#Ziliun30 adalah rangkaian 30 profil tech entrepreneur yang berusia di bawah 30 tahun, yang berpikir dan bermimpi besar, melihat masalah sebagai peluang, menjunjung tinggi kolaborasi, memahami kegagalan sebagai bagian dari proses, serta membuat terobosan strategi marketing dalam bisnis. #Ziliun30 merupakan kerjasama Ziliun.com dengan the-marketeers.com selama September 2014.
Banyak orang peduli lingkungan? Iya, mungkin. Tapi yang beneran berbuat sesuatu untuk lingkungan? Hmm, beberapa saja. Kebanyakan anak muda lebih memilih nongkrong di mal-mal ternama, dibanding menghidupkan taman kota mereka. Menutup mata lihat kondisi Ruang Terbuka Hijau yang dianggap tidak lebih nyaman dari AC di gedongan.
Tapi tidak dengan Nadine Zamira. Miss Indonesia Earth 2009 satu ini mendirikan Leaf Plus, sebuah lembaga konsultasi lingkungan. Dari Leaf Plus tersebut, Nadine menginisiasi kampanye Hidden Park, sebuah gerakan kreatif urban untuk aktivasi taman kota dan Ruang Terbuka Hijau.
Baca juga: Cuma Sekolah Aja Nggak Jamin Masa Depan
Tahu kan gimana kondisi taman di sekitar kota kamu? Bahkan mungkin kalian sendiri gak tahu taman kota di mana aja kan? Gak salah juga sih, kondisi taman kota atau Ruang Terbuka Hijau (RTH) mungkin gak seberapa bagus untuk tempat jalan-jalan. Mau berakivitas juga jadi males.
Nadine yang lulusan dari jurusan Hubungan Internasional Universitas Indonesia ini memang tidak pernah lepas dari yang namanya lingkungan. Dari kecil, Nadine sudah sering diajak kedua orang tuanya untuk mencintai lingkungan. Ketika lulus kuliah pun, Nadine juga tidak bisa lepas dari aktivitas berbau lingkungan. Hal ini dibuktikan dari pekerjaannya sebagai Social and Environmental Executive di The Body Shop.
Baca juga: Lendabook, Berbagi Buku untuk Indonesia
Setelah itu, pada tahun 2010 Nadine bersama teman-temannya mendirikan perusahaan konsultasi, Leaf Plus. Bergerak bidang jasa pendidikan lingkungan, tanggung jawab sosial perusahaan dan public relation lingkungan.
Program pertama dari Leaf Plus, yaitu Hidden Park yang berfokus kepada aktivasi kembali taman kota sudah memasuki tahun ketiga. Hidden Park berawal dari tujuan untuk membangun awareness dan kepedulian masyarakat terhadap taman-taman. Hidden Park aktif menggelar event terkait art, education, environment, dan entertainment untuk menjaring masyarakat ke taman-taman kota.
Baca juga: Bikin Startup dan Menjadi Dewasa
Hidden Park setiap tahun setidaknya ‘mempromosikan’ satu taman kota. Pada tahun pertama, Hidden Park menggarap Taman Langsat Barito dan Taman Tebet pada tahun kedua. Dan pada awal bulan ini, Hidden Park berkampanye di Taman Tanjung, jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Nadine menjelaskan, bahwa sebenarnya taman kota atau RTH tidak hanya sebagai penyonkong kehidupan kota. Selain itu, taman kota bisa menjadi tempat kreatif masyarakat, tidak hanya fungsi lingkungan yang terangkat tetapi juga fungsi sosial.
Idealnya, RTH setiap kota besar adalah 30%, 20% RTH publik dan 10% privat. Sekarang ini, di Jakarta banyak RTH yang menjadi salah sasaran, dijadikan perumahan, pusat perbelanjaan, atau dijadikan kawasan industri. Ketika banyak RTH yang berada di kota-kota besar, potensi lokal juga akan terangkat. Masyarakat sekitar taman kota / RTH bisa memanfaatkan sebagai tempat rekreasi, wisata, edukasi, kreasi serta bersosialiasi.
Baca juga: IKEA: The Design Company
Pada tahun 2013 lalu, Hidden Park berkampanye di taman kota Tebet dan sukses mendapat perhatian masyarakat. Nadine sukses meyakinkan masyarakat, bahwa rekreasi di Jakarta gak hanya di mal atau kafe-kafe, tetapi taman-taman kota juga layak untuk dijadikan rekreasi, bareng keluarga.
Sekarang yang terpenting adalah bagaimana keadaan taman kota setelah kampanye Hidden Park? Semua tergantung kita, mau tetap memanfaatkan taman kota sebagai layaknya taman kota, atau malah kita mengotori dan sok gak peduli? Atau kalian ingin jadi Nadine di kota kalian masing-masing?
Image header credit: picjumbo.com
Comments 1