Project Katalis mengundang kamu, developer dan desainer yang mau berkontribusi dan jadi bagian dari pergerakan. Ayo bantu Institut Musik Jalanan mengembangkan karya musisi jalanan dan mempromosikannya ke lebih banyak orang!
Jumlah musisi jalanan semakin membludak, namun belum banyak ruang untuk mereka selain di angkutan kota. Padahal, bakat-bakat terpendam musisi jalanan ini patut mendapat apresiasi dan tempat tersendiri di industri musik Indonesia, bukannya dipandang sebelah mata.
Makanya, di Depok, Jawa Barat, Andi Malewa, Iksan Skuter, dan Frysto Gurning mempelopori berdirinya Institut Musik Jalanan pada tahun 2013. Berawal dari himpitan sosial ekonomi, Institut Musik Jalanan (IMJ) menjelma jadi ruang karya dan ekspresi musisi jalanan untuk menghasilkan karya musik yang tak kalah kualitasnya dengan industri musik modern.
Baca juga: Theory VS Practice: How Both Are Actually the Same Thing
Kegiatan IMJ antara lain pelatihan dan kelas musik terbuka, panggung ekspresi, sampai ruang rekaman. IMJ berusaha mencetak karya-karya dari seniman jalanan dalam bentuk CD layaknya produksi musik major label, yang dipasarkan secara independen.
Institut Musik Jalanan mengajarkan musisi jalanan untuk memiliki karakter yang kreatif dan imajinatif dalam berkarya. IM juga melatih mereka menguasai sistem produksi secara profesional dimulai dari proses pematangan lagu, arransemen musik, mixing, mastering, penggandaan CD, sampai proses distribusi.
Baca juga: Joko Anwar: Online itu Cuma Media, Yang Penting Kontennya!
Proses distribusi musik yang seperti apa idealnya bagi IMJ? Selama ini, metode promosi karya musisi jalanan mengandalkan “direct selling” dengan internet. Memanfaatkan semua channel yang bisa diandalkan, kayak YouTube, Soundcloud, Twitter, Path, Facebook, semua dijabani. IMJ hampir tak punya alasan untuk takut bersaing dengan kerasnya industri musik, karena internet membuat peluang terbuka bagi siapapun yang mau berkembang.
Namun, apa bisa selamanya demikian? IMJ juga harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Nggak bisa menggantungkan pemasaran pada berbagai social media saja. IMJ butuh aplikasi yang dapat mempermudah dalam mendistribusikan karya-karya original para musisi jalanan. Agar didengarkan, dan diapresiasi oleh lebih banyak orang.
Baca juga: Nggak Usah Takut Dibilang Pencitraan
Apalagi setelah merilis album perdana bertajuk “Kalahkan Hari Ini” pada tanggal 17 Agustus 2014 lalu, kebutuhan ini jadi lebih mendesak lagi! Contohnya nih, sebagai platform musik, pengelolaan website dan aplikasi yang bisa mendukung radio streaming sangatlah tepat untuk mendukung konten musik yang dihasilkan oleh musisi jalanan di IMJ.
Ketika konten mereka semakin mudah diakses dan disebarkan, mereka akan semakin semangat berkarya dan berekspresi. Iya, terbukanya akses tersebut tentu saja akan memudahkan karya-karya seniman jalanan agar mudah dijangkau dan disebarkan dengan jangkauan yang lebih luas.
Bayangkan, kemudahan yang penikmat musik dapatkan ketika bisa mendengar karya para musisi jalanan dalam suatu website/aplikasi yang juga dapat mengakomodasi pengunduhan dengan kompensasi.
Baca juga: Nixia, Kibarkan Eksistensi Perempuan di Dunia Gaming
Dengan teknologi seperti ini, IMJ akan dapat selalu berdiri membantu kawan-kawan seniman jalanan untuk berkarya dengan ruang yang kreatif, imajinatif, dan inovatif. Tentunya, dengan IMJ seniman jalanan maupun anak jalanan akan memiliki karakter yang lebih baik dan tak akan menjadi manusia yang hanya selalu bertaruh pada uang receh.
Jadi, ayo turut berkontribusi di Project Katalis untuk membantu mereka! Nggak hanya IMJ, kamu pun dapat menjadi salah satu penolong bagi mereka. Nggak harus turun ke jalan untuk membantu seniman jalanan. Dengan teknologi, kamu bisa berkontribusi, dan bikin suara mereka didengar dan diapresiasi sebagai bagian dari industri musik tanah air!
Project Katalis adalah sebuah platform untuk mempertemukan dan mendorong kolaborasi antara para pegiat gerakan sosial (social movement) dengan para developer aplikasi untuk menciptakan solusi teknologi yang bertujuan mendukung gerakan tersebut memiliki dampak yang lebih besar. Program ini mengambil semangat Sumpah Pemuda yang bertujuan untuk mempersatukan pemuda untuk bergerak menuju Indonesia lebih baik.
Image header credit: picjumbo.com