Kalau kamu anak muda Surabaya yang ingin membuat dampak dan bermanfaat bagi orang lain, segera mulai langkah nyata untuk jadi pahlawan melalui Start Surabaya.
Masih ingat 69 tahun lalu? Peristiwa yang bikin hari ini, 10 November, ditetapkan sebagai Hari Pahlawan dan predikat Kota Pahlawan jatuh pada satu kota besar di timur Jawa, Surabaya. Hari itu komando Bung Tomo menggerakkan anak bangsa kita merespon bombardir Inggris dari darat, laut, dan udara. Surabaya bergolak demi kata merdeka, menghilangkan nyawa ribuan jiwa.
Perjuangan selalu ada dari masa ke masa. Hanya saja, beda bentuknya. Kalau dulu strategi perang dan bambu runcing jadi senjata, hari ini? Teknologi jawabannya. Makna perjuangan anak muda hari ini terletak pada bagaimana kita bukan nambahin masalah, tapi jadi solusi masalah. Kritik pemerintah nggak akan ada gunanya kalau anak muda bukannya gerak tapi lebih demen mencak-mencak. Di social media, di depan gedung-gedung pemerintahan, di mana-mana.
Baca juga: Menyambut Masa Depan dengan Knowledge-Based Economy (1)
Dengan kondisi jumlah pengusaha kita yang masih di bawah standar, langkah nyata membangun bangsa adalah mendorong lebih banyak anak muda jadi pengusaha dengan misi mulia. Apalagi, akhir tahun depan Masyarakat Ekonomi Asean akan diresmikan, menuntut daya saing tinggi anak muda kita untuk bisa bersaing di level internasional. Kita juga dituntut membentuk ekonomi baru yang berbasis pengetahuan, berlandaskan modal intelektual dan kreativitas manusia, knowledge-based economy.
Melihat masalah sebagai peluang, dan menginisiasi solusi dengan teknologi sebagai tindakan. Anak muda adalah generasi yang sanggup mengolah teknologi untuk menciptakan dampak yang bermanfaat bagi orang lain. Generasi muda yang merupakan digital native punya potensi besar untuk jadi pionir ekonomi berbasis pengetahuan di Indonesia ke depannya.
Baca juga: Menyambut Masa Depan dengan Knowledge-Based Economy (2)
Potensi tersebut harus didukung dan dikembangkan, dimulai dengan menumbuhkan ekosistem industri yang terdiri dari berbagai pihak yang saling berkolaborasi, terdiri dari enam elemen: pemerintah, media, komunitas, industri, akademisi, serta teknologi.
Untuk mengembangkan ekosistem dan mendorong lebih banyak startup dengan pola pikir bermanfaat, Kota Pahlawan Surabaya bikin gebrakan. Kibar bersama dengan Enciety, Suara Surabaya, Spazio, dan Pemerintah Kota Surabaya, menyelenggarakan Start Surabaya, program inkubasi dan akselerasi perusahaan rintisan kreatif berbasis teknologi khusus bagi anak muda Surabaya terpilih.
Baca juga: Menyambut Masa Depan dengan Knowledge-Based Economy (3)
Program ini memiliki misi agar anak muda Surabaya dapat meluncurkan bisnis atau produk berbasis teknologi yang berdampak, bertujuan untuk bermanfaat, dan memberikan nilai tambah kepada masyarakat; mengamalkan makna pahlawan di zaman sekarang.
Selama tiga bulan, program pertama di Indonesia yang menyelenggarakan inkubasi startup di tingkat kota ini akan mendampingi 45 orang terseleksi. Menjalani berbagai aktivitas berupa kombinasi workshop, seminar, konsultasi serta pelatihan yang dibantu mentor dan fasilitator berpengalaman dari industri.
Para peserta akan menjalani rangkaian proyek yang akan membantu mereka menciptakan startup mulai dari ide hingga eksekusi. Mereka juga akan dibekali dengan berbagai pendidikan soft-skill yang membantu mengembangkan kemampuan diri dan kepribadian mereka sebagai calon pebisnis kreatif berbasis teknologi.
Baca juga: Kenapa Anak Muda Harus Jadi “King”, Bukan “Jack of All Trades”
Para peserta akan ditempatkan di sebuah coworking space, di mana mereka akan berkolaborasi dengan berbagai komunitas dan pebisnis kreatif dan teknologi di Surabaya dan sekitarnya seperti BeOn, Soledad & The Sister Co., Ayorek!, Plat-M, Inijie, Layaria, Kreavi, dan Fotografer.net.
Kalau kamu anak muda Surabaya yang ingin membuat dampak dan bermanfaat bagi orang lain, punya ide untuk membangun startup, dan bersemangat belajar selama tiga bulan dalam program ini, segera mulai langkah nyata untuk jadi pahlawan melalui Start Surabaya. Bukan saatnya sok pahlawan di social media apalagi di jalanan, Indonesia butuh kamu jadi pahlawan beneran.