dan ada aja oknum-oknum yang ingin kaya mendadak dengan menjual hygiene kit dengan sangat mahal.

Satu sampai dua bulan kemudian, karantina dijalani dengan sangat lucu, maksudnya tiba-tiba orang-orang bereksperimen di dapur, memberi makanan kepada pengemudi online, konser di rumah, bahkan mensyukuri dengan adanya kesempatan agar bisa lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga.

Namun, apa yang terjadi pada bulan berikutnya?

RelatedPosts

Drakor Anak Kuliah yang Seru Ditonton!

Kala Kini Nanti: Art Space di Bandung yang WAJIB Dikunjungi!

New Normal yang Kebablasan

Gak salah-salah banget sepertinya kalo dibilang kebablasan. Kenapa gak kebablasan, karena kata New Normal alias Adaptasi Kebiasaan Baru, semuanya kayak lupa kalo kita nih, semua rakyat Indonesia, masih berjuang sama yang namanya pandemi. Mulai males pake masker, boro-boro mau cuci tangan selama 20 detik, belum lagi kumpul-kumpul, sampai yang paling parah dan jujur ngeselin adalah, gak percaya kalo virus itu ada, alias cuma permainan media. Hello? pengen deh ngajak ngobrol langsung, jadi kalo cuma permainan media, orang-orang yang tiap hari kena virus itu cuma boongan? atau kapasitas rumah sakit yang udah penuh itu juga cuma isu belaka?

Pandemi (masih) Ada

Kita tuh terlalu sibuk dengan perdebatan apakah pandemi ini konspirasi atau enggak, padahal walaupun kalo emang ini konspirasi elit global atau apalah, kalo emang ya….mending pikirin gimana kita bisa keluar dari pandemi ini. Gak capek apa setahun kita begini-begini aja. Padahal daripada nih nungguin vaksin yang mahal dan entah kapan datangnya, mendingan pake masker, udah paling gampang. Pake masker terus cuci tangan yang rajin, males cuci tangan? pake hand sanitizer. Apa susahnya, sih? pertanyaan itu yang selalu ada di pikiran saya. “Apa susahnya, sih?” jangan pas kasus masih puluhan, pada heboh. Sekarang kasus udah 200.000-an, kok jadi santai aja. 

Virus Jangan Dipanggil buat Dateng!

Kuliah udah daring, kerja juga udah sebagian ada yang di rumah alias Work From Home. Tapiii…..masih aja cari penyakit dengan gak patuh sama protokol kesehatan. Kan kenapa ada kuliah daring atau Work From Home itu supaya mencegah penyebaran virus, tapi kalo di luar itu masih suka keliaran, jangan-iangan manusia sendiri yang mancing virus buat dateng, amit-amit deh.

Suasana TPU Pondok Rangon di Jakarta, banyak jenazah yang dimakamkan dengan protokol COVID-19 di sini. Jika kasus terus bertambah diperkirakan lahan di TPU ini akan habis pada bulan Oktober | Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja di tempo.co

Liat Jakarta, udah mau kembali ke awal alias PSBB ketat lagi. Kalo gue jadi Pak Anies, gue bakal bilang “oke kita PSBB ketat lagi, no debate” hahahaha. Iyalah, dikasih kelonggaran eh malah kebablasan. Ayolah, demi kebaikan bersama, gak ada yang gak dikorbankan dari semua keputusan, tapi pastinya harus kebijakan terbaik yang diambil. 

Please, pandemi masih ada. Beneran. Kalo gak dari kita sendiri yang berubah, yaudah gini aja kita terus entah sampai kapan.

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: COVID-19New NormalPandemi
Previous Post

Orang Indonesia Suka Konten Gak Penting itu Valid!

Next Post

Mengapa Berbisnis Di Era Sekarang Harus Data-driven? Catatan Kecil Buat Calon Entrepreneur!

Next Post
Data Driven Business } Foto: bongkarn thanyakij from Pexels

Mengapa Berbisnis Di Era Sekarang Harus Data-driven? Catatan Kecil Buat Calon Entrepreneur!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

%d